Bulan agustus 2019.....

Entah mengapa para ibu-ibu di kampung ane yang biasanya menjadi panitia jalan santai dan perlombaan tuk anak-anak di kampung.
Tiba-tiba meminta para anak muda kampung yang menjadi panitia acara tersebut.
Kata mereka sih biar ada regenerasi.
Adapula yang ngomong bosan jadi panitia terus tiap tahun dan pengen sesekali jadi peserta lomba.

Kami pun sempat protes karena kami juga menjadi panitia kurban.
Memang bulan agustus 2019 kemarin,Indonesia mempunyai dua hajatan besar yaitu hari raya Iduladha dan HUT kemerdekaan RI.
Biasanya di kampung ane yang urusin kurban memang anak mudanya termasuk ane.

Karena mereka ngotot,mau tidak mau kami pun menerima tugas ini.
Dana RT tuk perlombaan(iuran perbulan sebanyak lima ribu per KK) dan sumbangan donatur akhirnya terkumpul dengan jumlah yang lumayan banyak.

Tiga orang terpaksa di pensiunkan jadi panitia kurban termasuk ane.
Kami pun bertiga sibuk membeli hadiah tuk perlombaan dan membungkusnya.
Berdasarkan kesepakatan rapat seluruh panitia gabungan acara kurban dan HUT RI.

Hadiah besarnya ada dispenser dan beras lima kilo.
Tuk perlombaan anak-anak ada tas sekolah dan jam weker.
Sedangkan hadiah hiburannya macam-macam.
Ada mie instan yang sudah kami pak berisi lima bungkus,gula dan yang lain-lainnya.
Tuk sarapan pagi,kami sudah sediakan jajanan pasar

Namun masalah baru datang.
Jadwal jalan santai kampung ane bersamaan dengan RT tetangga yang mengambil rute yang sama.
Terpaksalah kami bertiga mendatangi panitia jalan santai RT tetangga tuk berkordinasi agar tidak terjadi penumpukan peserta jalan santai di rute yang di lalui.

Akhirnya kesepakatan kami bahwa jadwal jalan santai RT ane mundur setengah jam.
Biasanya di kota ane yang namanya jalan santai di mulai jam enam pagi.
Namun karena barengan dengan RT tetangga maka salah satu harus mengalah waktu startnya.

Ketika hari H nya,terjadi kericuhan sedikit.
RT tetangga molor startnya menjadi setengah tujuh pagi.
Tentu kami protes karena mereka melanggar kesepakatan.
Padahal peserta jalan santai kampung ane sudah start dan kaget bertemu warga RT tetangga di jalan simpangan.

Daripada esmosi,kami pun terpaksa mengatur dan mendampingi peserta jalan santai.
Jadi barisannya menjadi dua kubu.
Cukup menjengkelkan sih.
Karena rute yang kami lewati jalannya tidak begitu lebar namun hari itu terisi penuh dengan orang-orang pejalan santai dan sesekali terganggu dengan kendaraan yang lewat.

Setibanya di garis finish maka peserta lomba pada istirahat dan sarapan sembari menonton macam-macam perlombaan yang pesertanya adalah anak kecil di kampung.

Gelak tawa langsung deras mengalir melihat kelakuan peserta lomba HUT RI yang masih belia dan lucu-lucu.
Ketika adzan dzuhur terdengar maka keseluruhan acara sudah menuju puncak yaitu pembagian hadiah.

Namun karena waktunya sholat dzuhur maka kami akan laksanakan seusai sholat.
Berdasarkan hasil kesepakatan rapat hari itu,ada keputusan rapat mengenai peserta jalan santai akan mendapat hadiah semua.
Sedangkan tuk perlombaan tuk anak-anak hanya enam orang yang dapat di setiap perlombaannya.
Sedangkan hadiah besarnya hanya tuk yang juara dan juara kedua saja.
Makanya terlihat sangat banyak jumlah hadiahnya namun kebanyakan isinya mie instan lima bungkus dan gula setengah kilo tuk peserta jalan santainya.

Sementara para panitia mendapat mie instan sepuluh bungkus dan gula setengah kilo yang sudah di taruh di kantong plastik.
Setelah acara pembagian hadiah usai maka kelelahan mulai terasa.
Semingguan disibukan dengan belanja barang kebutuhan perlombaan,menyiapkan konsumsi dan mengepak hadiah lalu ditambah pas hari H nya terjadi sedikit masalah yang bikin hati panas,lengkaplah sudah lelah pikiran dan tenaga.

Namun semangat kami tetap ada demi merayakan HUT kemerdekaan Republik Indonesia ke tujuh puluh empat tahun.