Halo Sukabumi, semoga selalu geulis ya. Mendengar dan membaca nama Sukabumi yang ada di imajinasiku adalah kesejukan, keindahan, keasrian, kedamaian, keramahan. Mengapa aku katakan demikian?
Karena awal aku mengenal Sukabumi dari film Kabayan dan Sinetron lain yang mengambil latar belakang Sukabumi. Melihat lingkungannya, tutur bahasanya dan tingkah laku orang Sukabumi dari layar lebar atau layar kaca telah membuatku mengenal Sukabumi.

Masih ingat cerita Kabayan kan, diantara hamparan sawah yang menghijau dan perbukitan yang menghias desa di Sukabumi, dengan karakter masyarakat yanh lugu dan penuh rasa baik hati. Menggambarkan masyarakat asli sana yang tidak neko-neko.

Pemandangan alam desa dan pegunungan yang sejuk, diiringi alunan musik khas daerah mendayu memanjakan telinga, mengajak pada ketenangan jauh dari hiruk pikuk seperti yang ada di kota.

Bagaimana dengan Kabayan dan Iteung? Apakah sudah menjadi manusia milenia saat ini? Apakah Sukabumi telah banyak perubahan? Walau teknologi telah merambah ke setiap daerah saya yakin wajah Sukabumi yang khas tidak akan ikut terkikis.

Banyak yang unik dan menarik yang bisa dijumpai tentang Sukabumi, walau wilayahnya kecil, pasti masih mempunyai daya tarik tersendiri, berada di antara wilayah-wilayah yang mulai menggeliat di berbagai bidang serta tidak begitu jauh dari Ibu Kota. Ini fakta menarik bahwa Sukabumi adalah kota terkecil se Jawa Barat. Kalau ke sana sepertinya tidak perlu takut akan kesasar.

Karena kota ini yang masih asri dan sejuk maka udara di sana selalu bisa membuat badan menggigil, jadi ada istilah Sukabumi sebagai kulkas. Pernah kan lihat di telivisi dimana saat pagi hari terlihat halimun di mana-mana. Ehm jadi kepikiran kepingin sekali ke sana. Tapi udara yang sejuk menggigil tetap tidak berlaku ya vila kalian berada di Pelabuhan Ratu.

Banyak pula tempat wisata yang sungguh akan memanjakan pelancongnya, lihat gambarnya saja sudah merinag apa lagi kalau ke sana, bisa jadi mau tinggal lama.
Ada jembatan gantung situgunung, waow ini benar bagus sekali bukan? Yang saat ini menjadi wisata ikonik, cantiknya.


Jembatan ini dananya tidak sedikit Gan, dibuat sebagus dan sekuat mungkin agar aman bagi pengunjung. Bahan dari jembatan ini dari kayu ulin, didatangkan dari Papua.
Saat berjalan di atas jembatan ini tentunya harus tetap hati-hati ya, walau kapasitas 55 ton tapi yang lewat dibatasi 40 pengunjung saja. Demi keamanan Gan.

Jembatan ini merupakan jembatan gantung terpanjang di Indonesia memiliki panjang 243 meter. Saat berjalan di atasnya harus tetap tenang dan santai, tidak boleh loncat-loncat dan berlari.

Siapa mau kesana? selamat menikmati dan bersenang-senang ya, lain waktu aku menyusul.

Salam




Sumber tulisan opini TS dan klik, juga klik
Sumber gambar, pinterest dan wisataasikinfo