- Beranda
- Komunitas
- Sports
- Sports
Mengenal lebih banyak sang juru taktik peraih Pelatih Terbaik Serie A , Antonio Conte


TS
Rascalz13
Mengenal lebih banyak sang juru taktik peraih Pelatih Terbaik Serie A , Antonio Conte
Spoiler for Banner:

Welcome Back to Rascalz Thread
Kami membahas seputar
KESEHATAN | TEKNOLOGI | SEPAK BOLA | OTOMOTIF | FILM | MILITER | dll
LATAR BELAKANG
Antonio conte merupakan salah satu pelatih yang bisa di bilan memiliki kiprah yang baik di beberapa liga. Pria kelahiran 31 july 1969 di leece italia ini merupakan seorang pemain yang beranjak menjadi pelatih.
Karir pemainnya dimulai dari team leece junior. Sedangkan untuk karir pemain profosionalnya di mulai dari leece juga pada tahun 1985 sampai 1992. Tidak ada statistic jelas yang menjelaskan conte di leece akan tetapi di leece conte bermain sebanyak 89 kali dengan torehan 1 gol dimana Gol pertamanya di Serie A ia cetak pada November 1989 saat Lecce melawan Napoli yang berkesudahan dengan skor 3-2 untuk Lecce.
Setelah dari leece conte bermain untuk Juventus dari tahun 1992 – 2004. Karir di Juventus bisa di bilang tidak terlalu buruk untuk conte karena conte beradaptasi dengan cepat di Juve dan conte salah satu pemain yang sukses membawa Juve juara Piala UEFA musim 1992-93. Setelah itu gelar lainnya yang di peroleholeh conte terlebih saat Juve ditangani Marcello Lippi. Conte berhasil membawa gelar Scudetto, Liga Champions, Piala Super Eropa dan Piala Interkontinental saat Juve ditangani oleh Lippi.
Pada tahun 1996 menyusul hengkangnya Gianluca Vialli dan Fabrizio Ravanelli, Conte kemudian dipromosikan menjadi kapten tim Juventus. Untuk statistic pastinya dari conte yaitu dari 295 laga conte mampu memberikan 30 goal untuk Juventus.
Musim 2003-2004 menjadi musim terakhir Conte sebagai pemain. Pertandingan terakhirnya di Serie A adalah ketika melawan Inter Milan pada 4 April 2004. Sementara pertandingan Eropa terakhirnya adalah ketika Juventus bertemu Deportivo La Coruna pada 25 Februari 2004.
Selain bermain untuk Juventus , ternyata conte pernah membela timnasional italia pada tahun 1994 sampai dengan periode 2000 yang dimana conte bermain 20x dengan torehan gol sebanyak 2.
KARIR BERSAMA TIMNAS
Karier Antonio Conte bersama timnas Italia bisa di bilang tidak telalu gemilang jika dibandingkan dengan kariernya di klub sepreti juventus. Conte hanya dua kali ikut serta dalam turnamen besar, yaitu di Piala Dunia pada tahun 1994 dan Piala Eropa di tahun 2000, ketika di dua turnamen tersebut, Italia harus rela kalah di babak final. Sementara di Piala Eropa tahun 1996, Conte tidak dipanggil oleh timnas dikarenakan cedera yang dia alami.
KARIR SEBAGAI PELATIH
Lanjut ke karir kepelatihannya dimulai dari melatih Arezzo. Setelah pensiun sebagai pemain Juventus pada tahun 2004 lalu, Conte sebetulnya menjadi asisten pelatih di klub Siena, bersama Luigi De Canio untuk musim 2005 - 2006. Dia kemudian ditunjuk sebagai manajer dari klub Serie B, Arezzo pada Juli 2006. Namun pada tanggal 31 Oktober 2006 ia dipecat setelah tidak menunjukan hasil yang baik.
Dari Arezzo conte melanjutkan karir kepelatihannya di team bari.Pada bulan Desember 2007 conte ditunjuk Bari untuk menggantikan Giuseppe Materazzi pada paruh kedua musim Serie B 2007-08.Conte mengawali musim dengan lumayan cukup baik, dengan membawa Bari yang terancam degradasi menjadi tim papan tengah di Serie B.sedangkan pada musim 2008-09, Conte berhasil membawa Bari menjadi juara Serie B yang kemudian membuat klub tersebut promosi ke Serie A untuk musim 2009-10.
Selepas dari Bari , Pada 21 September 2009 Atalanta menunjuk Conte sebagai pelatih menggantikan Angelo Gregucci. Setelah awal musim yang baik, tim Atalanta yang di pimpin Conte mulai menemukan krisis di bulan November yang kemudian menyebabkannya diprotes oleh sebagian tifosi Atalanta. Conte juga bahkan sempat bermasalah dengan para ultras resmi klub.
Keluar karena diprotes oleh fans bari , Conte diangkat sebagai pelatih kepala baru Siena di pada bulan Mei tahun 2010 dengan harapan bisa membawa klub tersebut promosi ke Serie A. Nampaknya harapa itu berhasil , conte melakukan tugasnya dengan baik dan sukses membawa Siena promosi ke Serie A musim 2011-2012 setelah finis di posisi kedua klasemen akhir.
KARIR BERSAMA JUVENTUS
Setelah menunjukan performa yang baik di sisi kepelatihan Bulan Mei 2011, direktur juventus Giuseppe Marotta mengumumkan bahwa Antonio Conte akan kembali ke Juventus dengan posisi sebagai pelatih kepala menggantikan Luigi Delneri yang gagal membawa juventus Juara Liga Italia dan ke kompetisi eropa karena hanya finish di posisi 7 klasemen akhir seri A tahun 2011. Conte diikat kontrak oleh Juventus selama dua musim sampai akhir musim 2012-13.
Debut resmi Conte sebagai pelatih Juventus di Serie A di mulai pada tanggal 11 September 2011. Ia langsung mendapat kemenangan pertamanya dengan mengalahkan Parma 4-1 di Juventus Stadium.Pada 18 September 2011 Conte berhasil mengalahkan tuan rumah yang juga mantan klub asuhannya, Siena dengan skor 0-1.
Ternyata kehabatan conte hanya sampai tahun 2016 di Juventus yang akhirnya conte harus pindah ke chealsea pada tahun 2016.
Selain melatih banyak team , conte pun pernah melatih timnasional italia pada tahun 2014 – 2016.
PERJALANAN KE INTER MILAN
Perjalanan sang juru taktik yang bisa di bilang cukup banyak prestasi ini memang menuai kontroversiall dari beberapa pihak. Namun , jiga tidak ada pressure mungkin conte tidak akan menjadi pelatih yang pernah menyandang gelar pelatih terbaik. Conte di pinang oleh inter milan untuk menukangi di tahun 2019 /2020 yang dimana conte cukup baik memerankan perannya di sini dan bisa di bilang sukses apabila final piala europa di menangi oleh Conte.
FORMASI FAVORIT

Formasi 3-4-3 adalah formasi yang kerap di mainkan oleh conte , dengan membuat trisula lini belakang dengan 4 gelandang membuat conte menanampak strategi menyerang dengan lini tengah sebagai penyetabil serangan. Berbeda dengan Liverpool ternyata conte penah memainkan formasi 4-2-3-1 dan 4-3-3 pun sempat dipilihnya. Sayangnya, strategi ini tidak berjalan sesuai dengan harapannya. Chelsea memang sukses meraih kemenangan di tiga laga awal, namun setelah itu mereka mulai inkonsisten. Mereka ditahan imbang Swansea, dikalahkan Liverpool, dan puncaknya dipecundangi Arsenal dengan skor telak 3-0 pada pekan keenam.
Setelah penerapan panajang 3-4-3 akhirnya Chelsea tampil kuat di segala lini. Formasi tersebut juga cukup fleksibel di mana saat menyerang, pola Chelsea bisa berubah jadi 3-2-5, sedangkan saat bertahan menjadi 5-2-3.
Tidak ada yang yang terlalu di perhatikan dalam strategi ini. Conte lebih menitik kuatkan di lini tengah. Kehadiran Marcos Alonso dan Victor Moses di kedua sisi membuat Chelsea tampil sama kuatnya baik saat menyerang maupun bertahan.
Saat merangkai alur serang, Alonso dan Moses bisa menyisir sisi lapangan untuk memancing bek sayap lawan meninggalkan posnya. Mereka juga bisa menusuk langsung dengan membawa bola lebih ke tengah untuk mengganggu konsentrasi bek tengah lawan. Dengan demikian, terbuka-lah ruang untuk Diego Costa atau Pedro dan Eden Hazard di lini kedua.
Selain itu kedisiplinan Alonso dan Moses sejauh ini jadi kunci tangguhnya lini pertahanan Chelsea. Mereka bisa turun hingga ke sisi pertahanan untuk melapisi tiga bek Chelsea atau langsung mematikan alur bola lawan di lapangan tengah.
PRESTASI CONTE
Sebagai pemain
-- Juventus
Serie A (5): 1995, 1997, 1998, 2002, 2003
UEFA Champions League (1): 1996
UEFA Cup (1): 1993
UEFA Intertoto Cup (1): 1999
Piala Interkontinental (1): 1996
UEFA Super Cup (1): 1996
Piala Italia (1): 1995
Supercoppa Italiana (4): 1995, 1997, 2002, 2003
Sebagai pelatih
--Bari
Serie B (1): 2008-09
--Juventus
Serie A (3): 2012, 2013, 2014
Piala Super Italia: 1 ( 2012)
Piala Italia: Runner Up (2011–12)
--Chelsea
English Premier League: 1 (2016–17)
FA Cup.png FA Cup: 1 (2017–18)
Runners–up: 2016–17
Spoiler for Sumber:






tien212700 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.4K
12


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan