- Beranda
- Komunitas
- Hobby
- Inspirasi
RAHASIA MEMBERI ENERGY/KEKUATAN/POWER PENGGERAK PADA ILMU/NASEHAT YANG ANDA BERIKAN


TS
amboerdah
RAHASIA MEMBERI ENERGY/KEKUATAN/POWER PENGGERAK PADA ILMU/NASEHAT YANG ANDA BERIKAN
Apakah anda sudah mendapatkan gambaran pengetahuan, dari judul diatas atau gambar yang sudah saya tampilkan. Nah berarti saya akan langsung kecaranya.
Tapi tunggu dulu sebelum saya bawa anda kecara nya, bagaimana bisa saya yakin kalau anda benar benar paham dan yakin akan apa apa yang saya sampaikan bisa langsung di mengerti atau dipahami apalagi sampai diyakini!. Untuk itu saya akan ajak anda berpikir sambil mengamati dari situ saya bisa pastikan keyakinan anda akan terbentuk dengan sendiri nya
Saya tidak akan memaparkan pengertian, istilah, atau asal usul kata yang terlalu akademik seperti mengajari anak anak sekolah/mahasiswa yang sedang belajar membaca ilmu pengetahuan umum. Yang harus rinci, kaidah EYD harus benar, Typo tidak boleh. Terlepas dari kekurangan dalam hal gaya bahasa, penyusunan kalimat kalimat yang absurd saya tetap akan paparkan kepada anda rahasia rahasia besar kehidupan yang bukan cuma gimmick atau teori tapi benar benar sudah teruji.
Silahkan di simak pelan pelan tapi sambil mikir keras
Pernah tidak anda membandingkan perkataan atau ilmu atau nasehat dari setiap ulama, guru, pendidik, motivator atau siapa pun itu bisa berbeda beda dampak nya terhadap anda sebagai obyek yang dinasehati.
Atau misalkan anda hari ini mendapatkan ilmu/pengetahuan/nasehat dari si A, terus ilmu atau nasehat itu langsung anda praktekan atau terus kepikiran dan ada perasaan termotivasi dan ingin melakukan di kehidupan anda. Padahal mungkin bahasa nya sepele, biasa aja dan ketika saat mendengarkan mungkin anda tidak serius serius amat
Terus di lain waktu anda mendengarkan nasehat/ilmu/pengetahuan dari si B dan heran nya anda serius banget mendengar kan nya, bahkan anda takjub dengan gaya bahasa penyampaian yang rapi retorika ini itu. Tapi ilmu/pengetahuan/nasehat itu tidak ada dampak apa apanya di kehidupan anda. Tidak ada hasrat termotivasi untuk mengamalkan nya
Nah ini kalau dalam islam disebut ilmu yang berkah. konsep ilmu berkah itu anda bisa mengambil manfaat dari ilmu nya orang lain. Jadi yang paling penting dari suatu ilmu pengetahuan atau nasehat atau apapun itu yang sejenis nya bukan pada manfaat nya tapi keberkahan nya. Karena kalau segi manfaat itu semua ilmu juga pasti ada tujuan dan fungsinya. Dan konsep dari berkah melampaui tujuan dan fungsi itu
Nah bagaimana sih memberikan effect berkah pada ilmu itu agar anda sebagai guru, penceramah, atau sebagai orang tua punya pengaruh tidak cuma ngoceh sana sini nasehatin tiap hari tapi dampak nya tidak ada. Percuma buang buang waktu, tenaga energi anda terkuras untuk hal hal yang sia sia
Sederhana ko caranya yaitu ucapkan kata kata/nasehat/ilmu yang benar benar anda lakukan dan jangan akan ucapkan kata kata yang tidak anda lakukan. Itu ko rahasia energy yang tersimpan dalam kata kata
Apakah harus semua ilmu harus sesuai identitas perbuatan anda. Tentu tidak, ilmu itu terbagi dua ada yang bersifat mengajarkan ada yang bersifat memberitahu beda loh kontek nya. Kalau memberi tahu mah apa saja boleh yang namanya juga ngasih tahu. Anda memberi tahu ilmu tentang praktek penipuan bukan berarti anda mengajarkan orang lain atau anak sendiri jadi penipu tapi lebih kepada menimbulkan sifat mawas diri, dan kewaspadaan dan kalau ketemu beneran yang model nya begini sudah ketahuan modus nya
Nah banyak krisis ulama ulama penceramah apalagi sudah dilabeli kondang yang berperan sebagai orang yang memberi tahu. Bukan sebagai orang yang mengajak. Padahal profesi ulama itu sangat krusial banget karena ia bersifat mengajak/anjuran. Beda sama guru di sekolah yang mengajari pengetahuan umum. kalau sekolah formal mah mereka bebas wong mereka bertindak sebagai orang yang memberi tahu.
