Wow Ternyata Begini Rasanya Punya Pasangan Sesama Kaskuser! Agan Juga Punya?

Sebagai seorang anak yang dilahirkan dari keluarga sederhana. Rasanya setiap menit itu takn ingin digunakan untuk hal tidak bermanfaat. Sejak mengenal Kaskus, hidupku menjadi berubah, aku ingin lebih menghasilkan karya dengan lebih baik lagi.



Semakin bertambahnya umur, maka semakin banyak cita-cita dan harapan yang ingin aku capai. Terutama ingin membahagiakan kedua orang tua dengan prestasi yang gemilang. Kalian juga pasti begitu, kan? Senakal-nakalnya seorang anak pasti di situ juga terselip keinginan untuk membahagiakan orang tua dengan cara apa pun.



Bahkan banyak dijumpai saat sekolahnya terkesan nakal, tapi tidak ada yang tahu justru yang terkesan nakal itu malah menjadi orang nomor satu di dalam perusahaan. Ada yang berhasil menjadi pengusaha bahkan menjadi manager sebuah perusahaan. Orang yang dulu menyebutnya anak yang nakal, kini setiap orang jadi tunduk dan hormat padanya. Bukankah itu bukti bahwa bumi itu berputar?

Pun dalam menggapai cita-cita itu kita berharap ada orang yang amat kita sayang di samping kita menjadi saksi keberhasilan kita. Namun bagaimana rasanya bila di saat yang dinantikan itu ternyata kita yang tidak ada di tempat?



Sebuah akun @makassar_iinfo mengunggah kisah mengharukan yang patut kita acungi jempol karena ketegarannya seorang bapak mengambil ijazah anaknya yang diberikan langsung oleh Rektor kampusnya.

Sungguh kisah ini sangat mengharukan sekaligus menyedihkan. Seorang putri yang berusaha semaksimal mungkin agar mendapatkan nilai dengan predikat cumlaude. Ternyata meninggal dunia beberapa bulan sebelum wisuda. Gadis ini bernama Musdalifa Arif berumur 20 tahun salah satu mahasiswi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Musdalifa meninggal dalam kecelakaan tunggal setelah menjenguk temannya yang sakit di daerah Bulukumba.



Di hari wisuda, saat yang sangat dinantikan oleh sang anak malah tidak tercapai. Tak henti-hentinya kedua orang tuanya menangis. Bahkan sang Ayah yang bernama Much Arif Bochari pun terus menerus menangis hingga terlihat betapa sangat rapuhnya tanpa sang anak. 

Yang paling mengharukan adalah sang anak ternyata telah menyediakan tempat duduuk yang spesial untuk orang tuanya. Tempat yang akan menjadi kenangan paling berharga saat dirinya menjadi wisudawati terbaik di kampusnya.



Orang tua mana yang tidak bangga pada anaknya yang berprestasi? Padahal sebelumnya sang anak bercita-cita untuk melanjutkan sekolahnya di Kediri, namun takdir berkata lain. Semua sudah berbeda dari yang direncanakan.

Apapun yang terjadi kini kedua orang tuanya harus sama-sama mengikhlaskan kepergian sang anak. Meski kita tahu tidak ada yang paling menyakitkan di dunia ini selain kehilangan orang yang sangat kita sayangi untuk selama-lamanya.

Teriris sekali rasanya hati ini. Aku merasa belum bisa membanggakan kedua orang tuaku. Sementara Musdalifa Arif ini pergi meninggalkan prestasi terbaik dan dikenang selalu prestasinya.



Semoga almarhumah diberikan tempat yang tenang serta orang-orang yang ditinggalkan bisa mengikhlaskan dan mendoakan yang terbaik untuk Musdalifa. 

Hikmahnya, selagi kita masih diberi kesempatan hidup maka gunakanlah dengan sesuatu yang bermanfaat. Jadikan diri kita sebagai orang yang selalu dikenang kebaikannya. Karena kita tidak pernah tahu kapan kita akan kembali ke pangkuan-Nya.

Sekian thread dari saya. Semoga banyak hal baik yang bisa diambil dari peristiwa yang terjadi di sekitar kita. Jangan lupa untuk meninggalkan cendol, rate dan komentar ya! See you in the next thread.