Tujuh puluh lima (75) tahun yang lalu, para pahlawan kita sedang berjuang di medan perang melawan penjajah untuk hanya bisa memproklamasikan kemerdekaan kita pada seluruh dunia. Tidak terbayangkan betapa berat nya penderitaan dan perjuangan mereka semua saat itu, tumpah darah mereka hanya agar kita para keturunannya bisa menikmati damainya kebebasan hidup tanpa dijajah oleh bangsa lain. Terimakasih atas perjuangan kalian para pahlawan kami, jasa mu akan selalu kami kenang sepanjang masa.

Setiap tahun warga Indonesia memang selalu melakukan peringatan hari kemerdekaan untuk mengenang jasa para pahlawan, tidak terkecuali di lingkungan ane, banyak sekali kegiatan menyambut hari kemerdekaan, seperti perlombaan dan hiburan kemerdekaan lain. Dari sekian banyak lomba yang biasa diadakan setiap tahunnya ada 1 lomba yang menurut ane paling gokil, sampai saat ini belum ada tandingannya.

Ini adalah lomba dari Desa yang diadakan untuk memperingati HUT RI ke-73 tahun 2018 lalu. Kepala desa di wilayah ane memang sudah terkenal senang sekali memberi kejutan, termasuk dalam pemberian aturan lomba. Jadi tahun 2018 lalu kepala desa sudah memberikan surat edaran untuk setiap RT diwilayahnya bahwa akan diadakan lomba dengan dilampiri detail piala dan hadiah yang diperoleh jika menang, bahkan sudah ada deadline penilaian akan dilakukan tanggal 15 Agustus tepat 2 hari sebelum upacara proklamasi, dan penjurian akan diumumkan tanggal 17 Agustus setelah upacara detik-detik proklamasi. Tapi yang membuat gokil itu tidak disampaikan lombanya berbentuk apa. Jadi dalam surat edaran hanya dihimbau seluruh masyarakat desa Tribuana untuk menjaga kebersihan lingkungan sampai  masa penjurian.

Sebenarnya warga RT ane sudah menduga pasti mendekati hari H penilaian akan ada sesuatu, ternyata benar. Tanggal 14 siang baru diumumkan dari pihak desa, bahwa salah satu poin utama penilaian ini selain kebersihan lingkungan adalah pos kampling RT. Pusing tujuh keliling saat itu, karena wilayah RT ane tidak mempunyai pos kampling, berarti dalam 1 hari sebelum deadline kami harus bisa membangun pos kampling sekreatif mungkin supaya bisa memenangkan penilaian. Kok jadi mirip dengan kisah Bandung Bondowoso yang diwajibkan membangun 1.000 candi dalam 1 malam untuk Roro Jonggrang ya

Saat itu warga RT ane benar-benar nekat membangun pos kampling dalam waktu satu malam saja, untung nya tahun 2018 lalu, RT kami juga sedang membangun masjid, jadi kami mempunyai beberapa material seperti kayu dll. Moto kami saat itu, waktu kami lebih panjang dari Bandung Bondowoso, kalau Bandung Bondowoso yang hanya 1 orang saja bisa membangun 999 candi, apalagi RT kita yang memiliki banyak warga dan hanya membangun 1 pos kampling bukan seribu. Harusnya bisa dong, asal jangan ada kecurangan saja seperti yang dilakukan Roro Jonggrang

Sayang sekali, dokumentasi saat pos kamplingnya sudah jadi tidak ada di HP ane, namun jangan salah, walaupun ini adalah pos kampling instan yang dibangun hanya dalam waktu satu malam, wilayah RT ane bisa menjuarai lomba. Walaupun hanya menduduki peringkat 2, dengan hadiah tunai Rp. 300.000 setidaknya piala perlombaan di RT kami bertambah 1. Berkat perjuangan dan kerja keras dari ane dan bapak-bapak warga RT kami.

Ini adalah potret saat ketua RT ane menerima piala lomba juara 2. Mantap sekali kan, kami bisa menjadi salah satu juara di lomba tergokil ini. Pengalaman banget sih bisa ikut berpartisipasi di perlombaan ini. Terimakasih bapak kepala Desa untuk perlombaan super gokilnya, dan terimakasih karena sudah menilai kerja keras kami dalam semalam membangun pos kampling. 

sumber : pengalaman & dok.pribadi