Apalagi anda yang semua orang baik wanita atau laki laki pasti bakal berprofesi jadi orang tua yang akan mengajari anak anak nya. Dan wajib orang tua punya wibawa atau power kekuatan untuk mendidik anak anak supaya jadi anak yang benar. Jadi profesi orang tua itu bukan lagi hanya bertindak sebagai pemberi tahu tapi orang tua yang mengajak. Bagaimana cara meletakan energy itu agar anak anak jadi penurut. Ya balik lagi kepada yang diatas tadi konsep nya. Kalau anda mau bertindak mengajak maka perkataan sama perbuatan harus sinkron
Nah untuk semakin tambah yakin akan konsep atau teori saya. anda akan saya bawa kepada suatu pengamatan sekaligus hasil penelitian skala kecil saya. Cerita ini murni kisah nyata dan pernah terjadi di masa lampau. Cerita ini saya dapat kan dari guru filsafat saya bpk Fahrudin Faiz
Silahkan simak cerita nya
Dulu di india sana ada orang hebat yang sangat disegani di tengah tengah masyarakat nya yang bernama Mahatma Gandhi, kalau gak tahu beliau cek sendiri saja di google banyak ko biografi tentang beliau. Mungkin kalau di kita itu semacam ulama/pendeta besar lah yang sangat dihormati, atau, disegani oleh banyak orang
Suatu hari beliau kedatangan seorang ibu yang membawa anak nya yang masih kecil untuk minta dinasehati karena tidak mau berhenti makan garam. Dengan alasan anak itu mendapatkan pantangan dari seorang Dokter untuk berhenti makan garam selama penyakit nya belum sembuh.
Si ibu minta ke Mahatma Gandhi agar dinasehati sekaligus minta didoakan supaya si anak berhenti makan garam, karena si ibu itu sudah lelah menasehati nya bahkan sampai dipukul dimarahi tetap tidak mempan
Kemudian Mahatma Gandhi menjawab Maaf bu saya tidak bisa menasehati anak ibu sekarang kalau mau ibu datang lagi kesini dua minggu lagi bersama anak nya
Singkat cerita setelah dua minggu si ibu kembali sesuai janji dua minggu lalu. Kemudian Mahatma Gandhi langsung ngomong “de mulai besok tidak boleh makan garam lagi ya” cuma dengan ucapan itu si ibu suruh pulang ke rumah nya. Setelah beberapa hari si ibu heran ko anak nya sekarang berhenti makan garam. Saking penasaran si ibu datang lagi ke Mahatma Gandhi untuk mencari tahu apa rahasia bisa sampai seperti itu hanya modal kata kata sepele itu
Kemudian Mahatma Gandhi menceritakan rahasia dibalik itu. Dulu dua minggu yang lalu ketika ibu menceritakan masalah itu saya kata Mahatma Gandhi masih makan garam, tapi setelah dua minggu kemudian saya sudah berhenti makan garam
Sampai disini sudah paham?.... Supaya tambah paham dan yakin saya akan kasih satu lagi hasil dari langsung pengalaman saya pribadi
Dulu sebelum saya mencintai ilmu sains seperti sekarang saya ini agamis banget, Spiritualis banget lah pokoknya.
Tahu gak anda kebiasaan saya apa saja. Ya saya setiap hari mendengarkan ceramah, dari ulama atau ustadz yang kondang sampai tidak kondang saya lahap semua. dari pengajian level nya rutinan sampai level berbagai tablig akbar saya ikuti
Nah masalah nya, saya tahu banyak hal ilmu pengetahuan tentang agama tapi saya merasa biasa biasa saja mental, akhlak, sifat dan kepribadian itu tidak seperti yang selalu saya dengar setiap hari di telinga saya.
Terus saya mendalami ilmu tasawuf disitulah lah saya mengalami perubahan besar besaran dalam diri saya. Mental, akhlaq, cara berpikir, kepribadian persis seperti yang saya baca. Tahu gak anda apa yang saya baca?.. ya buku atau kitab karya ulama besar tasawuf langsung saya lahap tanpa langsung dengar dari orang lain. Makanya dari situlah keluar lah konsep dan teori ini. Kebetulan konsep itu anda sedang membaca nya. Beruntung banget kan jadi anda 😀
Nah sekarang sudah ketemu inti nya
Kalau anda merasa tidak sabar dan ingin punya sifat penyabar ya tinggal cari aja orang yang menurut anda sabar lalu minta nasehat nya. Dengarkan saja walaupun nasehat nya belepotan gak nyambung, selama dia melakukan pasti energy dia akan sampai ke anda ko. Kalau anda ingin jadi orang bersyukur ya cari orang/ulama/guru yang benar benar dia mempraktekan sifat syukur. Kalau anda miskin dan ingin kaya ya cari lah petuah atau nasehat nasehat kalau bisa ilmu nya dari orang orang yang sudah kaya. Begitupun anda ke orang lain harus tahu konsep penyampaian nya apakah anda bertindak sebagai orang yang memberi tahu atau orang yang mau mengajak. Harus jelas tujuan nya. Kalau orang yang mengajak ya anda harus sesuai dengan apa yang diucapkan supaya energy itu ikut bersama ucapan ucapan anda
Saya rasa pembahasan nya cukup sampai disini semoga teori saya bisa berkah. Tinggal sekarang ketika anda sudah mendapatkan manfaatnya dari saya bagaimana keberkahan saya semakin banyak dan anda pun pasti mendapatkan keberkahan itu. Sekarang anda belum sempat mengamalkan atau mempraktekan teori saya. Ada jatah kebaikan untuk anda yaitu anda bertindak sebagai orang yang memberi tahu. Maka share teori ini ke teman teman terdekat anda. Supaya teman teman anda pun merasakan manfaat seperti manfaat yang sekarang anda rasakan.
Terima kasih atas perhatian nya, Mohon maaf atas segala kekurangan dan kekeliruannya. Sampai ketemu di pembahasan yang lainnya, 🤗
Sumber tulisan ini diambil dari blog saya pribadi
estafetpengetahuan.wordpress.com
Tapi tunggu dulu sebelum saya bawa anda kecara nya, bagaimana bisa saya yakin kalau anda benar benar paham dan yakin akan apa apa yang saya sampaikan bisa langsung di mengerti atau dipahami apalagi sampai diyakini!. Untuk itu saya akan ajak anda berpikir sambil mengamati dari situ saya bisa pastikan keyakinan anda akan terbentuk dengan sendiri nya
Saya tidak akan memaparkan pengertian, istilah, atau asal usul kata yang terlalu akademik seperti mengajari anak anak sekolah/mahasiswa yang sedang belajar membaca ilmu pengetahuan umum. Yang harus rinci, kaidah EYD harus benar, Typo tidak boleh. Terlepas dari kekurangan dalam hal gaya bahasa, penyusunan kalimat kalimat yang absurd saya tetap akan paparkan kepada anda rahasia rahasia besar kehidupan yang bukan cuma gimmick atau teori tapi benar benar sudah teruji.
Silahkan di simak pelan pelan tapi sambil mikir keras
Pernah tidak anda membandingkan perkataan atau ilmu atau nasehat dari setiap ulama, guru, pendidik, motivator atau siapa pun itu bisa berbeda beda dampak nya terhadap anda sebagai obyek yang dinasehati.
Atau misalkan anda hari ini mendapatkan ilmu/pengetahuan/nasehat dari si A, terus ilmu atau nasehat itu langsung anda praktekan atau terus kepikiran dan ada perasaan termotivasi dan ingin melakukan di kehidupan anda. Padahal mungkin bahasa nya sepele, biasa aja dan ketika saat mendengarkan mungkin anda tidak serius serius amat
Terus di lain waktu anda mendengarkan nasehat/ilmu/pengetahuan dari si B dan heran nya anda serius banget mendengar kan nya, bahkan anda takjub dengan gaya bahasa penyampaian yang rapi retorika ini itu. Tapi ilmu/pengetahuan/nasehat itu tidak ada dampak apa apanya di kehidupan anda. Tidak ada hasrat termotivasi untuk mengamalkan nya
Nah ini kalau dalam islam disebut ilmu yang berkah. konsep ilmu berkah itu anda bisa mengambil manfaat dari ilmu nya orang lain. Jadi yang paling penting dari suatu ilmu pengetahuan atau nasehat atau apapun itu yang sejenis nya bukan pada manfaat nya tapi keberkahan nya. Karena kalau segi manfaat itu semua ilmu juga pasti ada tujuan dan fungsinya. Dan konsep dari berkah melampaui tujuan dan fungsi itu
Nah bagaimana sih memberikan effect berkah pada ilmu itu agar anda sebagai guru, penceramah, atau sebagai orang tua punya pengaruh tidak cuma ngoceh sana sini nasehatin tiap hari tapi dampak nya tidak ada. Percuma buang buang waktu, tenaga energi anda terkuras untuk hal hal yang sia sia
Sederhana ko caranya yaitu ucapkan kata kata/nasehat/ilmu yang benar benar anda lakukan dan jangan akan ucapkan kata kata yang tidak anda lakukan. Itu ko rahasia energy yang tersimpan dalam kata kata
Apakah harus semua ilmu harus sesuai identitas perbuatan anda. Tentu tidak, ilmu itu terbagi dua ada yang bersifat mengajarkan ada yang bersifat memberitahu beda loh kontek nya. Kalau memberi tahu mah apa saja boleh yang namanya juga ngasih tahu. Anda memberi tahu ilmu tentang praktek penipuan bukan berarti anda mengajarkan orang lain atau anak sendiri jadi penipu tapi lebih kepada menimbulkan sifat mawas diri, dan kewaspadaan dan kalau ketemu beneran yang model nya begini sudah ketahuan modus nya
Nah banyak krisis ulama ulama penceramah apalagi sudah dilabeli kondang yang berperan sebagai orang yang memberi tahu. Bukan sebagai orang yang mengajak. Padahal profesi ulama itu sangat krusial banget karena ia bersifat mengajak/anjuran. Beda sama guru di sekolah yang mengajari pengetahuan umum. kalau sekolah formal mah mereka bebas wong mereka bertindak sebagai orang yang memberi tahu.
Apalagi anda yang semua orang baik wanita atau laki laki pasti bakal berprofesi jadi orang tua yang akan mengajari anak anak nya. Dan wajib orang tua punya wibawa atau power kekuatan untuk mendidik anak anak supaya jadi anak yang benar. Jadi profesi orang tua itu bukan lagi hanya bertindak sebagai pemberi tahu tapi orang tua yang mengajak. Bagaimana cara meletakan energy itu agar anak anak jadi penurut. Ya balik lagi kepada yang diatas tadi konsep nya. Kalau anda mau bertindak mengajak maka perkataan sama perbuatan harus sinkron
Nah untuk semakin tambah yakin akan konsep atau teori saya. anda akan saya bawa kepada suatu pengamatan sekaligus hasil penelitian skala kecil saya. Cerita ini murni kisah nyata dan pernah terjadi di masa lampau. Cerita ini saya dapat kan dari guru filsafat saya bpk Fahrudin Faiz
Silahkan simak cerita nya
Dulu di india sana ada orang hebat yang sangat disegani di tengah tengah masyarakat nya yang bernama Mahatma Gandhi, kalau gak tahu beliau cek sendiri saja di google banyak ko biografi tentang beliau. Mungkin kalau di kita itu semacam ulama/pendeta besar lah yang sangat dihormati, atau, disegani oleh banyak orang
Suatu hari beliau kedatangan seorang ibu yang membawa anak nya yang masih kecil untuk minta dinasehati karena tidak mau berhenti makan garam. Dengan alasan anak itu mendapatkan pantangan dari seorang Dokter untuk berhenti makan garam selama penyakit nya belum sembuh.
Si ibu minta ke Mahatma Gandhi agar dinasehati sekaligus minta didoakan supaya si anak berhenti makan garam, karena si ibu itu sudah lelah menasehati nya bahkan sampai dipukul dimarahi tetap tidak mempan
Kemudian Mahatma Gandhi menjawab Maaf bu saya tidak bisa menasehati anak ibu sekarang kalau mau ibu datang lagi kesini dua minggu lagi bersama anak nya
Singkat cerita setelah dua minggu si ibu kembali sesuai janji dua minggu lalu. Kemudian Mahatma Gandhi langsung ngomong “de mulai besok tidak boleh makan garam lagi ya” cuma dengan ucapan itu si ibu suruh pulang ke rumah nya. Setelah beberapa hari si ibu heran ko anak nya sekarang berhenti makan garam. Saking penasaran si ibu datang lagi ke Mahatma Gandhi untuk mencari tahu apa rahasia bisa sampai seperti itu hanya modal kata kata sepele itu
Kemudian Mahatma Gandhi menceritakan rahasia dibalik itu. Dulu dua minggu yang lalu ketika ibu menceritakan masalah itu saya kata Mahatma Gandhi masih makan garam, tapi setelah dua minggu kemudian saya sudah berhenti makan garam
Sampai disini sudah paham?.... Supaya tambah paham dan yakin saya akan kasih satu lagi hasil dari langsung pengalaman saya pribadi
Dulu sebelum saya mencintai ilmu sains seperti sekarang saya ini agamis banget, Spiritualis banget lah pokoknya.
Tahu gak anda kebiasaan saya apa saja. Ya saya setiap hari mendengarkan ceramah, dari ulama atau ustadz yang kondang sampai tidak kondang saya lahap semua. dari pengajian level nya rutinan sampai level berbagai tablig akbar saya ikuti
Nah masalah nya, saya tahu banyak hal ilmu pengetahuan tentang agama tapi saya merasa biasa biasa saja mental, akhlak, sifat dan kepribadian itu tidak seperti yang selalu saya dengar setiap hari di telinga saya.
Terus saya mendalami ilmu tasawuf disitulah lah saya mengalami perubahan besar besaran dalam diri saya. Mental, akhlaq, cara berpikir, kepribadian persis seperti yang saya baca. Tahu gak anda apa yang saya baca?.. ya buku atau kitab karya ulama besar tasawuf langsung saya lahap tanpa langsung dengar dari orang lain. Makanya dari situlah keluar lah konsep dan teori ini. Kebetulan konsep itu anda sedang membaca nya. Beruntung banget kan jadi anda 😀
Nah sekarang sudah ketemu inti nya
Kalau anda merasa tidak sabar dan ingin punya sifat penyabar ya tinggal cari aja orang yang menurut anda sabar lalu minta nasehat nya. Dengarkan saja walaupun nasehat nya belepotan gak nyambung, selama dia melakukan pasti energy dia akan sampai ke anda ko. Kalau anda ingin jadi orang bersyukur ya cari orang/ulama/guru yang benar benar dia mempraktekan sifat syukur. Kalau anda miskin dan ingin kaya ya cari lah petuah atau nasehat nasehat kalau bisa ilmu nya dari orang orang yang sudah kaya. Begitupun anda ke orang lain harus tahu konsep penyampaian nya apakah anda bertindak sebagai orang yang memberi tahu atau orang yang mau mengajak. Harus jelas tujuan nya. Kalau orang yang mengajak ya anda harus sesuai dengan apa yang diucapkan supaya energy itu ikut bersama ucapan ucapan anda
Saya rasa pembahasan nya cukup sampai disini semoga teori saya bisa berkah. Tinggal sekarang ketika anda sudah mendapatkan manfaatnya dari saya bagaimana keberkahan saya semakin banyak dan anda pun pasti mendapatkan keberkahan itu. Sekarang anda belum sempat mengamalkan atau mempraktekan teori saya. Ada jatah kebaikan untuk anda yaitu anda bertindak sebagai orang yang memberi tahu. Maka share teori ini ke teman teman terdekat anda. Supaya teman teman anda pun merasakan manfaat seperti manfaat yang sekarang anda rasakan.
Terima kasih atas perhatian nya, Mohon maaf atas segala kekurangan dan kekeliruannya. Sampai ketemu di pembahasan yang lainnya, 🤗
Sumber tulisan ini diambil dari blog saya pribadi
estafetpengetahuan.wordpress.com
0
148
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan