Kamu sayangku, jika mencintaimu itu tentang aku harus bahagia, itu benar.
Tapi, jika itu tentang tangismu saja, kamu belum saja tahu.
Pada setiap tetes air matamu, tentu hanya akan basah di pipi, sedangkan disini, padaku, lukamu mengguyur sekujur tubuh.

Kamu hanya belum mengerti, sayang.
Andai saja kamu ada disini, mungkin kamu tak perlu sebatas membaca, atau di tertawaku yang terbahak-bahak, kamu hanya mampu menebak, menyimpulkan bahwa aku telah bahagia.

Mungkin, jika kamu hanya melihat, aku ini seolah tak kenal luka.
Tapi tidak, kita tak hanya teman, aku dan luka bersahabat dekat sayang, aku sering bercanda dengannya, kita sering menghabiskan waktu bersama.
Di sana, aku tertawa dalam berdarah-darah, juga mengumbar senyum resah, sedangkan pada kenyataannya aku tak tahu akan kubawa kemana segala rindu harus merebah.
Juga di senda gurauku, tentunya aku hanya sedang melerai rindu, yang padaku kamu tak pernah mau tahu.

Jadi kekasih, jangan lagi mengucap pergi dengan alasan aku harus bahagia.
Kamu tahu, sehari tanpa sapaanmu saja aku sudah setengah mati, apalagi jika kamu pergi, entahlah, bayangkan saja sendiri.