alfikrisagaAvatar border
TS
alfikrisaga
Lomba Dekorasi Kampung Dengan Konsep Kebhinekaan
Lomba Dekorasi Kampung Dengan Konsep Kebhinekaan

Selamat hari kemerdekaan bangsa Indonesia, GanSis!

Di thread ini, ane bakal sedikit menceritakan pengalaman 17-an paling berkesan. Kejadian ini terjadi beberapa tahun yang lalu, sebelum pandemi menyerang seperti sekarang ini, yang mana keramaian sangat dibatasi. Saat itu sedang meriah-meriahnya lomba mendekorasi kampung yang diselenggarakan oleh pihak kabupaten. Ane beserta tetangga sekitar semangat betul berpartisipasi dalam acara menyambut hari kemerdekaan tersebut.

Bisa dibilang orang-orang di kampung ane itu kompak semua. Solidaritasnya erat banget. Jadi, saat ada event-event seperti itu gampang banget buat koordinasi dan kerja sama. Karena Pak RT sedang berhalangan karena sakit pada waktu itu, maka salah seorang pemuda karang taruna mengambil alih untuk memimpin jalannya proses mendekorasi kampung.

Jika biasanya tema yang diusung oleh mayoritas kampung-kampung di Indonesia saat ada acara mendekorasi seperti ini adalah dekorasi warna-warni yang "agak norak", maka berbeda dengan kami. Pemuda karang taruna itu mengusulkan untuk membuat konsep yang out of the box.

Eh, tapi sebelumnya mohon maaf ya GanSis, ane tidak bermaksud merendahkan dekorasi warna-warni kalian. Tapi, konsep mengecat gang, gapura dan lain sebagainya dengan cat warna-warni itu mirip taman kanak-kanak. Air berisi perwarna makanan yang dibungkus plastik es dan digantung di sekitar gang serta jalan juga itu tampak cringe. Itu dari perspektif kami, ya.

Dekorasi adat Sunda, Jawa dan Bali waktu itu kami pilih. Mempadupadankan ragam budaya Indonesia sebagai wujud kemerdekaan yang berbhineka. Agak rumit dan susah memang, terlebih mayoritas yang ikut mendekor adalah generasi boomer alias orang-orang tua. Tapi, kami tak pasrah begitu saja. Ane waktu itu jadi peserta yang tidak terlalu banyak bicara karena masih terlalu muda dan menghargai para tetua.

Untunglah di lingkungan kami cukup banyak orang dengan kemampuan finansial mumpuni dan bersedia menjadi "investor". Biaya mendekorasi dengan konsep yang diusung oleh pemuda karangtaruna tadi memang memakan biaya tidak sedikit. Makanya, suntikan dana benar-benar diperlukan.

Lomba Dekorasi Kampung Dengan Konsep Kebhinekaan



Untuk gapura, kami merombak yang sudah ada menjadi gapura mirip Kerajaan Galuh, salah satu kerajaan di tanah Sunda. Jika untuk yang originalnya menggunakan bata tanah liat yang digesek satu persatu, ane dan yang lain tidak memakai cara itu. Selain karena memakan waktu, cukup sulit juga untuk dilakukan. Kami memakai semen putih waktu itu untuk merekatkan bata.

Lomba Dekorasi Kampung Dengan Konsep Kebhinekaan
Foto: Bobo


Sedangkan untuk pohon-pohon di sepanjang jalan kami pasang kain poleng atau saput poleng, kain hitam putih dari Bali. Saput artinya kain yang membalut, sedangkan poleng adalah istilah untuk warna hitam putih yang berseling merupakan lambang Rwa Bhineda, yaitu keseimbangan alam.

Lomba Dekorasi Kampung Dengan Konsep Kebhinekaan


Sementara untuk pinggir-pinggir jalan sekitar kampung kami dipasang janur kuning berpasangan. Maknanya adalah "menikahkahkan" perbedaan yang di dalam masyarakat untuk berjuang bersama menggapai kemerdekaan dan kemajuan.

Ane waktu itu hanya kebagian jobdesc masang umbul-umbul sama bendera. Mungkin karena terlalu muda juga jadi ke bagian yang gampang-gampang saja. Tapi, itu pengalaman yang enggak terlupakan. Terutama untuk kebersamaan, semangat dan pemikiran warga yang kompak banget.

---

Penulis:@malaikatrindu
Referensi: Pengalaman Pribadi
0
187
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan