Membahas tentang virus Covid-19 pasti tak akan ada habisnya. Mulai dari penanggulanan, pencegahan, hingga rentetan dampak nyata di Indonesia. Saya sebagai seorang wirausaha pun mengalami dampak luar biasa saat pandemi berlangsung.

Sebelum adanya corona di Indonesia, saya mendapatkan penghasilan dari berjualan kosmetik dan pakaian secara online serta stok di rumah. Kegiatan COD atau Cash On Deliverymaupun kirim-kirim paket dan ke ATM sudah menjadi rutinitas sehari-hari. Saya bersyukur karena kebutuhan bisa tercukupi dari hasil dagang. Meski sering mengirim barang, tak ada rasa cemas atau takut karena corona belum menjangkit warga Indonesia.

Selain itu, keadaan ekonomi yang stabil membuat apa yang saya jual juga laku cepat. Dalam sebulan pasti ada pemasukan dan hal itu membuat tenang karena kebutuhan tercukupi. Berbeda dengan awal-awal pandemi, bahkan setelah new normal pun, semua berubah.

Awal terjadinya kasus corona hingga merebak ke mana-mana, usaha online saya tidak berjalan dengan baik. Beberapa orang yang memesan begitu saja membatalkan tanpa ada kata maaf. Padahal uang terakhir sudah saya pakai untuk modal usaha. Nah, di sinilah mulai kesehatan mental terguncang. Stres adalah hal yang lumrah jika seseorang mengalami permasalahan atau tekanan.

Saat pandemi, turunnya perekonomian masyarakat sangat berdampak pada pedagang kecil maupun para wiraswasta. Terlebih, saya yang berjualan online pun terkena dampaknya. Kesehatan mental dan fisik saat pandemi terganggu karena banyak faktor, misalnya kecemasan, ketakutan terhadap wabah, merasa sendiri, kesulitan ekonomi, bahkan jauh dari keluarga, dan harus karantina . Hal tersebut membuat sebagian orang mudah stres, depresi, gangguan kecemasan umum, bahkan mempengaruhi kesehatan fisik.

Seperti yang saya kutip dari Alodokter.com bahwa kelompok masyarakat yang rentan mengalami stres psikologis selama pandemi virus Corona adalah anak-anak, lansia, dan petugas medis.

Nah, karena hal-hal kemungkinan gangguan fisik dan mental di atas, saya tak ingin sampai stres berkepanjangan. Saat awal pandemi ini datang, perekonomian seakan rubuh karena lockdown lokal dilakukan diberbagai wilayah dan tempat-tempat kerja tutup sebagian. Jelas saja membuat saya panik karena penghasilan turun drastis. Namun, saya berusaha bangkit dengan beberapa adaptasidan tips menjaga kesehatan mental dan fisik selama pandemi:

1. Bersyukur
Mungkin hal pertama ini sangat klasik, tetapi dampaknya luar biasa bagi saya. Mensyukuri apa yang ada membuat saya berhenti berpikir negatif dan mengendalikan kecemasan. Bahkan saat seakan keadaan suram, pasti tetap ada yang bisa Agan dan Sista syukuri. Misal dari hal yang sederhana saja, masih bisa bangun dipagi hari dengan tubuh sehat merupakan hal yang patut disyukuri.

2. Olahraga Teratur
Saat pandemi berlangsung, banyak waktu luang yang saya rasakan. Saya memanfaatkan untuk aktifitas fisik ringan, seperti senam mengikuti youtube, atau lari di tempat selama lia sampai sepuluh menit setiap hari. Agan dan Sista bisa menerapkan juga, pasti terasa lebih segar dan fresh.

3. Melakukan Hobi
Nah, tips ketiga ini yang membuat saya bisa bertahan dari awal pandemi hingga saat ini masuk new normal. Melakukan hobi yang Agan dan Sista suka pasti menyenangkan, terlebih jika menghasilkan. Seperti pengalaman saya, selama pandemi berlangsung saya banting stir dari jualan kosmetik dan pakaian jadi membuat dan menjual kerupuk telur asin. Selain itu, saya semakin menyelami dunia literasi.

Ternyata, hobi menulis saya yang bisa bertahan hingga saat ini karena sudah sebulan penuh penjualan kerupuk juga turun. Percaya atau tidak, hobi menulis bisa menghasilkan uang. Meski tidak seberapa untuk Agan dan Sista, tetapi bagi saya sungguh luar biasa membantu. Hobi tetap jalan, pemasukan juga ada. Enak, 'kan?^^

4. Meningkatkan Komunikasi Terhadap Teman atau Saudara
Tips keempat untuk menjaga kesehatan mental dan fisik adalah tetap menjaga bahkan meningkatkan komunikasi terhadap teman, sahabat, maupun keluarga. Hal ini akan membuat Agan dan Sista tidak merasa sendirian dan kesepian. Berkomunikasi dengan orang lain juga akan membuat kecemasan menurun, silahturahmi tetap terjaga, serta saling menyemangati satu dengan yang lain.

5. Menyaring Informasi dan Mengikuti Petunjuk dari Pemerintah
Tips kelima yang tak kalah pentingnya adalah menyaring informasi yang ada. Hal yang simpang siur hanya akan meningkatkan kecemasan dan rasa stres yang berlebihan. Agan dan Sista baiknya menyaring informasi yang ada agar terhindar dari hoax. Selain itu, hal yang saya terapkan adalah mengikuti petunjuk pemerintah. Seperti saat awal pandemi, banyak lockdown. Saya pun mengikuti meski keluar ke warung, tetap memakai masker. Terlebih saat new normal ini, kebiasaan ke mana pun dengan masker tetap diterapkan. Tidak lupa untuk cuci tangan yang rutin, membawa dan memakai handsanitizer, serta membawa masker cadangan.