Assalamualaikum, GanSis!Apa kabar? Semoga masih semangat, ya, GanSis.

Kali ini ane mau ngomongin situasi pembelajaran di masa pandemi covid-19.

Sebelum pandemi ini berlangsung, anak-anak kita semua pasti biasa beraktivitas bebas. Sekolah dengan semangat. Berangkat pagi-pagi, menembus kemacetan, berebut jalan untuk sampai di sekolah sebelum bel masuk berbunyi.

Namun, setelah pandemi ini menyerang, semua itu tidak lagi terjadi. Anak-anak kita tidak bisa pergi sekolah. Belajar daring. Tidak perlu berdesakan di jalan.



Sebelum pandemi berlangsung, anak-anak kita terbiasa mendengarkan guru mengajar.

Namun, sekarang, kitalah sebagai orang tua yang bertugas menopang kinerja guru.



Dari perubahan-perubahan di atas, mau tak mau, kita sebagai orang tua wajib beradaptasi.

Ane contohnya, biasanya pagi-pagi hanya repot mengurus si kecil, sekarang harus juga berperan sebagai guru dari dua siswa SD. Jujur saja, menghadapi sikap anak dalam belajar tidaklah mudah. Ane sering tersulut amarah.

Namun, ane sadar, kesehatan mereka lebih penting dari apa pun. Ane mending stres mengajari mereka daripada anak-anak ane terpapar covid-19.

Sebelum pandemi, anak-anak bebas bertemu teman-teman di sekolah. Akan tetapi, saat ini tidak bisa. Ane paham, anak-anak butuh kesempatan bertemu teman-teman dan bermain bersama.

Menteri pendidikan sendiri bilang, bahwa anak-anak perlu bertatap muka dengan guru.



Intinya, GanSis sekalian yang sedang dalam posisi seperti ane gini, jangan khawatir!

Percaya saja, Pak Menteri sedang berusaha seoptimal mungkin mencari jalan.

Beliau paham bahwa masa depan pendidikan Indonesia sedang berada di pundak dan menuntut untuk dipikul dengan baik agar sampai di tujuan.

Kita ikuti saja instruksi yang diberikan.

Saya yakin, jika kita bekerja sama, anak-anak kita akan tetap sukses meski harus belajar di era pandemi seperti ini yang semua serba terbatas. Yang penting kita sebagai orang tua niat untuk hasil terbaik. Ane yakin, Tuhan akan memberikan jalan paling indah bagi kita semua. Siapa tahu karena pandemi ini, kurikulum kita jadi tepat guna? Seperti kata Pak Nadiem:



Sekian tulisan ini ane buat dengan tidak ada tendensi apa pun. Murni pendapat. Sampai jumpa di lain waktu, ya, GanSis.

Wassalamualaikum.

GIF

Opini pribadi dengan referensi dari yutub Om Deddy