- Beranda
- Komunitas
- Cinta Indonesiaku
Reog Ponorogo, Menyeramkan Sih Tetapi Bisa Menyemarakkan Hut RI di Desaku!


TS
embritz
Reog Ponorogo, Menyeramkan Sih Tetapi Bisa Menyemarakkan Hut RI di Desaku!

Kenangan tak terlupakan saat desa kami mengundang Reog Ponorogo untuk peringatan HUT RI tahun lalu.

Dokpri foto adik Aura
Tahun 2020 saat ini sudah menginjak bulan kedelapan, yang berarti sudah memasuki bulan Agustus. Hal itu juga berarti biasanya akan ada keramaian dalam rangka memeriahkan HUT kemerdekaan RI.
Tetapi sayangnya, Agustus tahun 2020 ini berbeda dengan Agustus tahun-tahun yang telah berlalu. Maksudnya berbeda dalam hal kegiatan dan keramaian dalam rangka memeriahkan HUT kemerdekaan RI ke-75. Berbeda karena Agustus tahun ini, negara kita masih dalam suasana pandemi covid 19.
Demikian juga yang terjadi di daerahku, desa Bayemtaman, Kartoharjo, Magetan. Tidak ada kegiatan peringatan HUT kemerdekaan yang menimbulkan kerumunan massa. Dan tentu saja juga tidak ada pagelaran pertunjukan reog. Baru tahun ini, didaerahku tidak ada pertunjukan reog yang kehadirannya biasanya ditunggu-tunggu warga desa kami.
Ilustrasi Pinterest Reog Ponorogo
Pada tahun-tahun sebelumnya, mulai aku masih kecil sampai tahun lalu, reog sudah pasti diundang untuk memeriahkan acara peringatan HUT Kemerdekaan RI. Teringat olehku, betapa aku dulu ketakutan ketika instrumen pengiring reog sudah terdengar dari kejauhan. Hatiku berdebar-debar ga karuan, kepala pun mendadak pening.
Biasanya reog ini diarak berkeliling kampung dahulu. Ketika akan lewat didepan rumahku, aku segera masuk rumah dan kututup korden ruang tamu. Dan dasar anak-anak, walau takut-takut tetapi juga penasaran ingin melihat reog itu. Maka kusibak sedikit kordennya, dan aku mengintip reog yang sedang lewat didepan rumahku.

Ilustrasi pinterest reog keliling
Kulihat barong yang besar, penari jathilan, dan yang paling kutakuti yaitu topeng penthul yang bagiku sangat menyeramkan kala itu. Ngeri aku melihat topeng yang berwarna merah dan pecut yang mereka lecutkan diudara. Seperti penjahat di mataku.
Biasanya rombongan reog itu berkeliling ke seluruh penjuru desa kami. Diikuti oleh rombongan penonton anak-anak atau ibu muda dengan anak balitanya. Mereka ada yang jalan kaki, ada yang naik sepeda onthel, bahkan juga motoran.

Ilustrasi pinterest penthul
Satu hal yang menarik lagi, GanSist, sepanjang pinggiran jalan desa yang dilewati rombongan reog itu, berderet-deret para penjaja makanan dan minuman. Bahkan penjual mainan anak anak juga banyak. Para penjual dadakan itu berasal dari desa kami maupun dari luar desa. Maka semakin semaraklah suasana Peringatan HUT kemerdekaan RI di desa kami.
Kami bisa menikmati pertunjukan kesenian reog, kebersamaan bersama teman dan tetangga, juga sekaligus berwisata kuliner ala desa. Menyenangkan ya.
Dan puncak acara peringatan HUT Kemerdekaan adalah berupa pagelaran Reog Ponorogo yang diadakan di halaman balai desa kami sebagai panggung utama.

Ilustrasi pinterest pertunjukan barong
Dalam pagelaran kesenian reog itu ditampilkan beberapa atraksi. Ada penari jathilan yang menari dengan kuda kepang. Ada penthul yang beratraksi jungkir balik, dan ada atraksi semacam duel antar barong.
Aku paling senang lihat tari jathilan. Para penarinya begitu luwes gerakannya dan kostum tari mereka sangat bagus. Aku juga kagum pada barong yang diatasnya ada untaian bulu bulu merak itu. Dan tentu saja aku juga terpana pada kekuatan personil reog yang bisa mengangkat barong reog yang sebesar dan seberat itu. Kira-kira mereka punya jimat kali ya bisa sekuat itu.

Ilustrasi pinterest jathilan
Wah, pokoknya seru sekali pertunjukan kesenian reog kala itu. Ada rasa kangen selalu akan kemeriahannya. Walaupun ada juga lomba anak-anak beraneka macam untuk memperingati HUT RI, kurasa Reog inilah Gongnya, puncak hiburan utamanya.
Semoga tahun depan ketika pandemi covid 19 sudah berakhir, kami bisa menyaksikan pertunjukan reog lagi. Aamiin. Tahun 2020 kita bisanya bersabar dan menahan diri baik-baik.

Ilustrasi pinterest barong
Satu poin penting GanSist, dengan menggelar kesenian reog itu, selain untuk menyemarakkan peringatan HUT Kemerdekaan RI, kita juga ikut melestarikan kesenian tradisional Indonesia. Kita sebagai generasi penerus bangsa harus menjaga kebudayaan asli Indonesia supaya masih bisa bertahan di era modern ini. Dengan menjaga kebudayaan Indonesia berarti kita juga menjaga identitas bangsa Indonesia.
Terakhir aku ucapkan Selamat HUT Kemerdekaan RI ke 75. Merdeka!
Tetapi sayangnya, Agustus tahun 2020 ini berbeda dengan Agustus tahun-tahun yang telah berlalu. Maksudnya berbeda dalam hal kegiatan dan keramaian dalam rangka memeriahkan HUT kemerdekaan RI ke-75. Berbeda karena Agustus tahun ini, negara kita masih dalam suasana pandemi covid 19.
Demikian juga yang terjadi di daerahku, desa Bayemtaman, Kartoharjo, Magetan. Tidak ada kegiatan peringatan HUT kemerdekaan yang menimbulkan kerumunan massa. Dan tentu saja juga tidak ada pagelaran pertunjukan reog. Baru tahun ini, didaerahku tidak ada pertunjukan reog yang kehadirannya biasanya ditunggu-tunggu warga desa kami.

Pada tahun-tahun sebelumnya, mulai aku masih kecil sampai tahun lalu, reog sudah pasti diundang untuk memeriahkan acara peringatan HUT Kemerdekaan RI. Teringat olehku, betapa aku dulu ketakutan ketika instrumen pengiring reog sudah terdengar dari kejauhan. Hatiku berdebar-debar ga karuan, kepala pun mendadak pening.
Biasanya reog ini diarak berkeliling kampung dahulu. Ketika akan lewat didepan rumahku, aku segera masuk rumah dan kututup korden ruang tamu. Dan dasar anak-anak, walau takut-takut tetapi juga penasaran ingin melihat reog itu. Maka kusibak sedikit kordennya, dan aku mengintip reog yang sedang lewat didepan rumahku.

Ilustrasi pinterest reog keliling
Kulihat barong yang besar, penari jathilan, dan yang paling kutakuti yaitu topeng penthul yang bagiku sangat menyeramkan kala itu. Ngeri aku melihat topeng yang berwarna merah dan pecut yang mereka lecutkan diudara. Seperti penjahat di mataku.
Biasanya rombongan reog itu berkeliling ke seluruh penjuru desa kami. Diikuti oleh rombongan penonton anak-anak atau ibu muda dengan anak balitanya. Mereka ada yang jalan kaki, ada yang naik sepeda onthel, bahkan juga motoran.

Ilustrasi pinterest penthul
Satu hal yang menarik lagi, GanSist, sepanjang pinggiran jalan desa yang dilewati rombongan reog itu, berderet-deret para penjaja makanan dan minuman. Bahkan penjual mainan anak anak juga banyak. Para penjual dadakan itu berasal dari desa kami maupun dari luar desa. Maka semakin semaraklah suasana Peringatan HUT kemerdekaan RI di desa kami.
Kami bisa menikmati pertunjukan kesenian reog, kebersamaan bersama teman dan tetangga, juga sekaligus berwisata kuliner ala desa. Menyenangkan ya.
Dan puncak acara peringatan HUT Kemerdekaan adalah berupa pagelaran Reog Ponorogo yang diadakan di halaman balai desa kami sebagai panggung utama.

Ilustrasi pinterest pertunjukan barong
Dalam pagelaran kesenian reog itu ditampilkan beberapa atraksi. Ada penari jathilan yang menari dengan kuda kepang. Ada penthul yang beratraksi jungkir balik, dan ada atraksi semacam duel antar barong.
Aku paling senang lihat tari jathilan. Para penarinya begitu luwes gerakannya dan kostum tari mereka sangat bagus. Aku juga kagum pada barong yang diatasnya ada untaian bulu bulu merak itu. Dan tentu saja aku juga terpana pada kekuatan personil reog yang bisa mengangkat barong reog yang sebesar dan seberat itu. Kira-kira mereka punya jimat kali ya bisa sekuat itu.

Ilustrasi pinterest jathilan
Wah, pokoknya seru sekali pertunjukan kesenian reog kala itu. Ada rasa kangen selalu akan kemeriahannya. Walaupun ada juga lomba anak-anak beraneka macam untuk memperingati HUT RI, kurasa Reog inilah Gongnya, puncak hiburan utamanya.
Semoga tahun depan ketika pandemi covid 19 sudah berakhir, kami bisa menyaksikan pertunjukan reog lagi. Aamiin. Tahun 2020 kita bisanya bersabar dan menahan diri baik-baik.

Ilustrasi pinterest barong
Satu poin penting GanSist, dengan menggelar kesenian reog itu, selain untuk menyemarakkan peringatan HUT Kemerdekaan RI, kita juga ikut melestarikan kesenian tradisional Indonesia. Kita sebagai generasi penerus bangsa harus menjaga kebudayaan asli Indonesia supaya masih bisa bertahan di era modern ini. Dengan menjaga kebudayaan Indonesia berarti kita juga menjaga identitas bangsa Indonesia.
Terakhir aku ucapkan Selamat HUT Kemerdekaan RI ke 75. Merdeka!
Magetan, 21082020
š®š©š®š©š®š©š®š©š®š©š®š©š®š©š®š©š®š©š®š©š®š©š®š©š®š©š®š©š®š©š®š©
Sumber : opri oleh @embritz
Sumber gambar : dokpri dan ilustrasi dari pinterest
Spoiler for pins reog:
Diubah oleh embritz 21-08-2020 22:15




delia.adel dan minipandi memberi reputasi
2
2.2K
4


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan