- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Twitter: Tweet 'Lenyapkan Israel' dari Khamenei Tak Langgar Aturan


TS
Lockdown666
Twitter: Tweet 'Lenyapkan Israel' dari Khamenei Tak Langgar Aturan

TEL AVIV - Pihak Twitter menyatakan tweet Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Khamenei soal seruan melenyapkan Israel tidak melanggar aturan. Pernyataan tersebut membuat politisi Zionis Israel kesal dan menyebut platform media sosial ini telah menerapkan standar ganda.
Twitter pernah menyatakan tweet Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tentang protes anti-rasisme yang berubah menjadi kekerasan telah melanggar aturan kebijakan perusahaan. Tweet Trump saat itu berbunyi; "Ketika penjarahan dimulai, penembakan dimulai".
Aktivis dan politisi Zionis mempertanyakan Twitter mengaapa tweet Khamenei yang menyerukan "pelenyapan Israel" tidak diperlakukan sama dengan tweet Trump.
Seorang pejabat kebijakan regional Twitter, Ylwa Pettersson, menjelaskan pada hari Kamis bahwa tweet Khamenei tidak dilabeli melanggar aturan karena kontennya soal "keributan kebijakan luar negeri".
Penjelasan itu menjawab pertanyaan aktivis Arsen Ostrovsky selama video-conference Komite Knesset untuk Imigrasi, Penyerapan dan Diaspora.
"Kami memiliki pendekatan terhadap para pemimpin yang mengatakan bahwa interaksi langsung dengan sesama tokoh publik, komentar tentang isu-isu politik saat itu, atau pemberontakan kebijakan luar negeri tentang masalah ekonomi dan militer umumnya tidak melanggar aturan kami," kata Peterson.
Quote:
Keengganan Twitter untuk menyebut tweet Khamenei melanggar peraturan telah memicu reaksi keras dan tuduhan anti-Semitisme dari anggota parlemen Israel dari Partai Blue and White; Cotler-Wunsh. Dia menyarankan Twitter menandai tweet petinggi Teheran itu sebagai ujaran anti-Semit.
"Wow. Twitter baru saja mengakui bahwa tweet yang menyerukan genosida terhadap Yahudi oleh para pemimpin Iran tidak melanggar kebijakannya!," tulis Cotler-Wunsh. "Ini dalah standar ganda. Ini adalah antisemitisme," lanjut dia, seperti dilansir The Jerusalem Post, Jumat (31/7/2020).
Tweet Trump pada 29 Mei yang mendapat label ujaran kebencian dari Twitter secara lengkap berbunyi; "Setiap kesulitan dan kami akan mengambil kendali tetapi, ketika penjarahan dimulai, penembakan dimulai. Terima kasih!".
Menurut Peterson warga negara dapat melihat apa yang dikomentari oleh tokoh politik mereka dan meminta pertanggungjawaban secara online.
sumur
https://international.sindonews.com/...an-1596150421/
hahaiayaa cilakaaa luewaa welass waa ternyata iran tak mau lenyapkan semua orang yahudi waaa


0
459
3


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan