Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM), Bahlil Lahaladia, menyanggupi tantangan yang diberikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk meningkatkan investasi yang anjlok pada kuartal II-2020. Tujuannya agar pertumbuhan ekonomi kuartal III-2020 bisa diangkat dan mencegah resesi terjadi.

Hal tersebut dikemukakan Jokowi saat memimpin rapat terbatas dengan topik pembahasan laporan komite penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional di Istana Merdeka, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

"Tadi malam saya sudah ngomong banyak dengan Kepala BKPM, Pak Bahlil sudah menyanggupi. Sanggup Pak, Rp 213 triliun ini betul-betul terealisasi, agar mendongkrak growth (pertumbuhan ekonomi) kita karena itu satu kuncinya," kata Jokowi.

Jokowi memahami tidak ada cara lain selain menggenjot investasi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pasalnya, sejumlah sektor pendorong perekonomian saat ini dipengaruhi dampak dari Covid-19.

"Untuk meningkatkan ekspor sulit pasarnya, konsumsi domestik daya beli juga," jelasnya.

Tak hanya itu, Jokowi juga meminta Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, untuk membantu dalam meningkatkan arus investasi masuk ke dalam negeri sebagai salah satu mesin pertumbuhan ekonomi.

"Terakhir saya minta Menko Maritim yang bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi di kuartal ketiga. Kuncinya selain konsumsi, hanya satu yang penting, jangan sampai investasi tumbuhnya minus di atas 5%," katanya.

"Karena kemarin kita tumbuh berapa? -8%. Usahakan betul-betul bisa. Kalau nggak bisa plus jangan sampai minus di atas 5%," kata eks Gubernur DKI Jakarta itu.

link


"Terakhir saya minta Menko Maritim yang bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi di kuartal ketiga. Kuncinya selain konsumsi, hanya satu yang penting, jangan sampai investasi tumbuhnya minus di atas 5%," katanya.

"Karena kemarin kita tumbuh berapa? -8%. Usahakan betul-betul bisa. Kalau nggak bisa plus jangan sampai minus di atas 5%," kata eks Gubernur DKI Jakarta itu.