Bonsai memang tidak pernah kekurangan penggemar, terbukti setiap ada lomba, pameran ataupun event lainnya yang bertemakan bonsai selalu diikuti banyak orang. Begitu juga pada Pameran Bonsai di Singingi yang di gelar selama 2 hari pada tanggal 15 - 16 Agustus 2020 kemarin. Pameran yang  diadakan untuk menyambut HUT kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 75 ini dihadiri oleh ribuan orang dari sejumlah kabupaten dan kota yang ada provinsi Riau.

Hadirnya ribuan orang dalam acara yang juga di hadiri Bupati Kabupaten Kuansing, Mursini, menandakan bahwa terdapat banyak orang yang menyukai bonsai. Mereka ingin melihat seperti apa tren model bonsai yang saat ini dianggap berkualitas. Kemungkinan besar mereka juga menginginkan mempunyai bonsai dan merawatnya sehingga budidaya bonsai menjadi sebuah peluang usaha yang menjanjikan.

Camat sengigi, Delfides Gusni berharap dengan adanya pameran bonsai ini dapat membuat semakin banyak orang yang menyukainya sehingga dapat menambah penghasilan para pembudidaya, khususnya di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang sedang menyerang Indonesia ini.

Delfides Guni menambahkan bahwa, Pameran yang diadakan saat ini merupakan pameran bonsai pertama yang pernah diadakan di Kabupaten Kuansing. Semoga saja kedepannya dapat diadakan kembali pameran bonsai yang lebih besar sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.

Pada pameran ini ditampilkan ratusan bonsai yang disusun secara rapi di kantor Camat Singingi. Dari sekian banyak bonsai yang ditampilan, bonsai waru menjadi salah satu yang cukup menonjol. Hal itu dikarenakan banyaknya bonsai waru berkualitas yang ditampilkan dalam pameran ini. Padahal tanaman waru seringkali dianggap sebelah mata dan memiliki harga yang tidak seberapa. Namun, setelah dibuat bonsai dengan bentuk yang menarik akan membuat waru memiliki nilai jual yang tinggi. Hal ini tentu saja menjadi sebuah peluang yang sangat menarik mengingat tanaman ini jumlahnya ada banyak sekali di Provinsi Riau.

Selain Bonsai Waru ada juga jenis lain seperti beringin, wahong, cemara, bougenville dan berbagai tanaman lainnya. Banyak pengunjung yang terkesima mengenai bentuk bonsai dan kreativitas dari para pembuatnya. Sayangnya dalam acara kali ini tidak diadakan jual beli tanaman bonsai dan hanya murni memamerkan saja. Padahal jika dibarengi dengan jual beli tentu dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar.

Dalam pameran bonsai kali ini juga menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Setiap pengunjung yang hadir diwajibkan memakai masker dan di test suhu tubuhnya saat memasuki lokasi. Selain itu, di beberapa tempat disediakan sabun da keran yang bisa digunakan pengunjung untuk mencuci tangan saat memasuki lokasi pameran.

Bupati Kuansing, Mursini yang hadir dalam acara ini mengapresiasi atas suksesnya pameran bonsai yang digelar. Dia menganggap secara tidak langsung acara seperti ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Selain untuk menyalurkan bakat dan hobi, jikalau ada yang tertarik dan menawar bonsai yang dipajang setelah acara pameran pun berarti dapat menambah penghasilan para peserta.