jayantitutiekaAvatar border
TS
jayantitutieka
Hari Raya Kebebasan
Hari Raya Kebebasan

Berbicara mengenai kemerdekaan, tentu tidak terlepas dari makna kebebasan. Bebas dari penjajahan, bebas mengeluarkan pendapat, bebas berkreatifitas sesuai dengan aturan, dan banyak lagi kebebasan lainnya yang diperoleh setelah kemerdekaan.

Sama halnya ketika ane masih SD. Tanggal 17 Agustus akan menjadi momen kebebasan bagi kami.

Teringat betapa bahagianya ane menyambut hari kemerdekaan itu. Ibu akan menyetrika baju sekolah anak-anaknya yang tidak pernah disetrika, dengan menggunakan piring seng yang diisi arang. Lalu, ane akan dibangunkan lebih awal untuk mengikuti upacara bendera di lapangan sepak bola kecamatan.

Upacara ini akan menjadi momen sakral bagi orang tua-tua di kampung. Mereka berpendapat, kalau bendera yang dikibarkan mengembang panen mereka akan berhasil, atau sebaliknya. Jadilah tempat upacara akan dipenuhi oleh banyak orang yang menyaksikan jalannya upacara secara hikmat.

Setelah upacara selesai, kami semua akan merasa merdeka. Kami anak-anak kecil yang diberi uang jajan sangat terbatas di hari-hari biasanya, jadi hanya bisa jajan sekedarnya saja. Hari ini akan bisa jajan dan makan kue dengan puas.

Kami mulai menikmati kebebasan kami --karena emak-emak tidak sempat mengawasi kami, mereka juga disibukkan dengan banyak perlombaan. Kami mulai mengikuti lomba makan kerupuk, biar bisa makan krupuk gratis. Menang atau kalah bagi ane dan teman-teman tidak masalah, yang penting kami makan gratis.
Hari Raya Kebebasan


Selesai mengisi perut, kami kembali mengikuti lomba tangkap bebek. Lumayan, jika menang kami bisa menjual bebek-bebek yang kami tangkap dan kami pun akan memperoleh uang. Namun, jika kalah, kami tidak begitu peduli. Justru ini ajang bagi kami untuk bermain lumpur.
Hari Raya Kebebasan

Tidak selesai sampai di situ. Kami terus menikmati kebebasan kami tanpa lelah, dengan ikut memanjat pinang. Meski baju dan badan kami dipenuhi oli yang licin, tapi kami bahagia. Momen jatuhnya kami ini, yang selalu ane rindukan. Apalagi bisa membawakan emak beberapa perabotan plastik, wah, bahagianya tak terkira. Belum lagi jika kami bisa menurunkan sekardus indomie. Kami akan mengadakan pesta besar.
Hari Raya Kebebasan

Selesai mencoba semua lomba yang diadakan. Kami akan pulang ke rumah masing-masing. Mandi dan mencari pakaian terbaik kami, yang akan kami gunakan untuk bergaya di malam hari.

Ane dan teman-teman akan saling menyusul di rumah masing-masing. Dulu tidak sama dengan saat ini kan, AganSist? Anak zaman sekarang masih Tk saja sudah ada handphone, jauh banget dengan ane dan teman-teman zaman dahulu, benar nggak? Di malam hari inilah kami menggunakan seluruh uang yang kami punya untuk berbelanja.

Ane paling ingat betapa bahagianya ane saat itu bisa membeli sebuah sandal jepit. Jadi, saat 17-an di kampung ane akan banyak penjual yang berjualan. Momen inilah digunakan oleh seluruh warga untuk berbelanja banyak barang dengan harga yang relatif murah.

Semoga momen ini suatu saat bisa ane rasakan lagi. Karena saat ini kondisi mengharuskan kita menghadapi kemerdekaan dengan berjuang di rumah masing-masing.

0
120
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan