Jakarta, CNBC Indonesia - Hubungan Amerika Serikat (AS) dan China sangatlah sengit. Keduanya kini berkonflik di banyak hal, mulai dari perdagangan, Hong Kong, Taiwan, Covid-19 hingga Laut China Selatan.

Namun dibalik itu, China disebut lebih suka melihat petahana Presiden Donald Trump, memenangkan kembali Pemilu untuk masa jabatan kedua. Karena, hal tersebut akan lebih memudahkan Beijing untuk mencapai target internasionalnya.

"Terus terang, Beijing lebih suka melihat pemerintah Donald Trump berlanjut," kata Wakil Presiden Analis Strategis Statfpr Rodger Baker sebagaimana ditulis CNBC International, dikutip Selasa (28/7/2020).

"Cara Trump bertindak ... persepsi internasional ... domestik di AS dan polarisasi, memberi Beijing keuntungan," katanya.

Ia pun mengatakan apa yang ditakuti China sebenarnya, bahwa ada kebijakan dari AS dan internasional yang terkoordinasi dan membatasi gerak Tiongkok.

Perang dingin terjadi antara China dan AS. Baru-baru ini, China menutup Konsulat AS di Chengdu sebagai balasan penutupan Konsulat China di Houston.

Pekan lalu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan AS tak akan menolerir China yang ingin merebut tatanan global. Ia bahkan meminta sekutu mendorong China untuk berubah.

AS juga menangkap empat warga China yang dituding mata-mata. Keempatnya masuk AS dengan visa pelajar tanpa menyebutkan keterkaitan mereka dengan Tentara Nasional China (PLA).

https://www.cnbcindonesia.com/news/2...di-presiden-as

nampak jelas dalang provokator itu komunis cina.
komunis cina ingin kuasai dunia tapi itu hanyalah mimpi basah
asia sudah di obrak abrik lewat hutang dan virus.

sekarang amerika dan dunia yang diobrak abrik
keleng paok itu diadu domba oleh komunis paok cina

semoga saja komunis laknat biadab segara punah
persetan sama bajingan anak asia radikal pemuja komunis di bpln