Halo gan sist, Apa kabarnya nih? Berjumpa lagi dengan Ane! Kali ini ane akan membahas adaptasi kebiasaan baru di sekolah ane.

Seperti yang kita tau, setelah Indonesia menerapkan lockdowndan PSBB, sekarang Indonesia menerapkan sistem New Normal atau adaptasi kebiasaan baru dalam menghadapi virus corona.

Adaptasi pembiasaan baru ini, guna menyelamatkan sektor ekonomi Indonesia yang hampir saja masuk dalam jurang resesi.

Kebijakan pembiasan baru atau lebih dikenal dengan New Normal dilakukan secara berkala dan hati-hati.

Pertanggal 1 Juli, Sektor yang sangat menyokong kehidupan masyarakat seperti pasar, diperbolehkan untuk beroperasi kembali dengan catatan harus memperhatikan protokol kesehatan yang ketat.

Setelah itu, Perkantoran juga diperbolehkan untuk beroperasi kembali.
Sektor yang terakhir beroperasi adalah sektor pendidikan, karena sektor pendidikan memiliki andil yang sangat kecil bagi perekonomian Indonesia.

Meski sudah di perbolehkan untuk beroperasi, Pemerintah terutama Dinas Pendidikan menerbitkan aturan yang sangat ketat, bagi sekolah yang ingin melaksanakan tatap muka, terutama untuk zona kuning. Karena zona merah apalagi hitam tidak disarankan melakukan kegiatan tatap muka.



Karena ane tinggal di Tulang Bawang Barat dan termasuk daerah berzona kuning, maka peraturan yang diberlakukan sangat ketat, seperti gambar diatas.

Kalau dulu, murid ane bisa mengerjakan tugas sambil goleran, sekarang boro-boro goleran, mereka harus tetap duduk di kursi masing-masing dengan menggunakan masker.




Semenjak berlakunya adaptasi kebiasaan baru, sebelum masuk ke lingkungan sekolah, anak harus diukur dulu suhu badannya.



Setelah itu anak harus cuci tangan, dan baris diluar kelas. Untuk berjemur selama kurang lebih 10 menit.



Di dalam kelaspun interaksi anak dibatasi. Kalau tingkat sekolah menengah pertama (SMP) dan tingkat sekolah menengah atas (SMA), anak bisa diberikan pengarahan untuk jaga jarak, berbeda dengan tingkat sekolah dasar (SD), guru harus lebih tegas dan selalu mengawasi kegiatan anak.



Sebagai guru, ane seneng banget udah diperbolehkan untuk tatap muka dengan anak, karena mengobati kerinduan ketemu sama anak anak. Tetapi, sebagai guru, pekerjaan ane lebih ekstra. Contohnya, harus berangkat pagi-pagi buta agar gak keduluan sama anak.


Tapi pada akhirnya memang ane lebih suka bertemu di kelas

Sekian dari ane, gimana sekolah ditempat agan dan sista? Apakah sudah boleh masuk ke sekolah? Ataukah masih belajar dari rumah? Yuk share di komentar!


Salam,







Sumber tulisan : Opini pribadi
Sumber gambar : Dokumen pribadi