Kaskus

Hobby

amboerdahAvatar border
TS
amboerdah
CARA BERFIKIR KRITIS ALA FILSAFAT (bagian 1)
CARA BERFIKIR KRITIS ALA FILSAFAT (bagian 1)





Sebenarnya manusia itu kalau paham level kerangka ini maka mustahil dia akan berdebat merasa gua benar lu salah dllnya

Level kerangka itu yaitu
Literal, Ontologis, Sosial Kultural, Eksistensial

Kalau di ibarat kan sebuah bangunan rumah itu
Literal itu ibarat pagar rumah atau gerbang
Ontologis ibarat teras rumah
Sosial Kultural ibarat ruang tamu
Eksistensial ibarat kamar

Nah manusia dalam berargumen apapun tidak akan lepas dari ke empat kerangka itu. Cuma harus tahu kita berargumen atau ngomong itu sedang dilevel apa?
Apakah di level literal, Ontologis, Sosial Kultural atau eksistensial

Harus tahu posisi anda berbicara dan harus tahu pula lawan bicara anda berbicara di level apa jika sedang berdiskusi atau berdebat tentunya

Misalkan
anda berbicara di level literal sedangkan teman diskusi anda berbicara di level ontologis maka sampai kapan pun gak bakal ketemu begitupun sebaliknya
Atau
Anda berbicara di level eksistensial teman anda dilevel ontologis maka tidak akan ketemu juga begitupun sebaliknya
Atau
Anda berbicara dilevel sosial Kultural teman anda berbicara dilevel literal atau sebaliknya maka sama gak akan ketemu
POKONYA PERDEBATAN TERJADI KETIKA ANDA DAN TEMAN ANDA TIDAK BERADA DALAM LEVEL PEMBICARAN YANG SAMA
SILAHKAN VARIASI KAN 4 HAL ITU selama anda berbeda makan pasti akan berbeda pula pemahaman nya

Saya kasih contoh

I LOVE YOU

Itu baru pokok permasalahan kan
Artinya I love you itu aku cinta kamu
Nah arti aku cinta kamu itu level nya baru LITERAL

Nah level ontologis nya bagaimana
Ontologis lebih kepada makna sesungguhnya
Kalau literal itu baru artinya

Maksud nya bagaimana
I LOVE YOU yang keluar dari mulut anak umur 2 tahun sama
I LOVE YOU yang keluar dari mulut anak muda yang sedang nembak pacar nya
Secara makna akan berbeda

Kalau anak kecil yang umur 3 tahun makna nya itu sedang belajar ngomong. kalau yang dikatakan anak muda itu makna nya menyatakan cinta

Nah level SOSIAL KULTURAL itu apa
Yaitu kepada pengaruh. Kenapa dia mengatakan Demikian
Misalkan si anak kecil Bilang I LOVE YOU itu karena pengaruh dari orang yang mengajari nya mungkin dalam hal ini sedang diajari sama ibu nya atau bapak nya
Nah
Kalau anak muda tadi bisa jadi kenapa dia ingin pacaran mungkin karena pengaruh teman temannya atau pengaruh lainnya

Level EKSISTENSIAL itu yaitu
Berbicara kepada hakekatnya aslinya kejadian tersebut
Si anak umur 3 tahun dia tidak eksis karena dia hanya mengatakan katanya orang lain dalam arti ibu nya atau bapak nya yang mengajari
Sedangkan anak muda yang menembak pacar nya dia eksis karena yang mengucapkan karen kemauan dirinya sendiri

Misalkan Saya kalau mau di ibaratkan sebagai pengamat atau orang berbicara ditanya melihat kejadian itu maka pasti kalau sudah tahu ke seluruh nya saya bisa berbicara dilevel literal dan saya pun pasti bisa menjelaskan nya. Saya juga bisa berbicara di level ontologis, sosial Kultural, atau eksistensial dan saya pasti bisa menjelaskan nya

Nah pertanyaan kalau kedua orang sama sama bego melihat kejadian ini menurut anda akan seperti apa

Contoh kasus

Misalkan si A ngomong pokoknya setiap kata I love you Itu pasti aku cinta kamu.
Kata si B ya gak bisa dong Bagaimana kalau I LOVE YOU nya itu keluar nya dari mulut burung Beo apakah masih bisa dikatakan Sama artinya Aku cinta kamu juga

Nah si A akan cari alasan argumen sebanyak banyak nya untuk memperkuat keyakinan dia

Begitupun si B akan terus cari alasan dan argumen se banyak banyak untuk meyakin kan kalau argumen nya paling benar

Maka sampai kapan pun diskusi semacam begini tidak akan sampai kepada kesimpulan apapun karena merasa dua dua nya benar

Padahal kalau di amati lagi dari cara berfikir filsafat dua duanya benar
Si A ngomong nya di level LITERAL Si B ngomong nya di level ONTOLOGIS

Apakah sudah punya gambaran?

Dan mau bentuk diskusi/debat/forum seminar/pidato apapun coba anda pelajari pengamatan anda tidak akan lepas atau keluar dari 4 level kerangka berfikir ini

Kalau anda misalkan ngobrol sama orang lain terus berselisih paham pasti juga anda sama lawan bicara anda pasti berbeda level pemahaman. Bukan berarti anda benar terus dia salah enggak itu hanya beda poisoning argumen saja

Maka jalan keluar nya sama kan dulu level berfikir nya atau jelasin kalau bisa

Sumber gambar : google image
Diubah oleh amboerdah 15-08-2020 19:12
satyagilangAvatar border
satyagilang memberi reputasi
1
372
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan