Apakah GanSist sudah merencanakan kegiatan besok tanggal 17 Agustus? Sepertinya kegiatan rutin pada saat menjelang, hari H dan setelah hari kemerdekaan Indonesia akan banyak berbeda dari tahun sebelumnya. Wabah Covid-19 tahun ini sudah mengacaukan semuanya.



Hmm, sedih. Tetapi khusus tahun ini kita sebaiknya memang menahan diri untuk tidak terlibat dengan banyak kegiatan kumpul-kumpul dengan banyak orang ya, semua demi kemaslahatan bersama, agar virus covid-19 tidak merajalela.

Ane ingin mengenang masa dua tahun yang lalu, tahun 2018, saat negara kita masih aman dari wabah Corona. Desaku, Beran, Ngawi mempunyai adat kebiasaan yang terpelihara setiap tahun, yaitu mengadakan malam tirakatan. Malam jelang tanggal 17 Agustus atau tanggal 16-nya.

Kegiatan akan di mulai pada pagi hari, kami para warga, biasanya tiap RT mengadakan acara sendiri-sendiri ya, akan memulai persiapan segala sesuatu yang diperlukan.

Para ibu akan menyiapkan hidangan, cemilan, minuman untuk malamnya. Beberapa ibu-ibu yang mempunyai waktu luang akan datang dan bergotong-royong memasak.


dokpri

Biasanya dana dari Kas Rt dan juga sumbangan individu masyarakat yang mempunyai rejeki berlebih. Pokoknya keren deh partisipasi warganya.

Oiya kalau ibu-ibu memasak, bapak-bapak biasa membuat persiapan di rumah warga atau halaman mushola untuk acaranya. Gratis.

Persiapan bisa meliputi bersih-bersih, menyiapkan tikar, kursi, sound system, lampu, tulisan, dekor, pengisi acara, dan sebagainya.

Biasanya persiapan makanan akan mengambil waktu lebih banyak ya Gansist. Dari pagi sampai sore persiapannya. Adapun masakan yang disajikan waktu itu sederhana saja yaitu tepo/lontong kuah opor ayam dan sayur lodeh manisa, ada juga mie ayam dan sebagainya. Makanan ini dibungkus dalam plastik, stryfoam atau kotak kardus, atau bungkus kertas minyak. Semua demi kepraktisan dan hemat.


Ilustrasi

Cemilan yang disediakan juga ala kadarnya hampir tanpa biaya karena sumbangan dari warga Beran. Misalnya kacang, umbi dan pisang rebus. Ada juga roti bungkus dan kue-kue.

Minuman yang disediakan selain air putih kemasan juga wedang jahe serai di cup plastik. Selain itu juga ada kopi dan teh manis disediakan di teko sebagai persiapan kalau ada bapak atau mas-mas ingin nambah ngopi.

Ada juga warga yang menyumbang buah-buahan seperti pisang, salak, semangka dan sebagainya. Kadangkala juga ada sumbangan roti, kue, jajanan anak dan masih banyak lagi. Oiya kami juga menyiapkan nasi tumpeng yang dihias untuk didoakan dalam pembukaan acara nanti.


Ilustrasi

Saat malam tiba, acara dimulai biasanya setelah bakda isya sekitar jam 19-20 malam. Makanan pun dibagi dan cemilan dalam piring juga minuman dihidangkan.

Acara tirakatan ini biasanya dipimpin oleh bapak kyai untuk mendoakan kebaikan negeri bersama momen potong tumpeng. Terus berlanjut ke acara mengenang kemerdekaan oleh sesepuh RT. Lalu beberapa sambutan dari bapak RT, tokoh pemuda dan sebagainya. Dan terakhir free time hiburan.

Hiburan ini juga apa adanya saja, persembahan dari warga. Misalnya malam itu ada Bu Didik yang menyanyi duet dengan Pak Joko. Karena pernah ikut kompetisi nyanyi tingkat propinsi, suara beliau keren so pasti.Lalu ada juga nyanyi bareng-bareng.


Dokpri

Kami penonton duduk di tikar lebar sambil makan dan ngemil santai sambil foto-foto dan ngobrol. Asyik pokoknya. Kalau tidak sedikit dipaksa acara seperti ini, sulit sekali meluangkan waktu berkumpul dan bersilaturahmi. Lalu bagaimana kerukunan terbentuk kalau ketemu saja jarang, ya nggak? Kalau ga bersatu bagaimana bisa membangun negara.

Jadi moment tirakatan ini selain untuk mengumpulkan rasa syukur atas kemerdekaan negara sehingga hidup makin berkah dan ditambahi nikmat, juga bisa mengharmoniskan hubungan antar warga, sehingga persatuan akan tercipta.

🇲🇨🇲🇨🇲🇨🇲🇨🇲🇨🇲🇨🇲🇨🇲🇨🇲🇨🇲🇨🇲🇨🇲🇨🇲🇨🇲🇨
🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