- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Benarkah Klaim Hadi Pranoto soal Obat Corona Covid-19 ?


TS
ppaauull
Benarkah Klaim Hadi Pranoto soal Obat Corona Covid-19 ?


Liputan6.com, Jakarta -Penyanyi Anji mempublikasikan sebuah wawancara di channel YouTube miliknya, dengan orang yang memperkenalkan dirinya sebagai pakar mikrobiologi, Hadi Pranoto. Hadi mengklaim sudah menemukan herbal virus corona covid-19.
Anji memberi judul video yang tayang pada 31 Juli 2020 itu: 'BISA KEMBALI NORMAL❓OBAT COVID 19 SUDAH DITEMUKAN !! (Part 1)'. Dalam video berdurasi 35 menit 51 detik itu, Hadi Pranoto mengklaim dirinya sudah menemukan obat herbal yang dinamai Antibodi Covid-19.Begini narasi pembuka yang ada di video tersebut:
"Sekarang saya bersama orang-orang yang mungkin paling dicari di seluruh dunia saat ini, Professor Hadi Pranoto. Professor adalah yang menciptakan serum antibodi covid-19 itu obat untuk covid-19?" kata Anji.
"Ya, obat untuk covid-19. Bisa menyembuhkan dan bisa mencegahkan. Kalau vaksin itu disuntikkan, tapi kalau ini diminum," ujar Hadi Pranoto membalas salam pembuka Anji.
Untuk melihat video lengkapnya, klik tautan ini.
Lalu, benarkah klaim yang dibicarakan oleh Hadi Pranoto, orang yang diwawancarai Anji soal herbal virus corona covid-19 yang sudah ditemukan?
Begini narasi pembuka yang ada di video tersebut:
"Sekarang saya bersama orang-orang yang mungkin paling dicari di seluruh dunia saat ini, Professor Hadi Pranoto. Professor adalah yang menciptakan serum antibodi covid-19 itu obat untuk covid-19?" kata Anji.
"Ya, obat untuk covid-19. Bisa menyembuhkan dan bisa mencegahkan. Kalau vaksin itu disuntikkan, tapi kalau ini diminum," ujar Hadi Pranoto membalas salam pembuka Anji.
Untuk melihat video lengkapnya, klik tautan ini.
Lalu, benarkah klaim yang dibicarakan oleh Hadi Pranoto, orang yang diwawancarai Anji soal herbal virus corona covid-19 yang sudah ditemukan?
Penelusuran Fakta
Tim Cek Fakta Liputan6.commencoba menelusuri kebenaran atas klaim Hadi Pranoto. Tim pun menghubungi Kepala Lembaga Biomolekuler Eijkman Institute, Profesor Amin Soebandrio melalui sambungan telepon pada Minggu (2/8/2020).
"Oh itu (klaim Hadi Pranoto), banyak statement yang tidak tepat. Saya tidak mau komentar tentang produknya, karena belum lihat. Namun lihat dari tayangannya saja banyak statement yang tidak sesuai," ucapnya.
Profesor Amin Soebandrio memaparkan salah satu logika Hadi Pranoto yang salah. Dalam video bersama Anji, Hadi Pranoto menyebut virus corona baru bisa mati jika terkena panas hingga 350 derajat celcius.
"Itu merupakan salah satu statement yang tidak benar. Virus corona sudah mati di suhu 56 derajat, kena air mendidih juga mati," kata Profesor Amin Soebandrio.
Secara menyeluruh, Profesor Amin Soebandrio menyebut obat virus corona covid-19 belum ditemukan. "Obat yang spesifik buat virus corona belum ada," ujarnya.
Tim Cek Fakta Liputan6.com juga menghubungi pejabat humas Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Abdul Halik Malik. Dia meminta Hadi Pranoto buka-bukaan soal produk yang ditemukannya untuk menyembuhkan orang yang positif virus corona.
"Klaim itu harus dibuktikan dengan serangkaian penjelasan dan riwayat berupa langkah-langkah yang sudah ditempuh. Dalam rekayasa produk ada tahapan yang harus diikuti, ada 8 tahap untuk sampai pada kandidat obat dan produk kesehatan lainnya.
"Bagusnya, karena sudah ramai, dikonfirmasi terkait produknya. Nanti dari produk itu kita ketahui apa zat aktif dan khasiatnya. Dari situ kita bisa ketahui keamanannya. Kalau yang sekarang ini masih disampaikan secara lisan oleh yang bersangkutan," ujar Abdul Halik Malik.
Abdul Halik Malik juga terkejut dengan kemunculan sosok Hadi Pranoto yang mengklaim dirinya sebagai profesor dan pakar mikrobiologi. "Hadi Pranoto yang mana, saya mau tanya itu sebenarnya."
"Ada banyak versi, menurut teman-teman sejawat di bidang kesehatan, orang yang diajak tukar pikiran dengan Anji itu, Hadi Pranoto ada dokter, tapi bukan yang itu. Kemudian, profesornya di mana, lembaga riset apa pendidikan atau lainnya? Kalau lainnya kita tidak bisa verifikasi. Profesor itu tidak ada yang independen, ada rumahnya," katanya.
Profesor di Indonesia, kata Abdul Halik Malik, tidak banyak. "Kalau sudah profesor, para ahli di bidang tersebut pasti mengenal beliau. Kita bisa mencarinya di database riset lembaga penelitian atau riset, ini tidak ditemukan. Setidaknya ada tulisan koran atau dikutip," ujarnya.
Diubah oleh ppaauull 03-08-2020 14:07






shinta.ayu69 dan 43 lainnya memberi reputasi
-38
1.3K
16


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan