Kaskus

Hobby

travelensaAvatar border
TS
travelensa
Cara Jerman Atasi Sampah Botol Bekas [Recycle Botol Bekas di Jerman]
Kali ini saya akan sedikit bercerita tentang perlakuan sampah di Jerman, khususnya botol dan pakaian bekas. Saya sendiri sekarang masih tinggal di Jerman dan seketika teringat terakhir pulang ke Indonesia, gampang sekali menemukan sampah -sampah plastik di pinggir jalan, di tempat tempat umum dan di kompleks perumahan. 

Di Jerman sendiri perlakuan mereka terhadap sampah plastik termasuk botol bekas sangatlah memuliakan sampah bisa dikatakan begitu. Melabeli botol bekas dan kantong plastik dengan harga yang tidak bisa diremehkan apalagi membuat orang2 gampang mengubahnya menjadi sampah. 

Bisa kalian saksikan sendiri di video Cara Jerman Atasi Botol Bekas ini, bagaimana Jerman sangat menghargai yang namanya SAMPAH apalagi sampah plastik yang akan menjadi sumber masalah jika tidak ditangani dari hulu.


Alih - alih melabeli dia dengan kata SAMPAH, negara Jerman bekerja sama dengan para produsen minuman botol, supermarket sebagai penjual dan perusahaan manufaktur lokal  sebagai pengemas botol minuman untuk menghargai setiap sampah botol bekas dengan harga yang nggak main-main yaitu 1 botol bekas setara dengan 25 cent atau 1/4 Euro. 



Dengan kata lain 4 botol bekas sama dengan 1 Euro (Rp 17.400 kurs sekarang). Dengan 1 Euro di Jerman sendiri sudah dapat beras 1 KG gram, 1,25 € sudah dapat 10 butir telur ayam. Dengan 1 Euro anda dapat hampir 2 Liter susu segar. Dengan 1 Euro anda dapat membeli 1 kg Roti. 

Semenjak saat itu tidak ada lagi yang namanya botol bekas terbengkalai menjadi sampah di Jerman. Kalau pun ada, tidak lebih dari 24 Jam botol bekas yang tercecer itu akan menjadi sumber penghasilan tidak tetap bagi tunawisma di Jerman.


Pemerintah membuat undang-undang dan sistem standar daur ulang sebagai pedoman dan payung hukumnya. 

Manufaktur botol minuman memproduksi botol dan mesin pfand(mesin penukaran botol bekas dengan uang kupon) untuk setiap produk minuman. 

Perusahaan minuman kemasan botol melabeli botol-botol mereka dengan barcode daur ulang yang bisa dibaca mesin pfand. 

Supermarket - supermarket menyediakan mesin pfand tadi di setiap  toko - toko mereka.

Hal ini akhirnya menjadikan kultur baru bagi warga Jerman untuk mengumpulkan botol bekas dirumahnya dan setiap akhir pekan menukarnya dengan uang untuk belanja mingguan di supermarket.

Akankah di Indonesia bisa mengadopsi sistem daur ulang seperti ini? 

Mengalihkan sampah yang sehari-hari menjadi sumber masalah di setiap kota dan daerah menjadi kultur mengumpulkan sampah untuk didaur ulang dengan semestinya, bahkan bisa menjadi solusi untuk mengatasi kelaparan tunawisma-tunawisma yang jumlahnya sangat banyak di Indonesia.

Begitulah negara Jerman dan mayoritas negara eropa lainnya mengatasi sampah botol bekas, dengan menghargai mereka dengan nilai yang tidak bisa dikatakan sebagai "SAMPAH", dengan memuliakan sampah itu sendiri.
0
1.2K
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan