Momen perayaan pernikahan bagi kalangan menengah keatas, biasanya identik dengan sebuah pesta yang meriah dan mewah. Setidaknya, berusaha menyerupai layaknya pesta pernikahan artis ibukota.

Berbeda dengan momen pernikahan yang dilangsungkan oleh kalangan masyarakat bawah. Dalam kondisi ekonomi yang lemah, bukan berarti tidak menyelenggarakan sebuah perayaan. Sedikitnya, mereka menyelenggarakan acara selamatan/selametan dengan mengundang tetangga sekitar, serta kolega dalam jumlah terbatas. Semua dikerjakan secara sederhana dan ala kadarnya. Hal ini tentu kembali pada kondisi ekonomi.

Menurut kebanyakan orang, bahwa pesta pernikahan merupakan bagian penting dalam perjalanan rekam hidup seseorang. Termasuk dalam urusan dokumentasi foto atau video momen perayaan/selamatan pernikahan. Selain jadi bukti, juga sebagai kenangan yang tak terlupakan. Maka, untuk mendapatkan hasil dokumentasi yang bagus, pengantin harus merias diri agar terlihat tampan dan menawan, layaknya raja dan ratu.


Dan ternyata, di jaman now masih ada saja pengantin yang menggunakan makeup ala kadarnya. Tidak terlalu peduli dengan ketampanan dan keanggunan. Seperti yang menimpa salah satu saudara kita ini. Kedua mempelai yang sedang berbahagia ini, bisa dikatakan tidak peduli dengan tata rias sebagai pengantin. Alhasil, ketampanan dan keanggunannya jadi tidak maksimal.

Semua orang berhak memperlakukan dirinya. Apalagi si pengantin sepertinya berasal dari kalangan bawah. Faktor ekonomi akan menjadi alasan utama. Sementara di media sosial, beredarnya foto ini justru dibuat lelucon dan cenderung menghina. Seandainya, ia (salah satu pengantin) berasal dari keluarga berada, mungkin tidak akan demikian. Netizen mestinya mengerti kondisi semacam ini.