TS
Djamboel79
Sejumlah Cerita Usai Olympique Lyon (Kembali) Membuat Kejutan
Olympique Lyon kembali membuat kejutan besar.
Menghadapi Manchester City pada babak perempatfinal Liga Champions yang digelar Minggu (16/8/2020) dinihari WIB, Memphis Depay dkkL tampil trengginas dan menang dengan skor 3-1 di akhir pertandingan.
Sejumlah cerita menarik usai laga Olympique Lyon kontra Manchester City menjadi sarapan pagi ini bagi kalian.
Jadi jangan sampai ketinggalan ya, ikuti terus #RinganJari !!!
Pertama, kekalahan Manchester City dari Olympique Lyon memastikan bahwa musim ini akan lahir Manager baru yang sukses meraih gelar Liga Champions untuk kali pertama.
Pemandangan ini merupakan copy-paste musim lalu. Pada babak empat besar Liga Champions musim 2018-2019, tak satupun dari Mauricio Pochettino (Tottenham Hotspur), Erik ten Hag (Ajax Amsterdam), Ernesto Velverde (Barcelona) dan Jurgen Klopp (Liverpool) yang sebelumnya pernah menjadi juara Liga Champions dengan klub apapun.
Kegagalan Pep Guardiola, Manager yang pernah dua kali membawa Barcelona juara Liga Champions dalam meredam Olympique Lyon di babak delapan besar musim ini, menjadikan Rudi Garcia (Lyon) akan bersaing dengan Hans-Dieter Flick (Bayern Munich), Julian Naglesmann (RB Leipzig) dan Thomas Tuchel (PSG) untuk bisa pertama kali mengangkat trophy Si Kuping Besar.
Kedua, kekalahan yang diderita Raheem Sterling dkk dari Olympique Lyon menjadikan babak semifinal musim ini gagal dipenuhi oleh para juara fase grup Liga Champions musim ini.
Sebelumnya, tiga tim yang sudah memastikan tiket di babak empat besar Liga Champions musim ini yakni, Paris Saint-Germain, RB Leipzig, Bayern Munich lolos ke fase knock-out usai keluar sebagai pemuncak grup A, G dan B.
Terakhir kali babak semifinal Liga Champions terdiri dari juara fase grup ialah pada musim 2015-2016.
Menariknya, selain Real Madrid, Atletico Madrid dan Bayern Munich, satu semifinalis lain yang lolos dengan predikat juara grup saat itu ialah Manchester City, dengan menjadi yang terbaik di grup D.
Ketiga, masih seputar juara fase grup. Musim ini bisa jadi untuk kali keempat secara beruntun, juara Liga Champions akan dimenangi oleh tim yang bukanlah menjadi pemuncak saat berlaga di babak grup.
Olympique Lyon lolos ke fase gugur usai menduduki runner-up grup G dibawah RB Leipzig berpeluang mengikuti pencapaian Real Madrid musim (2016-2017) dan 2017-2018) serta Liverpool (2018-2019) yang sukses menjadi juara Liga Champions walaupun hanya duduk di peringkat kedua di fase grup.
Keempat, keberhasilan Olympique Lyon menyisihkan Manchester City di babak perempat final menjadikan duel klub Ligue 1 vs Bundesliga tersaji di babak semifinal Liga Champions musim ini.
Situasi mirip seperti ini terakhir kali terjadi pada musim 2012-2013, dimana semifinal saat itu menyajikan Barcelona dan Real Madrid kontra masing-masing dengan Bayern Munich dan Borussia Dortmund dari Bundesliga.
Musim ini, duel RB Leipzig versus Paris Saint-Germain serta Bayern Munich kontra Olympique Lyon akan menjadi sengitnya persaingan antara klub-klub Ligue 1 dan Bundesliga.
Kelima, keberhasilan Olympique Lyon menembus babak semifinal membuka peluang terciptanya All-Prancis Final pada Liga Champions musim ini.
Tersisa Prancis, negara Eropa yang pernah menjadi juara dunia, yang belum pernah mempertemukan dua klub asal negaranya di laga puncak Liga Champions.
All-Spanyol Final sudah tiga kali terjadi di babak final Liga Champions, begitupun All-Inggris Final yang dua kali sudah kita saksikan.
Sementara pertemuan AC Milan dan Juventus pada final musim 2002-2003 serta Bayern Munich kontra Borussia Dortmund (2012-2013), menjadi saksi All-Italia dan All-Jerman Final.
Musim ini, All-Prancis Final hanya bisa terjadi apabila Paris Saint-Germain dan Olympique Lyon sanggup menyingkirkan RB Leipzig dan Bayern Munich di babak semifinal.
Terakhir, Olympique Lyon berpeluang menjadi juara Liga Champions untuk kali pertama dengan catatan fantastis yakni menyingkirkan para juara liga domestik musim sebelumnya.
Sebelumnya ketika lolos dari grup G, Olympique Lyon sukses mengangkangi juara Liga Portugal dan Liga Rusia musim lalu, yakni Benfica dan Zenit Saint-Petersburg.
Di babak perdelapan final, giliran juara Serie-A Juventus yang berhasil diredam pasukan Rudi Garcia.
Dini hari tadi, juara Premier League musim 2018-2019, yaitu Manchester City yang harus bertekuk lutut di kaki Memphis Depay dkk.
Di babak semifinal, sudah menunggu jawara Jerman, Bayern Munich.
Dan apabila lolos ke babak final dan terjadi All-Prancis Final, maka Olympique Lyon bisa berpesta di akhir kompetisi dengan mengalahkan juara Ligue 1, Paris Saint-Germain.
Hmmm, mungkinkah itu semua terjadi ?!?!
Sekali lagi, ikuti terus serunya Liga Champions musim ini. Jangan sampai kalian ketinggalan ya !!!
#RinganJari
Menghadapi Manchester City pada babak perempatfinal Liga Champions yang digelar Minggu (16/8/2020) dinihari WIB, Memphis Depay dkkL tampil trengginas dan menang dengan skor 3-1 di akhir pertandingan.
Sejumlah cerita menarik usai laga Olympique Lyon kontra Manchester City menjadi sarapan pagi ini bagi kalian.
Jadi jangan sampai ketinggalan ya, ikuti terus #RinganJari !!!
Pertama, kekalahan Manchester City dari Olympique Lyon memastikan bahwa musim ini akan lahir Manager baru yang sukses meraih gelar Liga Champions untuk kali pertama.
Pemandangan ini merupakan copy-paste musim lalu. Pada babak empat besar Liga Champions musim 2018-2019, tak satupun dari Mauricio Pochettino (Tottenham Hotspur), Erik ten Hag (Ajax Amsterdam), Ernesto Velverde (Barcelona) dan Jurgen Klopp (Liverpool) yang sebelumnya pernah menjadi juara Liga Champions dengan klub apapun.
Kegagalan Pep Guardiola, Manager yang pernah dua kali membawa Barcelona juara Liga Champions dalam meredam Olympique Lyon di babak delapan besar musim ini, menjadikan Rudi Garcia (Lyon) akan bersaing dengan Hans-Dieter Flick (Bayern Munich), Julian Naglesmann (RB Leipzig) dan Thomas Tuchel (PSG) untuk bisa pertama kali mengangkat trophy Si Kuping Besar.
Kedua, kekalahan yang diderita Raheem Sterling dkk dari Olympique Lyon menjadikan babak semifinal musim ini gagal dipenuhi oleh para juara fase grup Liga Champions musim ini.
Sebelumnya, tiga tim yang sudah memastikan tiket di babak empat besar Liga Champions musim ini yakni, Paris Saint-Germain, RB Leipzig, Bayern Munich lolos ke fase knock-out usai keluar sebagai pemuncak grup A, G dan B.
Terakhir kali babak semifinal Liga Champions terdiri dari juara fase grup ialah pada musim 2015-2016.
Menariknya, selain Real Madrid, Atletico Madrid dan Bayern Munich, satu semifinalis lain yang lolos dengan predikat juara grup saat itu ialah Manchester City, dengan menjadi yang terbaik di grup D.
Ketiga, masih seputar juara fase grup. Musim ini bisa jadi untuk kali keempat secara beruntun, juara Liga Champions akan dimenangi oleh tim yang bukanlah menjadi pemuncak saat berlaga di babak grup.
Olympique Lyon lolos ke fase gugur usai menduduki runner-up grup G dibawah RB Leipzig berpeluang mengikuti pencapaian Real Madrid musim (2016-2017) dan 2017-2018) serta Liverpool (2018-2019) yang sukses menjadi juara Liga Champions walaupun hanya duduk di peringkat kedua di fase grup.
Keempat, keberhasilan Olympique Lyon menyisihkan Manchester City di babak perempat final menjadikan duel klub Ligue 1 vs Bundesliga tersaji di babak semifinal Liga Champions musim ini.
Situasi mirip seperti ini terakhir kali terjadi pada musim 2012-2013, dimana semifinal saat itu menyajikan Barcelona dan Real Madrid kontra masing-masing dengan Bayern Munich dan Borussia Dortmund dari Bundesliga.
Musim ini, duel RB Leipzig versus Paris Saint-Germain serta Bayern Munich kontra Olympique Lyon akan menjadi sengitnya persaingan antara klub-klub Ligue 1 dan Bundesliga.
Kelima, keberhasilan Olympique Lyon menembus babak semifinal membuka peluang terciptanya All-Prancis Final pada Liga Champions musim ini.
Tersisa Prancis, negara Eropa yang pernah menjadi juara dunia, yang belum pernah mempertemukan dua klub asal negaranya di laga puncak Liga Champions.
All-Spanyol Final sudah tiga kali terjadi di babak final Liga Champions, begitupun All-Inggris Final yang dua kali sudah kita saksikan.
Sementara pertemuan AC Milan dan Juventus pada final musim 2002-2003 serta Bayern Munich kontra Borussia Dortmund (2012-2013), menjadi saksi All-Italia dan All-Jerman Final.
Musim ini, All-Prancis Final hanya bisa terjadi apabila Paris Saint-Germain dan Olympique Lyon sanggup menyingkirkan RB Leipzig dan Bayern Munich di babak semifinal.
Terakhir, Olympique Lyon berpeluang menjadi juara Liga Champions untuk kali pertama dengan catatan fantastis yakni menyingkirkan para juara liga domestik musim sebelumnya.
Sebelumnya ketika lolos dari grup G, Olympique Lyon sukses mengangkangi juara Liga Portugal dan Liga Rusia musim lalu, yakni Benfica dan Zenit Saint-Petersburg.
Di babak perdelapan final, giliran juara Serie-A Juventus yang berhasil diredam pasukan Rudi Garcia.
Dini hari tadi, juara Premier League musim 2018-2019, yaitu Manchester City yang harus bertekuk lutut di kaki Memphis Depay dkk.
Di babak semifinal, sudah menunggu jawara Jerman, Bayern Munich.
Dan apabila lolos ke babak final dan terjadi All-Prancis Final, maka Olympique Lyon bisa berpesta di akhir kompetisi dengan mengalahkan juara Ligue 1, Paris Saint-Germain.
Hmmm, mungkinkah itu semua terjadi ?!?!
Sekali lagi, ikuti terus serunya Liga Champions musim ini. Jangan sampai kalian ketinggalan ya !!!
#RinganJari
tien212700 dan 9 lainnya memberi reputasi
8
2.1K
15
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan