Medan, MPOL : Petugas Jatanras Sat Reskrim Polrestabes Medan meringkus dua orang preman yang memeras korbannya dengan modus menjaga keamanan pembangunan rumah di Desa Marindal I, Kec. Patumbak, Senin (10/8/2020).

Kedua tersangka berinisial AW warga Jl. Sumber Amal, Kec. Patumbak dan S (38) warga Jl. Kongsi, Kec. Patumbak diamankan petugas karena meminta uang keamanan pembangunan rumah sebesar Rp. 15 juta kepada korbannya.

Korban yang keberatan dengan permintaan kedua tersangka lalu melaporkan kejadian ini ke Polrestabes Medan.

Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Martuasah Tobing melalui Plh Kanit Pidum, Iptu Ardian Yunnan, Rabu (12/8/2020) mengatakan, pihaknya yang menerima laporan ini lalu melakukan penyelidikan lebih lanjut.

“Kedua tersangka meminta uang sebesar Rp. 15 juta untuk biaya jaga keamanan di lokasi pembangunan rumah korban. Kalau tidak dikasih, kedua tersangka mengancam akan membuat keributan,” kata Yunnan.

Yunnan menjelaskan, sebelumnya kedua tersangka sudah merusak rumah korban karena tidak diberikan uang keamanan. Selanjutnya, Iptu Ardian Yunnan bersama personil Jatanras langsung menuju lokasi dan berhasil menangkap kedua tersangka di seputaran Jl. Kongsi, Patumbak.

Dari tangan tersangka petugas menyita barang bukti berupa uang pecahan Rp. 100.000 sebanyak 30 lembar dan 1 lembar kwitansi.

Yunnan juga meminta masyarakat Kota Medan yang merasa diperas oleh para oknum preman supaya melapor ke polisi. “Jangan takut untuk melapor ke polisi jika ada orang atau preman yang meminta uang keamanan,” tandasnya. *


https://medanposonline.com/peristiwa...h-di-marindal/
----------------------------------------------------------------------------------------------------------



kata warga, Minggu lalu aje, dua santri mazhab fefek deli datang malak rumah renovasi di jalan melur, medan kota, dan 5 mujahidin darul ent0d pinggir rel kereta api jln pegadaian,malak duit 5 juta ke pemilik ruko jalan pemuda baru satu yg renovasi

Jangan takut lapor yah, nanti biar preman nya dimutasi

nanti abang ranting bekerjasama dengan jenderal petak memanajemen penempatan serta mutasi, misalnya

si Ucok yang dihajar massa di medan tembung, dimutasi buat malak parkir di tempat2 banyak chinese di area asia ujung, sementara si Parlim yang residivis kasus pembunuhan perampokan, dimutasi kan ke medan kota, area tempat tinggal pujakesuma/aceh/cimed, dan si parulian yang rampok rudapaksa korban, ditempatkan di daerah multatuli, lengkap sama fasilitas pondok nyabu Al-Ent0d, seeeepp ? sooooorr gak boi ?

Berkat jasa jenderal petak, semua jalanan di area tinggal warga baik2 pembayar pajak NKRI, ramai dengan preman2 yang tidak bayar pajak sama sekali ,malak parkir/spsi, pajaknya masuk ke perut makpetak,cui

NASIB ENTE YANG MELAPOR KE WERENGTABES MEDAn BERDASARKAN RIBUAN KALI KEJADIAN SERUPA SELAMA TUJUH TURUNAN DARI SEMUA WARGA MEDAN:


1. SEMUA IDENTITAS ENTE BESERTA KELUARGA ENTE SECARA MISTERIUS DIKETAHUI OLEH KAWANAN PREMAN

2. SELANG SEHARI/DUA HARI DARI PENANGKAPAN PREMAN (KALAU DITINDAK LANJUTI TUH LAPORAN ENTE OLEH WERENG MEDAN), MAKA MUNCUL LAGI PREMAN WAJAH BARU FRESH DARI TEPI KALI DELI ATAU TEPI REL KERETA API SETEMPAT YANG MALAK IURAN SPSI/PS/P3P3K

3. KETUA RANTING ORMAS OKP PETAK PAKAI PROTAP MISSION IMPOSSIBLE, KALAU BERHASIL MALAK, TERIMA SETORAN

KALAU TEREKSPOS, BANTAH SEMUA HUBUNGAN DENGAN PEMALAK, TERIMA SETORAN DARI WERENGTABES (SUDAH DIPOTONG PPH),SAMBIL TEBUS UANG BEBAS PERSONIL PALAKERS NYA

4. WERENG MEDAN PAKAI PROTAP, TANGKAP PREMAN PEMALAKNYA, JANGAN TANGKAP YANG TERIMA SETORAN PREMAN NYA, PERSIS SAMA DENGAN PROTAP TANGKAP BEGAL NYA, JANGAN TANGKAP PENADAHNYA


5. BEBERAPA MINGGU HINGGA BULAN KEMUDIAN,SECARA SANGAT MAHA KEBETULAN SEKALI, ADA ORANG GILA (MODAL SURAT DINSOS MEDAN)/ORANG TAK DIKENAL/ORANG BEGAL, YANG SECARA KEBETULAN TIKAM ENTE DI DEPAN RUMAH ENTE SENDIRI

6. JENDERAL PETAK AKAN NAEK SEPEDA KE PEMUKIMAN WARGA BAIK2 UNTUK MEMBERI RASYA AMAN, DGN KRING KRIIIINGG BEL SEPEDA JENDERAL, NISCAYA SEBUAH DAERAH ITU AMAN HINGGA AKHIR ZAMAN

BERBAHAGIALAH MEREKA YANG MELIHAT TAPI TIDAK PERCAYA

Dulu di bar ada orang Italia yang ngemeng ke temennya waktu bicarain masalah keluarga die, dia bilang pepatah lama "every family has their own loser" (setiap keluarga, ada pecundangnya masing2)

Waktu dengar omongan dia, ane teringat sama si mukapetak, di fikir2, dalam keluarga besar yg bernama Indonesia, si mukapetak ini memang paling nihil prestasinya, baik dari segi historis maupun zaman sekarang

Dan berhubung semua muslim bersaudara, dari antara semuanya, juga si petaklimin petaklimun ini yang paling nihil prestasinya

Si banci kejawen bencong, ada deretan Universitas, RS berbagai tipe, lembaga2 pelatihan medis, guru2 besar, prof, alumni2 dari universitas2 seperti Al-Azhar di mesir, dan berbagai universitas2 di Riyadh

Si petaklimin petaklimun yang konon paling jantan dan paling Islami, RS nya rata2 didemo karena tidak bayar gaji karyawan+PHK sepihak, universitas2 nya bisa dihitung jari+siram2 ria pakai aer keras antar anggota yayasan, ulama2 ormas okp nya rata2 lulusan pondokan tepi sungai,tepi rel, bebas IMB, paling banter pun lulusan "universitas Islam Al-Yutub,Al-pesbuk,Al-insta"

Ane baru sadar akan fakta ini karena kemaren ada dokter medan yang komplen mahalnya dan langkanya biaya rapid test di medan dan ada satu bapak2 dari Aceh ngomel, katanya dia mau rapid test di lab swasta medan, sudah bayar mahal, eh perawat yang ambil sampel darah, TIDAK mengganti sarung tangan waktu pindah pasien alias sambil menyelam minum air, sambil ngecek covid19, juga menyebarkan covid19

Dipandang dari sisi manapun, segi manapun, elo memang losernya, TAK!