- Beranda
- Komunitas
- News
- Sejarah & Xenology
Muriel Stuart Walker Tokoh Asing yang terlibat di kemerdekaan Indonesia


TS
pele123
Muriel Stuart Walker Tokoh Asing yang terlibat di kemerdekaan Indonesia
Hallo Gans And Sis yang saya caintai dan ane banggakan kita ulas yu sejarah yang ga banyak orang tau, sebentar lagi kita bakal merayakan kemerdekaan Indonesia nih.
BTW kemerdekaan Indonesia yang Sekarang sering kita rayakan tentunya banyak
menyisakan Cerita dan Pengorbanan para pejuang salah satunya cerita yang cukup menarik dari seorang Muriel Stuaty Walker atau K'tut Tantri .
warga asing yang lahir di Glasgow di Britania Raya dan berimigrasi bersama dengan
ibunya ke California setelah Perang Dunia Pertama.
Beliau dikenal karena karya – karyanya yang sebagai penyiar radio di Republik Indonesia pada Saat Revolusi Nasional Indonesia.
Sebelum pindah ke Indonesia dia juga di kenal sebagai penulis naskah Hollywod
Antara 1930 dan 1932, ia juga menikah dengan seorang pria Amerika yang bernama Karl Jenning Pearson, yang wafat pada 1957. Pada 1932, setelah di tinggalkan suaminya kemudian dia pindah ke ndonesia untuk memulai hidup baru.
Keputusannya pindah ke Indonesia di awali ketika dia gundah dengan dirinya sendiri,
kemudian ia berjalan-jalan di Hollywood Boulevard. Di depan sebuah bioskop, perempuan ini memutuskan untuk membeli karcis dan menyaksikan sebuah film berjudul, Bali: The Last Paradise.
Sekeluarnya dari bioskop, perempuan itu seperti menemukan hidup. Hanya beberapa menit seusai film itu kelar ditonton, ia sudah punya keputusan bulat pergi dan menetap di Bali.
Cerita menariknya Beberapa bulan berselang, dengan mengendarai mobil yang
dibelinya di Batavia, ia tiba di Surga Terakhir yang diimpikannya. Ia bersumpah baru akan turun dari mobil hanya ketika mobilnya kehabisan bensin. Dan di sanalah ia berjanji aman tinggal. Mobilnya berhenti persis di depan sebuah istana raja yang ia sangka sebuah pura. Hati-hati ia masuki istana itu. Perempuan itu akhirnya disambut oleh sang raja dan seperti sebuah dongeng, ia diangkat menjadi anaknya yang keempat. Dan ia dinamai: K’tut Tantri.
Dia dikenal sebagai Surabaya Sue. Begitu pers di Singapura, Australia dan di belahan
bumi lain mengenalnya. Julukan itu tersampir di pundaknya karena pilihan sadarnya untuk lebih memilih berjuang membantu rakyat Indonesia yang menginginkan kemerdekaan total. Di Surabaya ia dikenal sebagai penyiar dari radio yang dioperasikan para pejuang arek-arek Suroboyo pimpinan Bung Tomo. Ketika di Surabaya pecah pertempuran November yang gila-gilaan dan tak seimbang itu, ia berada di tengah para pejuang Indonesia yang sedang kerasukan semangat kemerdekaan.
Perkenalannya dengan dunia politik sendiri dimulai oleh diskusi-diskusinya yang
intens dengan Anak Agung Nura, putra tertua Raja yang mengangkatnya anak. Nura adalah pangeran Bali yang pernah mengecap pendidikan di Leiden dan Universitas Heidelberg di Jerman.
Ketika Jepang mendarat di Bali, ia berhasil meloloskan diri ke Surabaya. Di sana, ia
mulai menjalin kontak dengan sejumlah orang yang bersimpati pada gerakan anti-Jepang. Ketika akhirnya ia tertangkap, interogasi berbulan-bulan lamanya mesti ia hadapi. Ia ditanyai soal aktivitas bawah tanahnya. Berkali-kali ia disiksa. Ia bahkan nyaris dieksekusi. Sekali waktu ia terkapar nyaris mati. Tapi ia tetap bungkam. Karena kesehatannya yang anjlok ke titik ternadir, ia pun dikirim ke rumah sakit. Di sanalah ia mendengar kabar diproklamasikannya kemerdekaan.
Dalam sebuah konferensi pers yang dihadiri wartawan dan koresponden pelbagai kantor berita dan media massa luar negeri, ia dipilih olehpemerintah untuk mengisahkan bagaimana rakyat begitu bersemangat mendukung perjuangan dan betapa dustanya propaganda Belanda yang menyebutkan bahwa pemerintahan Soekarno-Hatta sama sekali tak didukung rakyatnya. Dari sanalah julukan Surabaya Sue lahir.
Kesetiaannya yang tanpa karat membuat Ktut dipilih pergi ke Singapura dan Australia untuk melakukan kampanye menggalang solidaritas internasional. Tanpa visa dan paspor, dengan hanya bermodal kapal tua yang dinakhodai seorang Inggris yang frustasi, Ktut berhasil lolos dari blokade kapal laut Belanda. Dari Singapura ia pergi ke Australia untuk menggalang dana, melakukan propaganda agar (rakyat) Australia memboikot Belanda. Selama di sana ia berhasil menggalang sebuah demonstrasi mahasiswa di perwakilan pemerintahan Belanda di Australia.
Dia juga membuat buku Salah satu karya tulisan nya yang berjudul
Nusa Damai Revolusi
Dan dia juga menjadi sumber inspirasi beberpa penulis
Setelah membantu Indonesia dalam pertempuran Surabaya ia meninggalkan Indonesia dan pindah ke Sydney Australia dan meninggal di sana pada tgl 27 Juli 1997.
Nah gimana gan sis berbanggalah Indonesia yang punya alam yang indah ini
pokonya jangan jauh – jauh kelar negri dulu Indonesia luas loh ini bukti sejarah saking cantiknya Indonesia orang asing sekalipun bisa cinta sama Indonesia
INDONESIA JAYA INDONESIA RAYA
SELAMAT HARI KEMARDEKAAN YA GANS, SIS
BTW kemerdekaan Indonesia yang Sekarang sering kita rayakan tentunya banyak
menyisakan Cerita dan Pengorbanan para pejuang salah satunya cerita yang cukup menarik dari seorang Muriel Stuaty Walker atau K'tut Tantri .
warga asing yang lahir di Glasgow di Britania Raya dan berimigrasi bersama dengan
ibunya ke California setelah Perang Dunia Pertama.
Beliau dikenal karena karya – karyanya yang sebagai penyiar radio di Republik Indonesia pada Saat Revolusi Nasional Indonesia.
Spoiler for Wajah Muriel Stuaty Walker atau K'tut Tantri:
Sebelum pindah ke Indonesia dia juga di kenal sebagai penulis naskah Hollywod
Antara 1930 dan 1932, ia juga menikah dengan seorang pria Amerika yang bernama Karl Jenning Pearson, yang wafat pada 1957. Pada 1932, setelah di tinggalkan suaminya kemudian dia pindah ke ndonesia untuk memulai hidup baru.
Keputusannya pindah ke Indonesia di awali ketika dia gundah dengan dirinya sendiri,
kemudian ia berjalan-jalan di Hollywood Boulevard. Di depan sebuah bioskop, perempuan ini memutuskan untuk membeli karcis dan menyaksikan sebuah film berjudul, Bali: The Last Paradise.
Sekeluarnya dari bioskop, perempuan itu seperti menemukan hidup. Hanya beberapa menit seusai film itu kelar ditonton, ia sudah punya keputusan bulat pergi dan menetap di Bali.
Cerita menariknya Beberapa bulan berselang, dengan mengendarai mobil yang
dibelinya di Batavia, ia tiba di Surga Terakhir yang diimpikannya. Ia bersumpah baru akan turun dari mobil hanya ketika mobilnya kehabisan bensin. Dan di sanalah ia berjanji aman tinggal. Mobilnya berhenti persis di depan sebuah istana raja yang ia sangka sebuah pura. Hati-hati ia masuki istana itu. Perempuan itu akhirnya disambut oleh sang raja dan seperti sebuah dongeng, ia diangkat menjadi anaknya yang keempat. Dan ia dinamai: K’tut Tantri.
Spoiler for fhoto - fhoto:
Dia dikenal sebagai Surabaya Sue. Begitu pers di Singapura, Australia dan di belahan
bumi lain mengenalnya. Julukan itu tersampir di pundaknya karena pilihan sadarnya untuk lebih memilih berjuang membantu rakyat Indonesia yang menginginkan kemerdekaan total. Di Surabaya ia dikenal sebagai penyiar dari radio yang dioperasikan para pejuang arek-arek Suroboyo pimpinan Bung Tomo. Ketika di Surabaya pecah pertempuran November yang gila-gilaan dan tak seimbang itu, ia berada di tengah para pejuang Indonesia yang sedang kerasukan semangat kemerdekaan.
Perkenalannya dengan dunia politik sendiri dimulai oleh diskusi-diskusinya yang
intens dengan Anak Agung Nura, putra tertua Raja yang mengangkatnya anak. Nura adalah pangeran Bali yang pernah mengecap pendidikan di Leiden dan Universitas Heidelberg di Jerman.
Ketika Jepang mendarat di Bali, ia berhasil meloloskan diri ke Surabaya. Di sana, ia
mulai menjalin kontak dengan sejumlah orang yang bersimpati pada gerakan anti-Jepang. Ketika akhirnya ia tertangkap, interogasi berbulan-bulan lamanya mesti ia hadapi. Ia ditanyai soal aktivitas bawah tanahnya. Berkali-kali ia disiksa. Ia bahkan nyaris dieksekusi. Sekali waktu ia terkapar nyaris mati. Tapi ia tetap bungkam. Karena kesehatannya yang anjlok ke titik ternadir, ia pun dikirim ke rumah sakit. Di sanalah ia mendengar kabar diproklamasikannya kemerdekaan.
Dalam sebuah konferensi pers yang dihadiri wartawan dan koresponden pelbagai kantor berita dan media massa luar negeri, ia dipilih olehpemerintah untuk mengisahkan bagaimana rakyat begitu bersemangat mendukung perjuangan dan betapa dustanya propaganda Belanda yang menyebutkan bahwa pemerintahan Soekarno-Hatta sama sekali tak didukung rakyatnya. Dari sanalah julukan Surabaya Sue lahir.
Kesetiaannya yang tanpa karat membuat Ktut dipilih pergi ke Singapura dan Australia untuk melakukan kampanye menggalang solidaritas internasional. Tanpa visa dan paspor, dengan hanya bermodal kapal tua yang dinakhodai seorang Inggris yang frustasi, Ktut berhasil lolos dari blokade kapal laut Belanda. Dari Singapura ia pergi ke Australia untuk menggalang dana, melakukan propaganda agar (rakyat) Australia memboikot Belanda. Selama di sana ia berhasil menggalang sebuah demonstrasi mahasiswa di perwakilan pemerintahan Belanda di Australia.
Dia juga membuat buku Salah satu karya tulisan nya yang berjudul
Nusa Damai Revolusi
Spoiler for buku Muriel Stuaty Walker atau K'tut Tantri:
Dan dia juga menjadi sumber inspirasi beberpa penulis
Setelah membantu Indonesia dalam pertempuran Surabaya ia meninggalkan Indonesia dan pindah ke Sydney Australia dan meninggal di sana pada tgl 27 Juli 1997.
Spoiler for sumber:
Nah gimana gan sis berbanggalah Indonesia yang punya alam yang indah ini
pokonya jangan jauh – jauh kelar negri dulu Indonesia luas loh ini bukti sejarah saking cantiknya Indonesia orang asing sekalipun bisa cinta sama Indonesia
INDONESIA JAYA INDONESIA RAYA
SELAMAT HARI KEMARDEKAAN YA GANS, SIS


scorpiolama memberi reputasi
1
2.1K
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan