Rasaku, rasamu seperti tanah dan batu
Diantara kita, terselipkan benih disana
Benuh cinta yang saat itu masih kering
Cinta yang masih tak kenal cahaya

Lalu rindu adalah air
Entah datang dari awan yang mana
Meski aku tanah yang berada dalam teduhmu
Resapnya tak dapat terelakkan olehku
Yang seketika aku basah pasrah

Basah, itulah aku yang sedang merindu
Rindu yang tak mungkin terbendung
Rindu yang semakin meresap membasahi benih cinta diantara kita
Benih cinta yang akan segera tumbuh bertunas

Keras, itulah rasamu yang seperti batu
Itulah kamu yang menghalangi benih cinta ini tumbuh
Itulah kamu yang menghentikan cinta yang rindu cahaya
Itulah rasamu yang begitu keras ingin membunuhnya
Tanpa perduli cinta semakin dalam dan mengakar

Aku masih saja tanah basah yang semakin tergenang
Aku adalah tanah dimana cinta itu tumbuh
Aku adalah tanah dimana cinta yang semakin dalam mengakar
Cinta yang ingin menakhlukkan kerasmu dan menemukan cahaya
Cinta yang ingin menghancurkan kerasmu
Agar serpihmu serupa tanah dengan basah yang sama dan ditumbuhi cinta yang sama
Cinta yang ingi tumbuh dengan daunnya yang teduh
Dengan bunganya yang indah
Dan berbuah benih-benih cinta baru yang akan selalu memberikan kehidupan