- Beranda
- Komunitas
- Cinta Indonesiaku
Pengalaman Berasa Seperti Penabuh Genderang Perang Pada Pawai Kemerdekaan Indonesia.
TS
yaaha21
Pengalaman Berasa Seperti Penabuh Genderang Perang Pada Pawai Kemerdekaan Indonesia.
Perayaaan Hari Kemerdekaansebentar lagi akan datang, seluruh rakyat Indonesia menyambutnya dengan suka cita.
Berbagai macam festival dan lomba pun diadakan untuk kemeriahan perayaan hari kemerdekaan. Seperti lomba panjat pinang, perang bantal, tarik tambang dan masih banyak lagi.
Gw pribadi moment yang paling ditunggu-tunggu saat perayaan hari kemerdekaan adalah pawai festival. Disana kita bisa melihat langsung berbagai macam pakaian adat yang ada diseluruh Indonesia ditampilkan.
Dan pawai pakaian adat tersebut belum lengkap rasanya bila tidak diiringi dengan tabuhan Drumband. Drumband adalah sebagai irama dalam pawai jalan tersebut.
Dulu gw sangat membenci suara gaduh tabuhan drumband, selain berisik suara nya juga seperti bikin sesak di dada.
Semasa masih duduk dibangku kelas 1 SMA, gw pernah ditawarin sebagai penabuh drum besar oleh guru kami lantaran badan gw besar dan cocok diposisi tersebut. Dan tawaran tersebut pun langsung gw tolak mentah-mentah karena alasan ga minat, padahal aslinya benci suara brisiknya.
Namun temen gw selalu minta ditemenin kalo ada latihan drumband disekolah, sebenarnya gw ga suka dengan ajakannya akan tetapi disana banyak ciwi-ciwi yang pada latihan, dan akhirnya gw ikut aja. Mayan buat cuci mata, hehehe...
Karena keseringan nongkrong ditempat latihan drumband sambil cuci mata, lama kelamaan gw jadi kebawa suasana dengan irama musik drumband, yang dulunya berasa berisik sekarang berubah jadi asik.
Akhirnya gw menerima kembali tawaran yang dulu pernah guru tawarkan ke gw, yaitu posisi sebagai penabuh drum besar sebagai personil drumband.
Awalnya terasa berat dengan beban drum jumbo tersebut, pundak gw terasa mau patah. Selain itu, tulang belakang gw serasa mau patah, karena tuntutan posisi yang harus selalu tegap.
Setelah 1 bulan berlatih, gw jadi terbiasa dengan siksaan itu semua. Akhirnya hari pertunjukan pun tiba, dengan memakai kostum merah putih serasa seperti prajurit penabuh genderang perang dimedan pertempuran.
Saat memasuki jalanan kota banyak pasang mata yang menonton pawai 17-an, teriakan dan riuh para penonton dipinggir jalan sempat membuat mental gw jadi kaku. Beberapa kali gw telat menabuh irama drum, yang membuat anggota yang lain melirik kepadaku.
Akhirnya salah seorang penari tongkat yang dibarisan depan mundur ke belakang tepat disamping gw seraya nyemangatin gw. Namun motivasinya tidak membangkitkan semangat gw kembali.
Sampai akhirnya gw teringat kembali akan bayangan pas pertama memakai kostum, kalo gw adalah prajurit yang berposisi sebagai penabuh genderang perang dimedan pertempuran. Kalau tabuhan genderang perang nya tidak bersemangat, otomatis akan kalah perang.
Setelah membayangkan akan hal tersebut, semangat gw kembali menyala-nyala bagaikan prajurit yang siap mati (walau bukan perang sebenarnya sih.).
Segera ku perbaiki kembali posisi badan gw yang sempat kaku da loyo, tatapan gw fokus kedepan dan mengabaikan kegaduhan para penonton.
Endingnya pertunjukan berjalan lancar sampai selesai, walau diawal sempat kacau. Maklum, hal itu terjadi karena gw masih pertamakali mengikuti pertunjukan didepan orang banyak.
Namun tahun-tahun berikutnya gw sendiri yang mengajukan diri sebagai personil drumband, dan masih berposisi sebagai penabuh genderang perang biar berasa seperti dimedan pertempuran.
Narasi cerita: pengalaman pribadi
Sumber gambar: google.com
Berbagai macam festival dan lomba pun diadakan untuk kemeriahan perayaan hari kemerdekaan. Seperti lomba panjat pinang, perang bantal, tarik tambang dan masih banyak lagi.
Quote:
Gw pribadi moment yang paling ditunggu-tunggu saat perayaan hari kemerdekaan adalah pawai festival. Disana kita bisa melihat langsung berbagai macam pakaian adat yang ada diseluruh Indonesia ditampilkan.
Dan pawai pakaian adat tersebut belum lengkap rasanya bila tidak diiringi dengan tabuhan Drumband. Drumband adalah sebagai irama dalam pawai jalan tersebut.
Dulu gw sangat membenci suara gaduh tabuhan drumband, selain berisik suara nya juga seperti bikin sesak di dada.
Quote:
Semasa masih duduk dibangku kelas 1 SMA, gw pernah ditawarin sebagai penabuh drum besar oleh guru kami lantaran badan gw besar dan cocok diposisi tersebut. Dan tawaran tersebut pun langsung gw tolak mentah-mentah karena alasan ga minat, padahal aslinya benci suara brisiknya.
Namun temen gw selalu minta ditemenin kalo ada latihan drumband disekolah, sebenarnya gw ga suka dengan ajakannya akan tetapi disana banyak ciwi-ciwi yang pada latihan, dan akhirnya gw ikut aja. Mayan buat cuci mata, hehehe...
Karena keseringan nongkrong ditempat latihan drumband sambil cuci mata, lama kelamaan gw jadi kebawa suasana dengan irama musik drumband, yang dulunya berasa berisik sekarang berubah jadi asik.
Akhirnya gw menerima kembali tawaran yang dulu pernah guru tawarkan ke gw, yaitu posisi sebagai penabuh drum besar sebagai personil drumband.
Quote:
Awalnya terasa berat dengan beban drum jumbo tersebut, pundak gw terasa mau patah. Selain itu, tulang belakang gw serasa mau patah, karena tuntutan posisi yang harus selalu tegap.
Setelah 1 bulan berlatih, gw jadi terbiasa dengan siksaan itu semua. Akhirnya hari pertunjukan pun tiba, dengan memakai kostum merah putih serasa seperti prajurit penabuh genderang perang dimedan pertempuran.
Saat memasuki jalanan kota banyak pasang mata yang menonton pawai 17-an, teriakan dan riuh para penonton dipinggir jalan sempat membuat mental gw jadi kaku. Beberapa kali gw telat menabuh irama drum, yang membuat anggota yang lain melirik kepadaku.
Akhirnya salah seorang penari tongkat yang dibarisan depan mundur ke belakang tepat disamping gw seraya nyemangatin gw. Namun motivasinya tidak membangkitkan semangat gw kembali.
Sampai akhirnya gw teringat kembali akan bayangan pas pertama memakai kostum, kalo gw adalah prajurit yang berposisi sebagai penabuh genderang perang dimedan pertempuran. Kalau tabuhan genderang perang nya tidak bersemangat, otomatis akan kalah perang.
Quote:
Setelah membayangkan akan hal tersebut, semangat gw kembali menyala-nyala bagaikan prajurit yang siap mati (walau bukan perang sebenarnya sih.
).Segera ku perbaiki kembali posisi badan gw yang sempat kaku da loyo, tatapan gw fokus kedepan dan mengabaikan kegaduhan para penonton.
Endingnya pertunjukan berjalan lancar sampai selesai, walau diawal sempat kacau. Maklum, hal itu terjadi karena gw masih pertamakali mengikuti pertunjukan didepan orang banyak.
Namun tahun-tahun berikutnya gw sendiri yang mengajukan diri sebagai personil drumband, dan masih berposisi sebagai penabuh genderang perang biar berasa seperti dimedan pertempuran.
Narasi cerita: pengalaman pribadi
Sumber gambar: google.com
NadarNadz dan 4 lainnya memberi reputasi
5
1.9K
0
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan