dalledalmintoAvatar border
TS
dalledalminto
Renungan Malam, Kenangan Tak Terlupakan yang Bikin Nangis, Kok Bisa?

Renungan Malam, Kenangan Tak Terlupakan yang Bikin Nangis, Kok Bisa?

Assalamualaikum wr.wb.
Hai, gansis! Apa kabar?
Wah, nggak terasa sudah memasuki bulan Agustus nih. Bulan Agustus menjadi bulan yang sangat sakral bagi bangsa Indonesia. Kenapa? Pasti gansis sudah tau jawabannya.

Yups, di bulan Agustus menjadi bulan lahir Indonesia yakni dimana Indonesia memproklamirkan sebagai negara yang merdeka dan berdaulat. Tepatnya tanggal 17 Agustus 1945. Nggak terasa sudah 75 tahun yang lalu.

Tentu banyak momen dan acara yang meriah untuk memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia. Biasanya sih pada menghias kampung dengan berbagai macam umbul umbul dan bendera. Ada pula yang membuat gapura dengan nuansa merah putih di depan pintu masuk kampung. Dan ini sudah lazim terjadi di seluruh pelosok negeri.

Renungan Malam, Kenangan Tak Terlupakan yang Bikin Nangis, Kok Bisa?
Foto dokpri

Salah satu cara untuk memperingati kemerdekaan Republik Indonesia ialah dengan diadakan berbagai perlombaan. Panjat pinang menjadi perlombaan yang wajib ada. Balap karung, balap bakiak, balap kelereng, makan kerupuk, dll.

Tetapi menurut ane, hal yang tak bisa hilang dari ingatan ane adalah dimana saat diadakan malam tirakatan. Malam tirakatan yakni malam menjelang menjelang tanggal 17 Agustus. Dimana semua warga di kampung ane, bapak ibu, muda-mudi, anak-anak, semua berkumpul di lapangan voli untuk melakukan doa bersama dll.

Btw, kenapa malam tirakatan menjadi moment yang sulit ane lupakan? Gansis, ada yang penasaran nggak? Ngggak ada, ya? Asyemok!

Baiklah, kejadian itu sebenarnya sudah beberapa tahun yang lalu, mungkin sekitar 7 atau 10 tahun yang lalu. Lama banget, beib.

Ceritanya begini:

Di dalam malam tirakatan pasti ada susunan acara, mulai dari pembukaan, sambutan, menyanyi lagu wajib nasional, pembacaan pidato dari pemerintah, renungan malam, lain-lain, dan terakhir penutup.

Renungan Malam, Kenangan Tak Terlupakan yang Bikin Nangis, Kok Bisa?
sumber teks

Ane paling antusias saat memasuki acara renungan malam. Acara renungan malam adalah saat pembacaan tentang perenungan hati semacam puisi, gitu, gansis. Yang menarik saat acara renungan malam, semua lampu dimatiin. Suasana jadi gelap gulita, gansis. Hanya diterangi bulan dan bintang yang berkedip di langit.

Saat membaca teks renungan malam, ane dulu hanya diterangi lampu lilin. Suasana gelap, udara malam yang dingin menambah aroma khitmad yang bikin merinding makanya dinamakan 'renungan malam'.

Di acara renungan malam tersebut ane selalu ditunjuk untuk membacakan teks dari renungan malam tersebut. Mungkin karena hatiku yang melow sehingga ditunjuk sebagai pembacanya. Dulu ada yang sempat menagis saat aku membacakan teks renungan malam. Ya, karena teksnya yang bikin ane sendiri, gan. Jadi saat baca teks tersebut bisa menjiwai dan menghayati. Wkwkwk.

Sampai sekarang, bila ada acara malam tirakatan, ane selalu antusias untuk menunggu pembacaan teks renungan malam. Meskipun bukan sebagai pembacanya, karena telah diganti generasi yang lebih muda. Sampai sekarang masih ada yang membandingkan dari simbah atau bapak, maupun ibu-ibu, mereka ada yang bilang begini, "Tetep iseh apik, Mas Dalle le maca. Marakke mrinding lan trenyuh. Isa marake nangis."

Mendengar ucapan tersebut, kadangkala ane hanya tersenyum dan merasa bangga. Bangga karena bisa memberikan sedikit mengisi acara tirakatan yang rutin dilaksanakan pada malam 17 Agustus di setiap tahunnya.

Untuk di tahun ini, sepertinya tidak ada acara malam tirakatan, karena masih adanya wabah Covid-19 yang juga mereda. Walaupun, tidak ada malam tirakat, tetapi jiwa patriotisme para muda-mudi di kampung ane tetap menyala. Dengan tanda masih memasang umbul-umbul dan bendera untuk menghiasi kampung halaman.

Apakah di daerah gansis masih acara yang sama seperti di kampung ane yakni malam tirakayan seperti di kampung ane?

Yups, begitulah momen 17 Agustus yang paling tak terlupakan dari ane. Kenangan terindah bukan hanya dengan mantan, tetapi kenangan terhebat adalah mampu mengisi kemerdekaan walau hanya secuil.

Terimakasih telah membaca thread kenangan tak terlupakan dari ane. Jolali, rate, cendol seger, dan komentar nya, ya! Wasamulaikum wr wb.

Contoh pembacaan renungan malam yang aku comotin dari youtube, ya gansis.
Spoiler for pembacaan renungan malam:


Bantul, 13 Agustus 2020
Penulis: @dalledalminto
Sumber: opini pribadi

indrag057Avatar border
TaraAnggaraAvatar border
CahayahalimahAvatar border
Cahayahalimah dan 11 lainnya memberi reputasi
12
2.8K
29
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan