Final Europa League musim 2019-2020 telah tuntas digelar.



Sevilla berhasil mengalahkan Inter Milan dengan skor akhir 3-2 pada laga final yang digelar di Stadion Rhein-Energie, Koln.

Kemenangan ini menegaskan status Sevilla sebagai raja Liga Europa. Kini Los Nervionenses tercatat telah enam kali menjadi juara di ajang ini.



Termasuk sejak era Piala UEFA, koleksi enam gelar yang dimililki Sevilla berarti dua kali lebih banyak dari pesaing-pesaing terdekat seperti Liverpool, Juventus, Inter Milan, dan Atletico Madrid (3 kali juara).

Cerita menarik datang dari kemiripan situasi saat Sevilla sukses meraih tiga gelar terakhir mereka di Europa League termasuk gelar yang baru saja mereka raih musim ini.

Sebelum menjadi juara musim ini dengan mengalahkan Inter Milan, dua gelar terakhir Sevilla di ajang Europa League ialah pada musim 2014-2015 dengan mengalahkan Dnipro Dnipropetrosvk dan musim 2015-2016 saat menumbangkan Liverpool di babak final.



Kemiripan pertama pada tiga laga final tersebut ialah bahwa fakta mengatakan pasukan Sevilla mencetak tiga gol dalam laga final.

Sevilla menjadi juara Europa League musim 2014-2015 dengan mengalahkan Dnipro Dnipropetrosvk dengan skor 3-2 pada final yang dipentaskan di Stadion National, Warsawa, Polandia (27/5/2015).

Semusim berselang, Sevilla juga mampu mencetak tiga gol saat menumbangkan Liverpool di laga pamungkas. Pada final yang dimainkan di Stadion Jakob-Park, Basel, Swiss (18/5/2016) silam itu, Sevilla menekuk Liverpool dengan skor 3-1.



Sementara skor 3-2 bagi Sevilla atas Inter Milan menjadi pemandangan akhir di babak final yang baru selesai digelar.

Kemiripan kedua ialah Sevilla merebut tiga gelar terakhir di Europa League dengan melakukan comeback, alias tertinggal gol lebih dahulu.

Nikola Kalinic yang saat itu bermain untuk Dnipro Dnipropetrosvk, Daniel Sturridge (Liverpool) dan terakhir Romelu Lukaku (Inter Milan) sempat membuat Sevilla tertinggal 0-1, lebih dahulu pada babak final.

Kemiripan berikut pada tiga gelar Europa League terakhir yang dimenangi Sevilla ialah bahwa selalu ada pemain Los Nervionenses yang sukses membuat brace di babak final.



Carlos Bacca, Coke dan terakhir Luke de Jong ialah tiga pemain yang sukses dua kali mencatatkan nama mereka di papan skor pada final menghadapi (berurutan) Dnipro Dnipropetrosvk, Liverpool dan Inter Milan.

Kemiripan terakhir ialah gol ketiga alias gol kemenangan bagi Sevilla terjadi pada rentang menit yang sama.

Carlos Bacca yang menyumbangkan gol ketiga bagi Sevilla saat bertemu dengan wakil Ukraina, Dnipro Dnipropetrosvk melakukannya pada menit ke-73.



Sementara gol ketiga Sevilla yang lahir dari sepakan kaki kanan Coke ke gawang Liverpool terjadi pada menit ke-70.

Dinihari tadi, giliran tendangan salto Diego Carlos yang berbelok arah usai mengenai kaki Romelu Lukaku pada menit ke-74 membawa Sevilla unggul 3-2 atas Inter Milan dan bertahan sampai akhir laga.



Demikianlah sejumlah kemiripan yang menjadi cerita menarik usai keberhasilan Sevilla mempertahankan catatan 100 persen mereka di final Piala UEFA ataupun Liga Europa.

Proficiat Sevilla !!!

#RinganJari