- Beranda
- Komunitas
- Cinta Indonesiaku
Keseruan Nonton Lomba Panjat Pinang 17 an, Kenangan Tak Terlupa


TS
miniadila
Keseruan Nonton Lomba Panjat Pinang 17 an, Kenangan Tak Terlupa
Kenangan 17 an paling berkesan
Bulan Agustus telah tiba. Bagi ane pribadi yang ada di pikiran pastinya tentang Hari Ulang Tahun Republik Indonesia alias dirgahayu kemerdekaan RI. Iya gak, GanSist?
Ane sebenarnya punya beberapa kenangan yang berkesan tentang hari kemerdekaan RI ini. Akan tetapi ada satu kenangan yang bagi ane adalah paling berkesan. Yaitu saat menonton perlombaan panjat pinang yang diadakan di kampung beberapa tahun yang lalu.

Sebelum acara lomba dimulai para pemuda karang taruna menyiapkan segala peralatan dan perlengkapan lomba sehari sebelum acara lomba dimulai. Keesokan harinya mulailah memberi lapisan sebatang bambu berdiameter lumayan lebar untuk diberi lapisan pelicin yang terdiri dari vaselin dan oli bekas. Tak lupa deretan hadiah yang bergelantungan di puncak bambu dan sejumlah uang dalam amplop yang diletakkan di tiang bendera paling atas batang bambu.
Bambu untuk perlombaan panjat pinang ditanam di area persawahan yang padinya usai panen. Kebetulan persawahan itu terletak di pinggir jalan aspal penghubung antar kampung. Kebayang kan bagaimana beceknya area panjat pinang. Dijamin seru deh perlombaan.
Sekitar jam dua siang acara lomba dimulai, ane bersama saudara siap menonton acara lomba tersebut. Kebetulan adik lelaki ane menjadi peserta lomba. Saat adik ane bersama grupnya mendapat giliran untuk memanjat, ane dan saudara yang lain otomatis memberikan semangat. Seru, kan? Apalagi ditambah berjubelnya penonton di bahu jalan, karena pengendara yang lewat juga berhenti ingin melihat perlombaan.
Walaupun hanya sekedar menjadi penonton, rasanya pengalaman itu menjadi kenangan 17 an yang paling berkesan. Bagaimana tidak? Saat acara perlombaan panjat pinang untuk memeriahkan 17 an itu, ane berkumpul, kompak bersama saudara kandung dan keponakan menonton. Itulah acara terakhir yang ditonton bersama saudara sebelum ane pindah tempat tinggal beda pulau. Demi menikmati perlombaan panjat pinang, ane bersama saudara dan keponakan ikhlas dan rela duduk gelesotan di pematang sawah.
Acara lomba panjat pinang berlangsung seru dan menegangkan. Hampir semua peserta wajah dan sekujur tubuhnya belepotan lumpur serta pelicin berupa oli bekas dan vaseline. Meskipun begitu, sepertinya para peserta enjoy aja.
Inti dari semua ini bukanlah menang dan kalah, atau seberapa banyak hadiah yang diraih. Namun, adalah serunya kebersamaan melakukan kegiatan lomba panjat pinang dalam rangka memeriahkan hari kemerdekaan RI.



Sumber: Narasi/Opini Pribadi
Pict : Dokumen Pribadi
Bulan Agustus telah tiba. Bagi ane pribadi yang ada di pikiran pastinya tentang Hari Ulang Tahun Republik Indonesia alias dirgahayu kemerdekaan RI. Iya gak, GanSist?
Ane sebenarnya punya beberapa kenangan yang berkesan tentang hari kemerdekaan RI ini. Akan tetapi ada satu kenangan yang bagi ane adalah paling berkesan. Yaitu saat menonton perlombaan panjat pinang yang diadakan di kampung beberapa tahun yang lalu.

Sebelum acara lomba dimulai para pemuda karang taruna menyiapkan segala peralatan dan perlengkapan lomba sehari sebelum acara lomba dimulai. Keesokan harinya mulailah memberi lapisan sebatang bambu berdiameter lumayan lebar untuk diberi lapisan pelicin yang terdiri dari vaselin dan oli bekas. Tak lupa deretan hadiah yang bergelantungan di puncak bambu dan sejumlah uang dalam amplop yang diletakkan di tiang bendera paling atas batang bambu.
Bambu untuk perlombaan panjat pinang ditanam di area persawahan yang padinya usai panen. Kebetulan persawahan itu terletak di pinggir jalan aspal penghubung antar kampung. Kebayang kan bagaimana beceknya area panjat pinang. Dijamin seru deh perlombaan.
Sekitar jam dua siang acara lomba dimulai, ane bersama saudara siap menonton acara lomba tersebut. Kebetulan adik lelaki ane menjadi peserta lomba. Saat adik ane bersama grupnya mendapat giliran untuk memanjat, ane dan saudara yang lain otomatis memberikan semangat. Seru, kan? Apalagi ditambah berjubelnya penonton di bahu jalan, karena pengendara yang lewat juga berhenti ingin melihat perlombaan.
Spoiler for Sumber Dokpri:
Walaupun hanya sekedar menjadi penonton, rasanya pengalaman itu menjadi kenangan 17 an yang paling berkesan. Bagaimana tidak? Saat acara perlombaan panjat pinang untuk memeriahkan 17 an itu, ane berkumpul, kompak bersama saudara kandung dan keponakan menonton. Itulah acara terakhir yang ditonton bersama saudara sebelum ane pindah tempat tinggal beda pulau. Demi menikmati perlombaan panjat pinang, ane bersama saudara dan keponakan ikhlas dan rela duduk gelesotan di pematang sawah.
Spoiler for Sumber Dokpri Kompak nonton panjat pinang:
Acara lomba panjat pinang berlangsung seru dan menegangkan. Hampir semua peserta wajah dan sekujur tubuhnya belepotan lumpur serta pelicin berupa oli bekas dan vaseline. Meskipun begitu, sepertinya para peserta enjoy aja.
Inti dari semua ini bukanlah menang dan kalah, atau seberapa banyak hadiah yang diraih. Namun, adalah serunya kebersamaan melakukan kegiatan lomba panjat pinang dalam rangka memeriahkan hari kemerdekaan RI.
Cukup sekian dan terima kasih
Dirgahayu Republik Indonesia ke 75. Jayalah Indonesiaku! Sekali merdeka tetap merdeka!



Sumber: Narasi/Opini Pribadi
Pict : Dokumen Pribadi
Diubah oleh miniadila 13-08-2020 15:25






lina.wh dan 18 lainnya memberi reputasi
19
1.4K
28


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan