- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ngeri! Begini Jadinya Jika RI Masuk Jurang Resesi


TS
nevertalk
Ngeri! Begini Jadinya Jika RI Masuk Jurang Resesi

Pandemi Corona yang terjadi sejak Maret mengganggu produktivitas perekonomian nasional dari yang biasanya tumbuh rata-rata 5%. Di kuartal I-2020 perekonomian Indonesia tumbuh 2,94%, kemudian pada kuartal II-2020 minus 5,32%.
Pada kuartal III, perekonomian Indonesia diprediksi kembali minus. Jika terjadi, maka Indonesia masuk jurang resesi.
Ancaman itu tidak boleh disepelekan, karena dampaknya akan sangat nyata menimpa masyarakat. Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad mengatakan saat resesi akan banyak terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK). Kemungkinan bagi pekerja yang memiliki kontrak jangka pendek, tidak akan diperpanjang.
"Tentu saja perusahaan-perusahaan yang punya kontrak jangka pendek atau kontraknya terbatas misalnya, dia tidak akan dilanjutkan untuk perpanjangan kontrak. Kemungkinan itu terutama bagi industri-industri yang terpengaruh sampai akhir tahun bahkan sampai tahun depan seperti industri penerbangan dan sebagainya itu yang saya kira masih relatif terkendala," kata Tauhid kepada detikcom, Selasa (18/8/2020).
Senada, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Mohammad Faisal mengatakan PHK banyak terjadi saat resesi karena permintaan atau konsumsi dari masyarakat akan menurun. Para pengusaha pun terpaksa harus melakukan efisiensi terhadap karyawannya.
"Masyarakat bawah daya belinya turun, masyarakat atas punya uang tapi dia berhati-hati dalam spending sehingga pelaku usaha itu kan bergantung kepada pembelian konsumen. Kalau yang beli sepi maka pelaku usaha, produsen-produsen, pabrik-pabrik yang jualan pasti akan turun dari sisi penjualan, kalau turun terpaksa dia melakukan efisiensi salah satunya PHK karyawan," jelasnya.
Dampak dari itu tentu akan berkesinambungan. Saat banyak PHK terjadi, otomatis pengangguran di Indonesia akan semakin meningkat dan begitu juga dengan jumlah masyarakat miskin akan semakin bertambah.
"Kalau banyak karyawan di PHK berarti pengangguran meningkat, kalau meningkat daya beli masyarakat turun dan kemiskinan bisa meningkat dan itu yang dirasakan," terangnya.
Meskipun tanpa disadari dampak itu sudah mulai dirasakan saat ini. Pemerintah diharapkan dapat cepat menangani pandemi agar dampak krisis yang dirasakan tidak terlalu lama. Sebab jika itu berlangsung lama, dampaknya akan lebih panjang seperti muncul masalah sosial dan masalah kriminalitas yang meningkat.
"Kalau tidak ditangani cepat oleh pemerintah berarti akan bertambah orang yang di-PHK, akan bertambah perusahaan yang merugi, kemudian akan lebih banyak masyarakat yang menganggur, akan meningkat kemiskinan. Kalau makin panjang krisisnya, itu makin banyak dan bisa menambah ke masalah sosial, meningkatkan kriminalitas bahkan bisa sampai ke instabilitas politik," tandasnya.
https://finance.detik.com/berita-eko...jurang-resesi
Respons Sri Mulyani Soal RI Tinggal Sejengkal Lagi Resesi

Kondisi perekonomian Indonesia disebut sudah di pintu gerbang resesi. Tinggal sejengkal lagi, Indonesia akan bergabung bersama negara lain yang sudah lebih dulu mengalami resesi.
Seperti Singapura, Filipina, Thailand sampai Malaysia. Hal ini karena ekonomi Indonesia kuartal III 2020 diramal akan tumbuh minus, adanya pemutusan hubungan kerja (PHK).
Namun pemerintah mengaku masih optimistis dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Pasalnya sudah ada anggaran untuk pemulihan ekonomi nasional (PEN) sebesar Rp 695,2 triliun.
"Kalau kita bicara tentang COVID, kita bicara tentang ekonomi mengalami kontraksi itu aspek ekonominya. Kuartal I turun dari yang biasanya 5% jadi 2,97%, kuartal II bahkan kontraksi ke 5,3%. Di negara lain kontraksinya bisa dalam sekali di atas belasan bahkan puluhan persen," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani saat menjadi pembicara kunci di acara Kongres 2 AMSI secara virtual, Sabtu (22/8/2020).
"Kita masih berharap dan mencoba sekuat tenaga kuartal III kita bisa lebih baik dengan melalui berbagai instrumen," tambahnya.
Pemerintah terus mengguyur anggaran PEN yang mencapai Rp 695,2 triliun. Tujuannya agar pemerintah mampu menahan perekonomian nasional tidak menurun tajam.
Apalagi, dikatakan dia dampak pandemi Corona terhadap perekonomian terus bergerak sehingga upaya untuk mengatasi dampak tersebut harus terus diformulasikan.
"Jadi, pemerintah dengan Rp 695 triliun itu merupakan suatu apa yang disebut wadah awal, namun isinya kita masih bisa terus melakukan kalibrasi," jelasnya.
Dia menceritakan, baru-baru ini pemerintah meluncurkan program perlindungan sosial dengan skema yang baru, seperti bantuan produktif untuk UMKM dan akan diluncurkan adalah bantuan Rp 600 ribu untuk pegawai yang bergaji di bawah Rp 5 juta per bulan.
"Ini tujuannya supaya ekonomi nggak berhenti saja karena kalau begitu dia berhenti dan kemudian jatuh, dalam hal ini company-company menjadi bangkrut, suasana atau tantangannya akan menjadi berbeda sama sekali. Jadi ini adalah yang tadi disebutkan dalam situasi struggle for survival yang kita all out menggunakan semua instrumen," papar Sri Mulyani.
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad mengatakan saat resesi akan banyak terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK). Kemungkinan bagi pekerja yang memiliki kontrak jangka pendek, tidak akan diperpanjang.
"Tentu saja perusahaan-perusahaan yang punya kontrak jangka pendek atau kontraknya terbatas misalnya, dia tidak akan dilanjutkan untuk perpanjangan kontrak. Kemungkinan itu terutama bagi industri-industri yang terpengaruh sampai akhir tahun bahkan sampai tahun depan seperti industri penerbangan dan sebagainya itu yang saya kira masih relatif terkendala," kata Tauhid kepada detikcom.
Senada, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Mohammad Faisal mengatakan PHK banyak terjadi saat resesi karena permintaan atau konsumsi dari masyarakat akan menurun. Para pengusaha pun terpaksa harus melakukan efisiensi terhadap karyawannya.
"Masyarakat bawah daya belinya turun, masyarakat atas punya uang tapi dia berhati-hati dalam spending sehingga pelaku usaha itu kan bergantung kepada pembelian konsumen. Kalau yang beli sepi maka pelaku usaha, produsen-produsen, pabrik-pabrik yang jualan pasti akan turun dari sisi penjualan, kalau turun terpaksa dia melakukan efisiensi salah satunya PHK karyawan," jelasnya.
https://finance.detik.com/berita-eko...from=wp_nhl_8
CEPAT ATAU LAMBAT, YG DIDEPAN MATA RAKYAT ADALAH JADI KORBAN PHK DAN MAKIN BANYAK PENGANGGURAN, KELAPARAN DAN KEKURANGAN PANGAN AKAN TERJADI
PELAN2 BARANG MALL TAK LAKU LAGI, HOTEL DAN RESORT SEPI, PENJUAL BAJU SERAGAM SEKOLAH DAN KANTOR TAK LAKU, TRANSPORTASI SEPI PENUMPANG & PENGHASILAN DSB
LANGKAH TERBAIK ADALAH MINTA PERTANGGUNGJAWABAN CHINA BERUPA GANTI RUGI BAGI YG TERKENA DAMPAK


Diubah oleh nevertalk 23-08-2020 15:44






saidatulll dan 6 lainnya memberi reputasi
7
1.9K
21


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan