Kamis, 27 Agustus 2020 16:34 Reporter : Merdeka


https://www.merdeka.com/jakarta/pemp...si-banjir.html


Merdeka.com - Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Juaini Yusuf memastikan program grebek lumpur di sungai hingga waduk akan tetap berjalan meski adanya refocusing anggaran untuk pengendalian Covid-19. Program tersebut penting untuk mengantisipasi adanya genangan dan banjir saat musim hujan turun.
"Meskipun terkena refocusing dari anggaran yang ada, tapi pengerukan tetap jalan terus. Tidak ada masalah, karena pemeliharaan tidak boleh berhenti," kata Juaini dalam keterangan tertulis, Kamis (27/8).
Dia menyatakan program grebek lumpur telah dimulai sejak April 2020 dan ditargetkan selesai pada Desember 2020. Untuk pengerukan lumpur, lanjut dia akan menggunakan anggaran pemeliharaan di setiap suku dinas.
"Jadi tugas kami dari dinas maupun sudin untuk terus melakukan giat grebek lumpur di berbagai tempat. Mulai dari saluran mikro, makro, saluran penghubung, kali-kali dan waduk-waduk," ucapnya.
Juaini menyatakan refucosing anggaran sebetulnya membuat sejumlah proyek pembangunan tertunda. Sedangkan pihaknya mendapatkan alokasi APBD 2020 sebesar 50 persen dari anggaran yang ada.
"Itu sekitar menjadi Rp1,2 triliunan, dana itu ada di dinas dan sudin-sudin di wilayah DKI Jakarta," jelasnya.
Sementara itu, Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta Edi Sumantri mengatakan pihaknya telah menggelontorkan dana sebesar Rp 1,2 triliun untuk penanganan virus corona atau Covid-19.
Dia mengatakan, anggaran yang disediakan Pemprov DKI Jakarta mencapai Rp 5,3 triliun melalui Belanja Tidak Terduga (BTT).
"Saat ini sudah dialokasikan untuk penanganan Covid-19 dan bansos dalam BTT adalah sebesar Rp 5,3 triliun. Tadi sudah saya sampaikan yang sudah dicairkan Rp 1,2 triliun," kata Edi di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (9/6).
Reporter: Ika Defianti
Sumber: Liputan6.com [lia]