- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Sambut 17an, Warga Mulyorejo 'Sulap' Kampung dengan Nuansa Wuhan
TS
dragonroar
Sambut 17an, Warga Mulyorejo 'Sulap' Kampung dengan Nuansa Wuhan
Sambut 17an, Warga Mulyorejo 'Sulap' Kampung dengan Nuansa Wuhan

BASRA (Berita Anak Surabaya)

Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra
Banyak cara dapat dilakukan untuk menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Salah satunya yakni dilakukan warga RT 04 Mulyorejo Selatan Baru, Surabaya yang mengubah kampungnya menjadi kampung tematik bernuansa Wuhan, Cina.
ADVERTISEMENT
Beragam pernak-pernik bernuansa merah putih terlihat ketika kita memasuki kampung yang berlokasi di daerah Surabaya Timur ini.
Achmad Arianto selaku Ketua RT 04 Mulyorejo Selatan Baru, Surabaya menuturkan, di pilihnya julukan Kampung Wuhan lantaran di kampungnya terdapat banyak lampion bekas kegiatan yang sudah tidak terpakai.
Di samping itu, pandemi COVID-19 juga terus terjadi bahkan beberapa warganya juga terinfeksi virus corona hingga kini kampunya telah ditetapkan sebagai zona hinau.
"Wuhan sendiri merupakan kota pertama dengan kasus COVID-19. Dikasih nama Kampung Wuhan biar sehat semua, perekonomian membaik, tidak ada yang sakit dan warganya juga semangat menjalani hari-hari," ucap Arianto pada Basra, Rabu (12/8).

Selain menghias kampung, pihaknya juga mengadakan lomba menghias rumah untuk warganya, dengan hadiah jutaan rupiah. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan gotong royong antar warga dan keluarganya.
ADVERTISEMENT
"Disini ada 32 KK (Kartu Keluarga). Juara satu dapat Rp 1 juta, juara dua Rp 750 ribu dan juara ketiga Rp 500 ribu. Alhamdulillah warga antusias dan karang tarunanya juga bangkit," jelasnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga menyediakan tempat edukasi anak dan beragam permainan tradisional seperti eggrang, kuda lumping, yoyo, ketapel hingga hola hop.

"Tempat edukasi ini kami sediakan supaya anak-anak di sini ndak main handphone terus. Meskipun dibuat kampung dengan nuansa Cina, tapi kami tetap tidak meninggalkan kesan nusantara," kata pria 28 tahun ini.
Bahkan, saat Hari Proklamasi yang jatuh tanggal 17 Agustus pihaknya akan melakukan upacara bendera bersama warga di depan rumah masing-masing.
"Kami mulai pukul 06:30 WIB. Nanti pas upacara warga akan menggunakan baju adat," pungkasnya.
https://kumparan.com/beritaanaksurab...zHoAtqaYO/full
antek aseng neh

BASRA (Berita Anak Surabaya)

Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra
Banyak cara dapat dilakukan untuk menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Salah satunya yakni dilakukan warga RT 04 Mulyorejo Selatan Baru, Surabaya yang mengubah kampungnya menjadi kampung tematik bernuansa Wuhan, Cina.
ADVERTISEMENT
Beragam pernak-pernik bernuansa merah putih terlihat ketika kita memasuki kampung yang berlokasi di daerah Surabaya Timur ini.
Achmad Arianto selaku Ketua RT 04 Mulyorejo Selatan Baru, Surabaya menuturkan, di pilihnya julukan Kampung Wuhan lantaran di kampungnya terdapat banyak lampion bekas kegiatan yang sudah tidak terpakai.
Di samping itu, pandemi COVID-19 juga terus terjadi bahkan beberapa warganya juga terinfeksi virus corona hingga kini kampunya telah ditetapkan sebagai zona hinau.
"Wuhan sendiri merupakan kota pertama dengan kasus COVID-19. Dikasih nama Kampung Wuhan biar sehat semua, perekonomian membaik, tidak ada yang sakit dan warganya juga semangat menjalani hari-hari," ucap Arianto pada Basra, Rabu (12/8).

Selain menghias kampung, pihaknya juga mengadakan lomba menghias rumah untuk warganya, dengan hadiah jutaan rupiah. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan gotong royong antar warga dan keluarganya.
ADVERTISEMENT
"Disini ada 32 KK (Kartu Keluarga). Juara satu dapat Rp 1 juta, juara dua Rp 750 ribu dan juara ketiga Rp 500 ribu. Alhamdulillah warga antusias dan karang tarunanya juga bangkit," jelasnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga menyediakan tempat edukasi anak dan beragam permainan tradisional seperti eggrang, kuda lumping, yoyo, ketapel hingga hola hop.

"Tempat edukasi ini kami sediakan supaya anak-anak di sini ndak main handphone terus. Meskipun dibuat kampung dengan nuansa Cina, tapi kami tetap tidak meninggalkan kesan nusantara," kata pria 28 tahun ini.
Bahkan, saat Hari Proklamasi yang jatuh tanggal 17 Agustus pihaknya akan melakukan upacara bendera bersama warga di depan rumah masing-masing.
"Kami mulai pukul 06:30 WIB. Nanti pas upacara warga akan menggunakan baju adat," pungkasnya.
https://kumparan.com/beritaanaksurab...zHoAtqaYO/full
antek aseng neh
petani.syusyu memberi reputasi
1
588
5
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan