qonidioAvatar border
TS
qonidio
Kenangan Lomba 17-an Tahun Lalu
Kenangan Lomba 17-an Tahun Lalu

Kenangan 17-san bersama anak yang antusias mengikuti lomba untuk pertama kalinya.

Memerihakan peringatan hari kemerdekaan Indonesia, berbagai lomba bermunculan dari sejak tanggal satu Agustus hingga akhir Agustus.

Oke, Gan. Tahun kemarin Ane juga ikutan lomba tujuh belas Agustus. Pastinya sangat meriah. Kali ini Ane mau bahas tentang rasa senangnya hati saat melihat anak Ane antusias sekali mengikuti lomba.

Anak Ane bernama Ismail, tahun lalu dia masih duduk di kelas satu SD. Wataknya yang pemalu memaksanya enggan mengikuti lomba apapun. Intinya Anak Ane ini nggak pedean orangnya.

Nah, pas kelas satu itu diminta tugas online dari gurunya buat mengirimkan video keikutsertaan dalam lomba tujuh belasan di kampung atau lingkungan masing-masing.

Ane ketar-ketir juga, pikiran tentang, 'Apa Ismail berani?' membuat Ane nggak tenang. Ini tugas yang berat buat ngebujuk anak euy!

Awalnya tak kasih lihat di layar handphone dulu yang merupakan pemberitahuan dari sang guru buat mengirimkan video dukumentasi keikutsertaan anak dalam lomba tujuh belasan. Wajah anak Ane lalu jadi kecut, dia malah mau nangis.

"Cowok jangan cengeng tha, Nak," ucapku dengan sedikit gertakan.

Ane lalu menjelaskan juga kalau nanti dia bisa dimarahin gurunya. Teman-teman yang lain juga pada sudah kirim, kulihatkan padanya setoran tugas dokumentasi video teman sekelasnya.

Anak Ane lalu berdiri tegak dan bilang mau ikutan lomba. Senang sekali hati Ane saat itu, Gan!

Quote:


Dua video di atas adalah hasil rekaman video dari HP Ane tahun lalu. Anak Ane baru mau ikutan dua lomba, satu lomba balap karung dan yang kedua lomba lari. Memang anak Ane nggak menang, tetapi sikapnya berani tampil saja sudah merupakan anugerah sangat berarti bagi Ane, Gan.

Banyak sekali lomba yang diadain di kampung Ane, seingat Ane waktu itu ada juga lomba tarik sarung, balapan angkong dengan helm pengaman, lomba lelet-leletan bersepeda.

Ane ikutan yang lomba lelet-leletan sepeda itu, Gan. Maaf sekali Ane nggak punya dokumentasinya. Jadi, jarak start dengan garis finis sekitar sepuluh meteran, persis yang ada di video di atas itu. Siapa yang paling akhir sampai finish dialah sang pemenangnya.

Ane pun kalah, Gan. Bapak sama anak sama-sama kalah, hiks!

Berhubung tahun ini nggak ada lomba sama sekali, Ane jadi mengingat kembali kemeriahan lomba-lomba tujuh belasan pada tahun lalu di kampung Ane. Kenangan ini menjadi kenangan tujuh belasan yang paling berkesan.

Oh ya, hampir lupa meski tidak menang lomba, di malam puncak acara lomba ada ritual pemberian doorprizegitu, Gan.

Hadiahnya bukan barang mahal, cuma aneka panci, peralatan dapur berbahan plastik, hingga ember besar sampai kecil. Ane mendapatkan ember sedang berwarna hitam. Diameternya tiga puluhan centimeter, dengan tinggi dua puluh centimeter. Sekarang ember itu digunain orang tua Ane buat memberi minum sapi.


Wah, tahun lalu lomba-lomba Agustusan berkesan banget kalau menurut Ane, tahun di mana anak Ane mau tampil, mengikuti dua lomba.

Terimakasih Agan Sista yang mau membaca ceritaku ini.


Mari mencintai Indonesia!


Sumber : Narasi murni pribadi dan Dokumentasi TS
Richy211Avatar border
Richy211 memberi reputasi
1
168
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan