- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Upacara Bukan (Ups)pacaran; Inilah Keresahanku…


TS
abbecede
Upacara Bukan (Ups)pacaran; Inilah Keresahanku…
Bangun pemudi pemuda Indonesia
Lengan bajumu singsingkan untuk negara
Masa yang akan datang kewajibanmu lah
Menjadi tanggunganmu terhadap nusa
Menjadi tanggunganmu terhadap nusa
Buat gue, upacara bukan cuma formalitas seorang pelajar yang dilakukan setiap hari Senin pagi atau saat 17 Agustus. Tapi lebih ke cara kita sebagai generasi muda untuk menghormati para pejuang kemerdekaan. Emang capek, senin pagi yang serba macet, eh sampe di sekolah harus berdiri dan dijemur hampir satu jam. Tapi bukankah ini lebih mudah daripada harus berperang bertahun-tahun untuk mengusir penjajah?
Maka dari itu, selama gue menjadi pelajar, gue selalu paling seneng kalo upacara. Gue selalu menjadi yang paling duluan baris di lapangan dengan pakaian yang rapi. Gak perlu harus nunggu Pak Lili, guru Biologi kami, memukul para siswa lelaki yang masih berkumpul di dekat taman sekolah. Dan gak perlu anak pramuka atau paskibra membentak-bentak kami supaya cepat keluar dari kelas. Gue pun selalu berdiri paling depan, biar bisa melihat rangkaian upacara. Alasan lainnya, ya karena gue pendek. Jadi mau ga mau, pasti disuruh baris paling depan. Hehehe…
Hal yang paling miris kalau mengingat masa upacara dulu ya, sikap temen-temen yang tidak menghormati upacara. Entah dengan ngobrol saat mengheningkan cipta, bercanda dengan teman di dekatnya, atau sering bolak-balik WC cuma biar bisa nangkring di kantin sekolah. Memang seru sih masa-masa SMA seperti ini. Bisa diceritain nanti pas reuni. Tapi, apa nggak ada cerita lain yang lebih seru? Atau jangan-jangan gue yang nggak normal kali ya?
Sampai pernah suatu hari, gue ga bisa ikut upacara karena harus bertugas sebagai tim kesehatan karena gue anak PMR. Gue berjaga di belakang barisan siswa, takut-takut ada yang pingsan atau butuh bantuan medis. Bertugas sebagai anak PMR, juga membanggakan buat gue. Pake slayer kuning dengan logo ikon plus warna merah, dan siap siaga menolong siapapun. Ini cerita seru kan? Dan positif.
Nah, temen gue sesama anak PMR, minta gue jaga di ruang UKS. Waktu itu upacara tinggal setengah jam lagi. Katanya, banyak banget siswa yang di ruangan dan nggak ada yang jaga. Yaudah akhirnya gue jalan ke sana. Sampe di ruang UKS, betapa kagetnya gue saat ngeliat beberapa adek kelas lagi pada pacaran di dalem. Dempet-dempetan, ketawa-ketawa, dan pas gue dateng langsung pura-pura lemes. SHIT! Ngeliat itu, gue langsung minta mereka keluar ruang UKS dan kembali ke barisan upacara. Gue emang terkenal galak waktu SMA, apalagi untuk hal-hal kayak gini. Akhirnya mereka keluar dan ikut upacara.
Fenomena (Ups)pacaran ini terjadi waktu gue SMA sekitar tahun 2005-2008. Apalagi tahun-tahun ini ya, dimana smartphone mulai mencuri perhatian pelajar dengan aplikasi-aplikasi yang bikin kita betah berlama-lama bermain gadget. Apakah yang pernah gue temuin ini, masih terjadi sama anak generasi Z? Atau bahkan lebih parah daripada meninggalkan upacara demi (ups)pacaran di ruang UKS?
Balik lagi ke lagu “Bangun Pemudi Pemuda”, itulah yang harus kita lakukan sebagai pelajar untuk membangun negara di masa depan. Bekerja keras, jujur, ikhlas, dan pikiran yang lurus. Kalau upacara aja dijadiin modus buat pacaran, apa gak heran kalau di kamar mandi gedung dewan banyak kondom bertebaran? Maaf kalau lagi nggak bisa ngelucu. Karena inilah keresahanku sejak masih ikut upacara.
Dari aku, yang kangen upacara bendera...


weshley07 memberi reputasi
1
500
5


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan