- Beranda
- Komunitas
- Cinta Indonesiaku
Keseruan Lomba Dan Kirab Budaya peringatan 17 Agustus Di Kampungku


TS
ummuza
Keseruan Lomba Dan Kirab Budaya peringatan 17 Agustus Di Kampungku
Peringatan 17 Agustus Yang Sangat Berkesan Bagiku

Ikutan mengenang acara peringatan hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus sebelum masa pandemi covid 19 di kampungku, lebih tepatnya pada tahun 2016. Rangkaian acaranya lumayan padat ini buat para panitia untuk mempersiapkannya karena ada berbagai macam lomba antar RT buat anak - anak, remaja dan juga buat ibu dan bapak.
Kemudian malam tirakatan dengan kegiatan doa bersama di masing - masing RT saja tidak ada pentas seni karena puncak acara peringatan 17 Agustus dilaksanakan pada paginya dengan acara kirab budaya.
Lomba yang buat anak - anak seperti pecah air, lari kelereng, kipas balon, mewarnai dan juga lomba menyusun puzzle. Lomba yang buat remaja seperti balap karung dan makan krupuk. Kalau lomba untuk ibu - ibu seperti tarik tambang, bola voli plastik. Sedangkan untuk bapak - bapak lomba makan krupuk, dan perang guling.
Aku ikut partisipasi juga lo, lombanya balap karung. Kebayangkan harus lompat - lompat bawa beban berat badanku yang udah ta langsing lagi. Sebenarnya sih tidak mau ikut lomba tapi sama panitia dipaksa buat meramaikan. Seru-seruan gitu 😁
Ternyata memang seru benar lo, berjuang untuk bisa melompat sampai garis finish. Sudah sampai garis finish saja sudah untung ya. Nah, lomba balap karungnya aku harus ikut 3x : babak penyisihan, semi final dan final. Ternyata aku bisa juara tiga lo. Walapun dengan perjuangan jatuh tersungkur digaris finish dengan celana sobek dan lutut lecet 😌 Beneran tidak menyangka bisa dapat juara 😆
Lomba perang guling ini juga tak kalah seru lo, peserta lomba duduk di kayu panjang yang berada diatas kolam lumpur. Masing-masing peserta berusaha untuk menjatuhkan lawannya agar bisa menang dan yang kalah pastinya akan jatuh dikolam yang penuh lumpur sehingga ketauan yang kalah pasti badan dan mukanya penuh dengan lumpur 🤣
Serta untuk lomba bapak - bapak yaitu lomba makan kerupuk, peserta adalah bapak dan siapa paling cepat selesai makannya dengan tangan terikat dibelakang tidak boleh memegang krupuknya. Peserta yang pertama habis krupuknya dialah pemenangnya.

Keterangan gambar : lomba makan krupuknya biar sopan, sambil duduk. Kan tidak boleh ya, makan sambil berdiri 🤣 ide dari pak kadus langsung itu lo
Acara puncak peringatan 17 Agustus tahun 2016 ini yang membuatku berkesan adalah dengan diadakan kirab budaya karena pertama kali dilakukan dan juga bergiliran tahun kemarin sudah jalan sehat dan pentas seni. Acara puncak kirab budaya ini satu rangkaian dengan aku ikut lomba.
Kirab budaya ini semua RT mengirimkan personilnya dengan atribut masing-masing sesuai tema yang diusung. Kemudian berjalan keliling kampung setelah berkumpul di titik start sekaligus finish yaitu panggung hiburannya. Setelah selesai keliling kampung kemudian diadakan penampilan kesenian dari masing - masing RT, hadiah bagi pemenang lomba dan ditutup dengan pembagian doorprice.
Seru banget acara KIRAB BUDAYA ini karena setiap RT diwajibkan menampilkan personilnya berkelompok (minimal 10 orang) dengan mengusung tema tertentu dengan atribut yang mendukung tema tersebut. Sehingga hampir semua warga kampung berpartisipasi dalam berlangsungnya acara ini dan juga RT yang menang akan mendapatkan hadiah berupa piala dan uang.
Ada RT yang menampilkan noni dan tuan pada jaman penjajahan Belanda dulu, dan ada peserta lain yang membawa perlengkapan tempurnya (pesawat jet).


Ada juga RT yang menampilkan berbagai macam profesi seperti perawat, pejuang yang hanya mengunakan alat seadanya yaitu bambu runcing serta ada juga pejuang yang berhasil merebut senjata penjajah dan sang proklamator.




Ada yang menampilkan rombangan yang membawa alat perang tank dengan dentuman suara meriam.

Panglima Jenderal Sudirman yang berperang dengan menggunakan tandu karena mengalami sakit pun ikut serta dalam kirab budaya.

Ada yang menampilkan tokoh wayang semar, gareng, petruk, bagong..

Penampilan berupa buto dan hewan - hewan liar pun ada lo, berikut gambarnya

Ada juga yang menampilkan pentas tari dayakan


Membawa gunungan berupa hasil bumi seperti sayuran (terong, jagung, wortel) dan buah (salak, jeruk) juga ada ne..

Cukup segitu ya, keseruan kirab budaya peringatan hari kemerdekaan tanggal 17 Agustus. Sebenernya masih banyak lagi keseruan yang ada karena kampungku terdiri dari dua RW termasuk padat penduduk ☺
Rt yang menang adalah yang mengusung tema ada kesesuaian dengan kostum dan ada kreatifitas dari kostum sendiri serta kekompakan para pesertanya...

Demikianlah, keseruan puncak acara peringatan 17 Agustus Kemerdekaan Negara Republik Indonesia di kampungku yang berkesan buatku.
Semoga pandemi ini segera berlalu 🤗
Sumber : narasi murni dari pribadi dan gambar dokumentasi pribadi
ummuza

Ikutan mengenang acara peringatan hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus sebelum masa pandemi covid 19 di kampungku, lebih tepatnya pada tahun 2016. Rangkaian acaranya lumayan padat ini buat para panitia untuk mempersiapkannya karena ada berbagai macam lomba antar RT buat anak - anak, remaja dan juga buat ibu dan bapak.
Kemudian malam tirakatan dengan kegiatan doa bersama di masing - masing RT saja tidak ada pentas seni karena puncak acara peringatan 17 Agustus dilaksanakan pada paginya dengan acara kirab budaya.
Lomba yang buat anak - anak seperti pecah air, lari kelereng, kipas balon, mewarnai dan juga lomba menyusun puzzle. Lomba yang buat remaja seperti balap karung dan makan krupuk. Kalau lomba untuk ibu - ibu seperti tarik tambang, bola voli plastik. Sedangkan untuk bapak - bapak lomba makan krupuk, dan perang guling.
Aku ikut partisipasi juga lo, lombanya balap karung. Kebayangkan harus lompat - lompat bawa beban berat badanku yang udah ta langsing lagi. Sebenarnya sih tidak mau ikut lomba tapi sama panitia dipaksa buat meramaikan. Seru-seruan gitu 😁
Ternyata memang seru benar lo, berjuang untuk bisa melompat sampai garis finish. Sudah sampai garis finish saja sudah untung ya. Nah, lomba balap karungnya aku harus ikut 3x : babak penyisihan, semi final dan final. Ternyata aku bisa juara tiga lo. Walapun dengan perjuangan jatuh tersungkur digaris finish dengan celana sobek dan lutut lecet 😌 Beneran tidak menyangka bisa dapat juara 😆
Lomba perang guling ini juga tak kalah seru lo, peserta lomba duduk di kayu panjang yang berada diatas kolam lumpur. Masing-masing peserta berusaha untuk menjatuhkan lawannya agar bisa menang dan yang kalah pastinya akan jatuh dikolam yang penuh lumpur sehingga ketauan yang kalah pasti badan dan mukanya penuh dengan lumpur 🤣
Serta untuk lomba bapak - bapak yaitu lomba makan kerupuk, peserta adalah bapak dan siapa paling cepat selesai makannya dengan tangan terikat dibelakang tidak boleh memegang krupuknya. Peserta yang pertama habis krupuknya dialah pemenangnya.

dokpri
Keterangan gambar : lomba makan krupuknya biar sopan, sambil duduk. Kan tidak boleh ya, makan sambil berdiri 🤣 ide dari pak kadus langsung itu lo
Acara puncak peringatan 17 Agustus tahun 2016 ini yang membuatku berkesan adalah dengan diadakan kirab budaya karena pertama kali dilakukan dan juga bergiliran tahun kemarin sudah jalan sehat dan pentas seni. Acara puncak kirab budaya ini satu rangkaian dengan aku ikut lomba.
Kirab budaya ini semua RT mengirimkan personilnya dengan atribut masing-masing sesuai tema yang diusung. Kemudian berjalan keliling kampung setelah berkumpul di titik start sekaligus finish yaitu panggung hiburannya. Setelah selesai keliling kampung kemudian diadakan penampilan kesenian dari masing - masing RT, hadiah bagi pemenang lomba dan ditutup dengan pembagian doorprice.
Seru banget acara KIRAB BUDAYA ini karena setiap RT diwajibkan menampilkan personilnya berkelompok (minimal 10 orang) dengan mengusung tema tertentu dengan atribut yang mendukung tema tersebut. Sehingga hampir semua warga kampung berpartisipasi dalam berlangsungnya acara ini dan juga RT yang menang akan mendapatkan hadiah berupa piala dan uang.
Ada RT yang menampilkan noni dan tuan pada jaman penjajahan Belanda dulu, dan ada peserta lain yang membawa perlengkapan tempurnya (pesawat jet).

dokpri

dokpri
Ada juga RT yang menampilkan berbagai macam profesi seperti perawat, pejuang yang hanya mengunakan alat seadanya yaitu bambu runcing serta ada juga pejuang yang berhasil merebut senjata penjajah dan sang proklamator.

dokpri

dokpri

dokpri

dokpri
Ada yang menampilkan rombangan yang membawa alat perang tank dengan dentuman suara meriam.

dokpri
Panglima Jenderal Sudirman yang berperang dengan menggunakan tandu karena mengalami sakit pun ikut serta dalam kirab budaya.

dokpri
Ada yang menampilkan tokoh wayang semar, gareng, petruk, bagong..

dokpri
Penampilan berupa buto dan hewan - hewan liar pun ada lo, berikut gambarnya

dokpri
Ada juga yang menampilkan pentas tari dayakan

dokpri

dokpri
Membawa gunungan berupa hasil bumi seperti sayuran (terong, jagung, wortel) dan buah (salak, jeruk) juga ada ne..

dokpri
Cukup segitu ya, keseruan kirab budaya peringatan hari kemerdekaan tanggal 17 Agustus. Sebenernya masih banyak lagi keseruan yang ada karena kampungku terdiri dari dua RW termasuk padat penduduk ☺
Rt yang menang adalah yang mengusung tema ada kesesuaian dengan kostum dan ada kreatifitas dari kostum sendiri serta kekompakan para pesertanya...

dokpri
Demikianlah, keseruan puncak acara peringatan 17 Agustus Kemerdekaan Negara Republik Indonesia di kampungku yang berkesan buatku.
Semoga pandemi ini segera berlalu 🤗
Jayalah, Indonesia.
Indonesia maju
Indonesia maju
Sumber : narasi murni dari pribadi dan gambar dokumentasi pribadi
ummuza
😍belajarbersamabisadanterimakasih😍






gustiarny dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.2K
7


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan