- Beranda
- Komunitas
- Cinta Indonesiaku
Kenangan Paling Berkesan Saat Jadi Pengibar Bendera


TS
ymulyanig3
Kenangan Paling Berkesan Saat Jadi Pengibar Bendera
Demam Panggung Ketika Jadi Pengibar Bendera

Hari kemerdekaan adalah moment terpenting setiap Negara, khususnya Indonesia. Suka cita dan euforia warga sudah mulai terlihat dari jauh hari.
Satu kenangan yang tidak pernah ane lupakan saat momont hari kemerdekaan adalah ketika ane terpilih menjadi pasukan pengibar bendera ketika SMP. Walaupun hanya di ruang lingkup sekolah, tapi ane bangga.

Latihan sudah dimulai dari jauh hari. Kami berlatih hampir setiap hari sepulang sekolah sebulan sebelumnya.
Panas teriknya matahara tidak membuat ane mengeluh. Yang dirasakan saat itu hanyalah bahagia dan bangga menjadi bagian dari pasukan pengibar bendera.
Khusus untuk peringatan 17 Agustus, kami memiliki formasi yang berbeda. Enam belas orang dipilih untuk pormasi khusus pengibaran bendera HUT RI.

Persiapan untuk acara pengibaran dilakukan sehari sebelumnya. Latihan terakhir berlangsung sampai maghrib.
Gladi bersih bersama petugas upacara lainnya dan diakhiri nasehat oleh pembina. Wejangan dan kata-kata motivasi membuat semangat ane berkobar-kobar.
Tibalah di hari peringatan kemerdekaan Republik Indonesia. Upacara bendera di sekolah kami di adakan beberapa hari setelahnya, tepatnya pada hari senin, lupa tanggal pastinya tahun 2000.
Pagi buta, ane sudah sampai di sekolah. Kami mempersiapkan semuanya, dari seragam putih-putih, kaos kaki panjang, sepatu pentopel hitam sampai topi paskibra warna hitam.
Seluruh murid dan guru sudah berkumpul di lapangan utama, begitu pun dengan semua petugas upacara yang telah siap di posisi masing-masing.
Ane berdiri di sebelah kanan pembawa bendera. Ane bertugas membentangkan bender merah putih.
Jantung ane selasa berlompatan di dalam sini. Dag dig dug nggak karuan. Kaki dan tangan ane mulai gemetar dibarengi keringet dingin dari telapak tangan.
Duh, sampai sekarang masih kebayang dad dig dugnya jantung sesaat setelah protokol upacara memberi perintah pengibaran bendera.
Ane berusaha mengatur nafas untuk meredakan deman panggung yang ane alami. Kami pun bergerak dengan komando dari salah satu pasukan yang bertugas memberi komando.
Ane melangkah dengan percaya diri dan membusungkan dada. Apalagi ketika pormasi yang sudah kami latih sebelan penuh di pertunjukkan di tengah lapangan.

Ane sempat melirik ke peserta upacara. Mereka terlihat kagum dan melongo. Disitulah, rasa percaya diri ane mulai meningkat seratus persen.
Ane udah nggak merasakan demam panggung lagi. Ane merasa bangga menjadi bagian dari petugas pengibar bendera yang hebat.
Tibalah saat sangsaka merah putih ada di hadapan ane, setelah satu teman ane mengikat tali bendera dengan lengkap dan mengangguk tanda siap.
Bendera yang sudah ane pegangi kedua ujungnya itu ane bentang sambil melangkah dua langkah ke belakang, "Bendera siap!"
Ane berucap lantang, kemudian disusul alunan musik marching band sekolah berpadu dengan paduan suara yang menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Inilah yang paling ane rindukan. Meresapi setiap lirik lagu Indonesia Raya di bawah naungan Sangsaka merah putih.
Tugas ane pun berakhir dan disambut tepukan tangan dari semua anggota paskibra lainnya. Acara pun berlanjut ke acara perlombaan khas Agustusan.
Masa-masa indah dan menjadi kenangan tidak terlupakan. Semoga di tengah pandemi ini, kita masih bisa mengadakan upacara bendera.
Itulah kenangan paling berkesan ane saat memperingati kemerdekaan Republik Indonesia.
Note : tidak ada gambar saat ane mengibarkan bendera. Ada yang moto pun cuma untuk arsip sekolah.
Jangan lupa rate, komen dan cendolnya gansis.
Terima kasih
Sumber : opini pribadi
Gambar : link gambar

Hari kemerdekaan adalah moment terpenting setiap Negara, khususnya Indonesia. Suka cita dan euforia warga sudah mulai terlihat dari jauh hari.
Satu kenangan yang tidak pernah ane lupakan saat momont hari kemerdekaan adalah ketika ane terpilih menjadi pasukan pengibar bendera ketika SMP. Walaupun hanya di ruang lingkup sekolah, tapi ane bangga.

Latihan sudah dimulai dari jauh hari. Kami berlatih hampir setiap hari sepulang sekolah sebulan sebelumnya.
Panas teriknya matahara tidak membuat ane mengeluh. Yang dirasakan saat itu hanyalah bahagia dan bangga menjadi bagian dari pasukan pengibar bendera.
Khusus untuk peringatan 17 Agustus, kami memiliki formasi yang berbeda. Enam belas orang dipilih untuk pormasi khusus pengibaran bendera HUT RI.

Persiapan untuk acara pengibaran dilakukan sehari sebelumnya. Latihan terakhir berlangsung sampai maghrib.
Gladi bersih bersama petugas upacara lainnya dan diakhiri nasehat oleh pembina. Wejangan dan kata-kata motivasi membuat semangat ane berkobar-kobar.
Tibalah di hari peringatan kemerdekaan Republik Indonesia. Upacara bendera di sekolah kami di adakan beberapa hari setelahnya, tepatnya pada hari senin, lupa tanggal pastinya tahun 2000.
Pagi buta, ane sudah sampai di sekolah. Kami mempersiapkan semuanya, dari seragam putih-putih, kaos kaki panjang, sepatu pentopel hitam sampai topi paskibra warna hitam.
Seluruh murid dan guru sudah berkumpul di lapangan utama, begitu pun dengan semua petugas upacara yang telah siap di posisi masing-masing.
Ane berdiri di sebelah kanan pembawa bendera. Ane bertugas membentangkan bender merah putih.
Jantung ane selasa berlompatan di dalam sini. Dag dig dug nggak karuan. Kaki dan tangan ane mulai gemetar dibarengi keringet dingin dari telapak tangan.
Duh, sampai sekarang masih kebayang dad dig dugnya jantung sesaat setelah protokol upacara memberi perintah pengibaran bendera.
Ane berusaha mengatur nafas untuk meredakan deman panggung yang ane alami. Kami pun bergerak dengan komando dari salah satu pasukan yang bertugas memberi komando.
Ane melangkah dengan percaya diri dan membusungkan dada. Apalagi ketika pormasi yang sudah kami latih sebelan penuh di pertunjukkan di tengah lapangan.

Ane sempat melirik ke peserta upacara. Mereka terlihat kagum dan melongo. Disitulah, rasa percaya diri ane mulai meningkat seratus persen.
Ane udah nggak merasakan demam panggung lagi. Ane merasa bangga menjadi bagian dari petugas pengibar bendera yang hebat.
Tibalah saat sangsaka merah putih ada di hadapan ane, setelah satu teman ane mengikat tali bendera dengan lengkap dan mengangguk tanda siap.
Bendera yang sudah ane pegangi kedua ujungnya itu ane bentang sambil melangkah dua langkah ke belakang, "Bendera siap!"
Ane berucap lantang, kemudian disusul alunan musik marching band sekolah berpadu dengan paduan suara yang menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Inilah yang paling ane rindukan. Meresapi setiap lirik lagu Indonesia Raya di bawah naungan Sangsaka merah putih.
Tugas ane pun berakhir dan disambut tepukan tangan dari semua anggota paskibra lainnya. Acara pun berlanjut ke acara perlombaan khas Agustusan.
Masa-masa indah dan menjadi kenangan tidak terlupakan. Semoga di tengah pandemi ini, kita masih bisa mengadakan upacara bendera.
Itulah kenangan paling berkesan ane saat memperingati kemerdekaan Republik Indonesia.
Note : tidak ada gambar saat ane mengibarkan bendera. Ada yang moto pun cuma untuk arsip sekolah.
Jangan lupa rate, komen dan cendolnya gansis.
Terima kasih
Sumber : opini pribadi
Gambar : link gambar
0
337
3


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan