Sebentar lagi kita akan merayakan hari kemerdekaan yang ke 75, tapi bisa dipastikan kalau wabah pandemi masih melanda maka Istana negara tidak akan mengadakan upacara dengan mengundang banyak orang.

Hanya ada beberapa paskibra yang akan menaik turunkan bendera, tidak ada pagelaran parade, karnaval, apalagi lomba. Hiruk pikuk 17 Agustus rasanya hanya hiasan di kantor pemerintah, sebuah perayaan yang sangat sederhana.

Covid-19 telah mengubah semua sisi kehidupan kita saat ini, semua sektor berubah, semua sistem prosedur juga banyak yang berubah. Ekonomi melemah, roda perekonomian seakan mati suri.



Berjalannya waktu masyarakat mulai bersahabat dengan pandemi, semua sektor penggerak ekonomi mulai dibuka. Satu-persatu masyarakat sudah melakukan new normal, jaga jarak, cuci tangan dan masker menjadi kegiatan wajib yang harus di ikuti.

Tapi untuk melakukan kegiatan 17 an seperti setahun yang lalu, dengan pawai kendaraan hias, parade defille TNI atau Polri, bahkan upacara bendera yang biasa dilakukan dengan banyak orang kemungkinan besar akan tidak ada.



Ya hari kemerdekaan ke 75 nanti lebih baik dihiasi dengan muhasabah diri, melihat fenomena bencana alam. Bencana virus, bencana lainnya yang menimpa negeri ini adakalanya 17 agustus uang negara untuk parade dan sebagainya dipakai untuk mereka yang terdampak pandemi.

Mari kita berdo'a bersama agar Indonesia bebas covid, bersama kita harus gotong royong, bahu membahu menghalau covid dengan hidup sehat, imunitas tubuh yang baik, hindari hal yang tak diperlukan.



Kemerdekaan perlu di renungi oleh masyarakat kita saat ini? Untuk apa kita merdeka? Dan siapa saja yang Merdeka? Kalau merdeka hanya untuk sebagian orang, namanya kemerdekaan semu.

Merdeka atau hidup penuh dengan kemiskinan, itu adalah slogan terbaru untuk bangsa ini kalau ingin merdeka harus keluar dari borgol kemiskinan. Merdeka atau mati sudah tak relevan lagi di masa modern, ketika penjajahan bukan berupa fisik tapi ekonomi, sumber daya manusia, penguasaan lahan tambang, ekonomi negara dikelola swasta, baik itu air, tanah dan udara sudah menjadi milik swasta.



Kalau tak mengikuti kehendak mereka maka kita akan dihancurkan secara ekonomi, dipaksa chaos dan perang saudara, selama kita tak berdaulat di tanah sendiri dan masih banyak masyarakat yang miskin karena kurangnya lahan pekerjaan.

Disitulah Indonesia masih jauh dari kata "Merdeka" salam, saya c4punk see u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2020
referensi : klik
Pic : google