Aku sekeluarga baru saja pulang dari Bali. Aku baru sadar betapa dekatnya aku dengan keindahan dunia yang selama ini membuat para penduduk dunia mati-matian ingin berkunjung.  Aku jadi ingat percakapan dengan seorang WN asing sewaktu aku tinggal di luar negeri. Aku pernah bertanya padanya, ‘Ayo kapan kamu ke Indonesia?’
 
Ia menjawab dengan mata berbinar ,’Pasti! Saya pasti ke Indonesia. Soalnya saya punya uncle yg bekerja sebagai kapten kapal pesiar. Ia sudah mengunjungi semua tempat wisata di dunia. Dan waktu saya tanya, dimana tempat di planet bumi ini yang paling indah…. Kamu tahu uncle saya menjawab apa?’
 
Aku tersenyum dan menjawab dalam hati… Bali for sure! Bagi orang asing keindahan Bali begitu membius. Bayangkan kalau mereka juga mengetahui daerah lain di Indonesia..
 
“Bali!” kata teman India ku dengan muka senang.
 
Aha! Sudah ku duga!
 
Bali memang salah satu tempat terindah di dunia.
Saya tahu itu dan saya suka.
Jujur saja, saya senang berkeliling dunia, menjelajah bumi dan menikmati suasana asing. Tapi semakin sering saya bertemu dengan suasana baru semakin saya sadar betapa amazing nya Indonesia. Bali dan juga tempat-tempat lainnya di Indonesia memang sungguh-sungguh luar biasa.
 
Saya akan tetap senang melangkahkan kaki di segenap penjuru bumi.
Bertemu dengan budaya baru. Bersentuhan dengan suasana baru. bercakap dengan bahasa baru. 
Tapi jika ditanya manakah tempat yang paling indah maka saya tetap akan menyebutkan Indonesia sebagai jawabannya.
 
Ribuan kilometer kumelangkah tetap akan membawa rinduku pada Indonesia. Kenapa? Karena Indonesia adalah surga. Dengan segala keindahan dan kemegahan alamnya. Semua hal terhampar dengan begitu indah. Kota dengan gedung menjulang, pantai yang membentang luas, gunung dengan pesona nan misterius, budaya yang begitu kaya, hutan yang pekat, hiburan yang gemerlap, spirituliasme yang agung. Semua ada!
 
Dan rasa kagum itu semakin kurasakan justru saat aku berdiri jauh. Dulu, aku pernah berdiri malas-malasan saat mengikuti upacara bendera 17 agustusan di lapangan sekolah. Tapi saat berdiri menghormat pada sang Merah Putih di tiang bendera Kedutaan RI aku merasa ingin menangis. Aku pun pernah asal membuka mulut saat menyanyikan lagu kebangsaan. Tapi saat aku menyanyikan lagu itu di suatu tempat yang jaraknya bisa bikin tiga kali tidur di pesawat, membuat aku merinding. Ini beneran lho, bukan kiasan. Merinding akibat rasa haru. Sama halnya dulu aku pernah senang yang biasa saja saat berlibur ke Bali, tapi ternyata teman asingku begitu mendamba untuk bisa pergi kesana
 
Saat dekat, mungkin yang terjadi adalah bagai pepatah yang mengatakan “Gajah dipelupuk mata tak terlihat, kuman di seberang lautan Nampak”, Alias keindahan surga di Indonesia tak disadari, keindahan negeri seberang diburu.
 
Kalian tahu tidak, bisa jadi separuh penduduk dunia memimpikan pergi ke Bali, Mereka rela menabung dolar demi dolar, pounsterling demi poundsterling, yen demi yen, dinar demi dinar, riyal demi riyal, hanya untuk bisa terbang ke Indonesia. Sementara kita yang hidup di dalam surga tersebut malah tak sadar dan lebih memimpikan ke luar negeri ..
Iya kan?
 
So, to all my friends..
Buat kalian yang saat ini sedang berada di Indonesia, bersyukurlah… kamu sedang menapak sekeping tanah ‘surga!’
 
Salam,
Ruli Amirullah