- Beranda
- Komunitas
- Cinta Indonesiaku
Nostalgia Peringatan Hari Kemerdekaan, Ane Pernah Naik Panggung!
TS
nofivinovie
Nostalgia Peringatan Hari Kemerdekaan, Ane Pernah Naik Panggung!

Assalamualaikum, GanSis!Apa kabar hari ini? Masih sehat-sehat dan tetap mematuhi protokol kesehatan di masa normal baru ini, kan?
Pada kesempatan ini, ane mau bernostalgia.
Ya, dulu sekali, saat ane masih SD, perayaan peringatan hari kemerdekaan Indonesia dimeriahkan dengan berbagai kegiatan. Di tingkat desa akan ada pergelaran lengger, kemudian kirab budaya. Sangat meriah.
Spoiler for ilustrasi kirab budaya:
Pada acara tersebut, SD di desa ane digabung.
Para siswa berdandan macam-macam.
Ada yang berpakaian polisi. Ada yang berperan jadi tentara pelajar. Ada juga yang membawa hasil kebun dengan pakaian adat Jawa, kebaya dan kain batik.
Satu atau dua rombongan kesenian kuda lumping memimpin kirab. Mereka berada di barisan terdepan dan paling belakang. Sedangkan para siswa dan orang tua, serta guru ada di tengah. Kami berjalan mengelilingi sebuah bukit, mungkin jika dihitung dengan kilometer, jaraknya lebih dari 10 KM.
Spoiler for ilustrasi kuda lumping:
Lalu, malam harinya, para siswa masih ada kegiatan pentas seni. Ane masih ingat, saat kelas dua SD ane didapuk menjadi salah satu pengisi acara pentas seni tersebut. Dengan persiapan yang panjang, akhirnya ane dan kawan-kawan naik panggung. Ane benar-benar gugup karena kali pertama pentas dan akan disaksikan seluruh desa. Ane dan ketujuh teman, menarikan sebuah tarian kontemporer diiringi sebuah lagu campur sari. Lagu Prau Layar.
Sebenarnya, ane dan teman-teman yang belajar menari awalnya ber-12. Akan tetapi, ternyata kami dibagi jadi dua tim. Tim utama mendapatkan kehormatan membawakan tari bondan. Tari yang menggambarkan kasih sayang seorang ibu.
Spoiler for ilustrasi tari bondan:
Akan tetapi, akhirnya ane nggak lolos untuk menarikan tarian tersebut. Kenapa? Jari jemari ane kurang gemulai.
Syarat utama penari bondan adalah gemulai.
Ya sudah, tak apa. Walau ane tidak lolos menjadi penari utama, tetapi bekal latihan tarian itu cukup membuat sebuah kenangan manis. Ane ingat betapa kerasnya belajar menaiki kendi. Betapa gemetarnya setelah berhasil naik dan harus menari di atasnya. Ane menulis ini, telapak kaki seperti merasakan lagi betapa dulu berusaha keras untuk tidak terjatuh dari kendi saat latihan menari.
Ya, begitulah pengalaman ane tentang acara peringatan haro kemerdekaan Indonesia.
Ane hanya berharap di usianya yang makin tua, Indonesia bisa tetap damai, bersatu, meski perbedaan kian nyata.
Sekian cerita ini, ane akhiri, GanSis.
Sampai ketemu lagi di tulisan ane selanjutnya.
Tetap sehat, GanSis. Tetap bahagia! Aamiin.
Wassalamualaikum.
Sumber: Opini pribadi

Diubah oleh nofivinovie 12-08-2020 16:12
istijabah memberi reputasi
1
247
6
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan
