- Beranda
- Komunitas
- Cinta Indonesiaku
Tragedi Panjat Pinang Yang Berakhir Rusuh


TS
saiki88
Tragedi Panjat Pinang Yang Berakhir Rusuh

17 Agustus sudah di depan mata. Biasanya hari kemerdekaan republik Indonesia tersebut akan dihiasi dengan upacara bendera, bendera merah putih dimana mana serta lomba lomba khas tujuh belasan yang nostalgia.
Membahas tentang perlombaan 17 agustusan saya selalu teringat sebuah insiden yang dulu terjadi saat lomba panjat pinang. Saat itu saya masih kelas 5 SD dan saat itu pula lomba lomba perayaan kemerdekaan masih banyak dan bisa dilihat dimana mana.

Namanya juga masih anak anak saya pun amat antusias ingin ikut berbagai lomba seperti balap karung dan juga makan kerupuk. Saat itu sih nggak terlalu mikirin menang atau kalah karna fungsinya memang cuma senang senang aja.
Lalu tibalah saatnya untuk acara panjat pinang. Acara ini sudah menarik banyak perhatian sedari tadi karna pohon pinang yang sudah disiapkan ternyata sudah digantungi berbagai macam hadiah yang lumayan mewah seperti sepeda, keranjang sampah, raket, pistol mainan serta beberapa amplop yang saya yakin isinya uang.
Namun yang namanya hadiah mewah nggak mungkin di dapat dengan mudah. Perlu banyak sekali orang untuk bisa memanjat tiang yang sudah dibaluri pelicin itu. Saya pun ikut berpartisipasi untuk menjadi batu tanjakan agar yang lain bisa mencapai puncak. Meski sulit namun setelah sekian lama akhirnya ada juga yang berhasil bertengger di puncak.
Dan disinilah insidennya terjadi. Si anak yang berhasil duduk di puncak tiang mulai menarik lepas hadiahnya satu persatu dan melemparkannya ke penonton.
Diawal awal sih memang tidak ada masalah namun akhirnya terjadilah perebutan hadiah yang dilemparkan tersebut.
Saya masih ingat anak itu melemparkan amplop uang ke kerumunan di dekat saya dan saat amplop tersebut jatuh ke tanah banyak yang berkerumun dan berlomba lomba mengambilnya.
Kerumunan yang kebanyakan sesama anak anak itu saling mengaku mereka yang mendapat uang tersebut lebih dulu dan berakhir adu jotos hanya demi amplop yang mungkin isinya 50 ribu doang.
Saking kasarnya perebutan itu orang dewasa pun sampai turun tangan untuk memisahkan mereka.
Namun insiden yang serupa terus terjadi di tempat dimana si anak juara melempar hadiahnya (dia nggak sadar orang orang berantem karna dia). Akhirnya acara panjat pinang itu pun jadi rusuh dan sebelum saya melihat hasil akhirnya ayah saya menarik saya pulang.
Itulah kenangan saya dalam perayaan tujuh belasan yang sampai sekarang masih saya ingat. Sejak saat itu panjat pinang tak lagi diadakan dan lambat laun daerah saya berhenti melaksanakan lomba tujuh belasan.
Pesan moralnya adalah jangan melemparkan uang pada kerumunan bocah karna mereka pasti akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya.
Sekian~
0
203
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan