17 Agustus 1945 adalah hari dimana negara Republik Indonesia memproklamasikan kepada dunia tentang kemerdekaannya setelah sekian lama di jajah oleh Belanda dan Jepang. Mungkin bagi sebagian generasi milennial yang kurang paham akan sejarah, perayaan 17 Agustus hanya sekedar acara upacara dan lomba-lomba untuk keseruan saja. Tapi sebenarnya peringatan hari 17 Agustus adalah peringatan untuk mengenang jasa para pahlawan dengan segala tumpah darahnya. Berkat perjuangan dari para pahlawan kita dimasa lalu, dimasa kini kita bisa merasakan damai nya masa setelah kemerdekaan.

Sangat disayangkan, acara HUT RI yang ke-75 tahun ini tidak bisa dirayakan semeriah tahun-tahun sebelumnya, dikarenakan pandemi covid-19 belum sepenuhnya hilang, dan protokol kesehatan masih harus terus di terapkan sampai situasi dan kondisi bisa kembali lagi seperti semula.

Tapi setidaknya tahun lalu, ane sudah bisa mengobati kerinduan ane pada perayaan 17-an setelah 7 tahun melewati hari kemerdekaan RI di kota orang sebagai seorang perantauan. Satu perbedaan yang benar-benar ane rasakan saat melewati perayaan 17an di kota sendiri dengan di kota asing yaitu cara merayakan hari kemerdekaannya. Di kota besar seperti Jakarta, peringatan 17 agustus hanya dirayakan dengan memasang bendera di depan rumah masing-masing itu saja, tanpa ada kegiatan atau keseruan lain menyambut hari kemerdekaan. Kalau tidak percaya kalian bisa intip daerah Taman Aries, Jakarta Barat. Karena selama 7 tahun ane tinggal disana, dan belum pernah sekalipun ane melihat ada perayaan menyambut hari kemerdekaan. 

Drastis sekali dengan cara merayakan hari kemerdekaan di kampung ane, setiap tahun kampung ane selalu mengadakan turnamen olahraga dengan hadiah uang tunai dan piala bergilir, olahraga yang dipertandingan seperti sepak bola, bola voli, tenis meja. Turnamen ini biasa nya dimulai sejak bulan Juli dan berakhir pertengahan Agustus, dan pemberian hadiah akan diberikan bersamaan dengan upacara bendera tanggal 17 nya. Tidak hanya turnamen olahraga saja, ada lomba kebersihan & keindahan kampung dengan menghias jalanan kampung, lomba karnaval, serta lomba-lomba khas 17an lain seperti lomba makan kerupuk, balap karung, pukul air, lari kelereng dan banyak lainnya. 

Tahun 2019 lalu, tepatnya saat perayaan HUT RI yang ke-74, ane berkesempatan untuk pulang kampung dan ikut berpartisipasi dalam perayaan kemerdekaan, rasanya senang sekali karena sudah 7 tahun ane melewatkan masa-masa ini. Dari sekian banyak lomba yang diadakan, ane paling antusias mengikuti lomba karnaval. Keseruan saat persiapan kostum sampai saat kita mempertontonkan kegilaan keliling kampung, wah ga ada tandingannya sih. Serunya luar biasa, ga ada perasaan malu, ga ada perasaan gengsi pokoknya gila-gilaan aja keliling kampung.

Untuk masalah kekompakan dan kegilaan, kampung ane yaitu Tambaksari RT2 RW2, Desa Kandangwangi, Kec.Wanadadi, Kab.Banjarnegara adalah juaranya. Hampir setiap tahun kampung ane memenangkan lomba karnaval tingkat Desa. Karena ane akui, kampung ane memang warganya sangat kreatif, kompak dan tidak tahu malu hahaha. Seperti saat karnaval tahun lalu, ada yang mau berkostum menjadi bayi tua dengan 2 suster centilnya.

dok.pribadi

Tak ketinggalan, pak RT sebagai ketua Suku pun ikut berpartisipasi mengikuti karnaval keliling kampung, dengan kostum andalannya sebagai ketua suku.