Dokumentasi: Oleh Nur Iksan Di Arca Banteng 22/08/2020


Keberadaan situs reco banteng yang berada di Desa Wonorejo, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Menambah kazanah kita dalam mengenal sejarah dan mengingat-ingat kembali apa yang terjadi di masa lampau di daerah tersebut. Keberadaannya sendiri jauh dari keramaian jalan raya yang menjadi pusat pemerintahan Kota Ngawi dan jalan raya Kedunggalar. Semua orang termasuk saya akan bertanya-tanya mengenai apa yang sebenarnya terjadi di masa lalu, mengapa arca tersebut berada disini, kenapa bentuknya menyerupai banteng tapi agak mirip juga dengan seekor sapi. Keterkaitan arca banteng sangat erat kaitannya dengan peninggalan situs kerajaan majapahit yang berada di daerah Trowulan Kabupaten Mojokerto – Jawa Timur, dengan dibuktikan pada patung Ganesha yang memiliki tangan sebanyak empat dan lambang yang berbentuk matahari di salah satu batu yang terukir disana. Banyak keterangan yang konon beredar di masyarakat sekitar kawasan situs reco banteng, bahwa awal mula penemuan situs tersebut karena ketidaksengajaan oleh salah satu warga yang sedang berjalan-jalan dan menemukan gundukan tanah merasa penasaran orang tersebut mencari bantuan warga yang lain untuk membantu menggali gundukan tanah tersebut. Ternyata dari galian gundukan tanah muncul patung yang menyerupai Ganesha, patung binatang-binatang yang menyerupai banteng/sapi/kerbau kemudian dari situ warga menamakan desa atau wilayah tersebut dengan nama desa reco banteng, reco (arca) yang berati patung dan banteng yang berarti binatang/hewan banteng.


Dokumentsi: Patung Ganesha Di Area Arca Banteng 22/08/2020

Penemuannya sendiri kurang lebih pada tahun 1938 silam, hampir 82 tahun situs tersebut ada dengan perhitungan tahun sekarang yaitu tahun 2020. Lebih tua dengan hari perayaan kemerdekaan Republik Indonesia yang kemarin baru saja kita peringati pada 17 Agustus 2020. Diameter luas kawasan arca banteng sekitar 15 meter kali 20 meter, dengan di pagari kawat berduri diharapkan tidak ada oknum yang berniatan buruk untuk mencuri arca tersebut. Banyak berita beredar bahwa arca tersebut sering kali di curi oleh orang yang tidak dikenal untuk diperjual belikan, karena nilai sejarah yang terkandung di dalamnya berharga dan laku untuk dinominalkan berupa uang. Sehingga dari pihak Pengawasan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur, benar-benar melindungi aset Negara yang merupakan saksi sejarah dimasa lampau. Mungkin banyak orang masih tidak mengetahui keberadaan situs sejarah reco banteng tersebut, dikarenakan banyak pertumbuhan wisata alam maupun buatan yang menjadi objek pilihan untuk dikunjungi. Seakan sejarah mulai dilupakan dan diabaikan begitu saja, padahal jika diteliti dengan seksama kita bisa memperoleh edukasi mengenai sejarah bangsa kita sendiri sebagai warga pribumi asli Indonesia dan mengetahui asal muasal berdirinya kerajaan - kerajaan di Indonesia.

Disisi lain banyak orang termasuk saya sangat menyayangkan tentang pengelolaan dan pengembangan arca banteng tersebut. Tanpa ada sentuhan tangan pemerintah Kota Ngawi yang seharusnya respon dan peduli terhadap warisan sejarah yang kita miliki yang barang kali di daerah lain tidak memilikinya. Kita patut bangga atas apa yang diberikan oleh sejarah kepada kita, dengan cara merawat dan memelihara situs sejarah tersebut.