Assalamualaikum

Mumpung masih di bulan Agustus, nih. Saya akan berbagi sedikit kenangan saya yang sangat berkesan saat mengikuti lomba 17 Agustus pada 3 tahun yang lalu. Sebuah kenangan yang mengesankan dan kisah nostalgia bersama dengan kawan-kawan sepermainan karena ketika masa itu, saya sendiri mengikuti lomba makan kerupuk yang biasanya hanya di ikuti oleh anak-anak, hehehe.



Untuk menambah kekompakan warga RW 15, jadi semua warga diwajibkan mengikuti lomba 17 Agustus lho, Gan. Disinilah kerennya, karena tidak hanya anak-anak, remaja, dan para pemuda saja yang ikut lomba, jadi bapak-bapak dan ibu-ibu rumah tangga semua ikut berpartisipasi lho.



Akhirnya, saya bersama beberapa pemuda janjian ikut lomba makan kerupuk juga, tetapi disini saya bersama teman-teman yang mengikuti lomba memberikan hadiah dan hukuman tersendiri, yaitu siapa yang berada di peringkat terakhir harus mentraktir main PS 4 selama 5 jam! Wow lumayan sih 50 ribu belum jajan es dan makanannya hehehe, seru bukan?

Lomba sendiri dimulai tanggal 16 Agustus (saya ingat banget soalnya besok libur, upacara tujuh belasan). Kira-kira pukul 3 sore kita semua berkumpul di gang gumuk, dimana saya melihat keaktifan para pengurus karang taruna yang sekarang mempersiapkan lomba tersebut. Karena belum banyak yang berkumpul, saya memberi saran mengumumkan lagi lombanya via speaker mushala yang ada di setiap RT.



Akhirnya, lomba dimulai pada pukul 16.00 molor satu jam sih dari yang dijanjikan (biasa, Gan. Pada pake jam karet saking leletnya). Alhamdulillah, karena pesertanya lumayan banyak di tiap sesi kelas, akhirnya anak karang taruna membuat tahapan lomba, dimana untuk lomba tingkat orangtua, pemuda, dan anak-anak dilaksanakan berbeda tempat pada satu waktu agar bisa diambil juara ditiap sesi dan diadu ketika penentuan babak final.

Saya sendiri pada babak pertama satu kuarter bersama kawan saya, Redy dan Mas Rully. Pada saat lomba, saya hanya makan kerupuk dan fokus, tanpa melihat sekitar. Saya hanya mendengar suara sorakan dan teriakan, "Kiki gragas," "Kurang mangap cangkeme," atau berbagai makian yang lain. Akan tetapi, saya pada kuarter ini kalah pada putaran pertama, Gan dan yang menang adalah Mas Rully, mungkin dia belum makan dan lebih rakus dari saya, hehehe.



Singkat cerita babak final dimulai antara Mas Fandis (kakak saya) dan Mas Rully. Lucunya, disini kita bukannya memberi dukungan, Gan. Malah saling maki seperti "Keluen ta mas", "Ayo mangap cangkeme", " Baringene campur bakso" dan berbagai kata-kata ala anak muda lainnya, seru dan penuh gelak taw. Walau pada akhirnya lomba dimenangkan oleh Mas Fandis yang paling rakus diantara kita (peace mas).


Diakhir acara, khusus lomba kelas anak muda meminta anak karang taruna mengadakan satu kali lagi lap lomba makan kerupuk, untuk menentukan juara terakhir untuk menentukan siapa yang akan mentraktir main PS, hehehe. Antara saya, Ergi dan Yudi, lucunya lagi kita bukannya lomba untuk menjadi juara, kita malah saling menggangu satu sama lain malah saling menganggu body, isengin kerupuk teman yang lain dan menggoyang tali dengan menggigit kerupuk sendiri, karena kakak saya gemas melihat aksi kami, akhirnya dia menggunting talinya karena hampir magrib dan tidak ada yang juara terakhir di antara kita, hehehS E N S O R.(aman lagi duit saya 50rb, Gan).



Mungkin inilah sekilas keseruan kenangan saya ketika lomba makan kerupuk di acara 17 Agustus di RW saya, menulis kisahnya seperti kembali bernostalgia lagi, dan semoga lomba ini akan ada tahun depan dan pandemi covid 19 akan segera berakhir. Semoga.