Selamat pagi, siang, sore, petang, dan malam kawan - kawan kaskuser semua yang baik hati. Bertemu kembali di thread sederhana ane.


Hampir setiap hari, selalu saja ada yang mengeluh tertipu saat belanja online. Nggak usah jauh - jauh, Forum Surat Pembaca Kaskus buktinya, selalu dipenuhi dengan keluh kesal pembeli yang tak mendapat servis sesuai harapan. Ada yang barangnya dikirim tapi tidak sesuai, ada yang respon pengirimannya lambat, ada yang dikirim tapi nyangkutdi ekspedisi, dan masih banyak cerita lainnya. Tapi kenapa mereka masih tetap saja belanja online?

Lebih Banyak Yang Puas.



Dibanding pembeli yang kecewa dengan layanan jual beli online, nampaknya masih banyak orang yang merasa puas. Surat pembaca memang dipenuhi dengan keluhan pembeli, namun jumlah transaksi di toko online bisa mencapai ribuan transaksi per harinya. Jadi hampir bisa disimpulkan, pembeli yang tak puas hanya bagian kecil dari keseluruhan transaksi yang terjadi setiap harinya.

Mudah dan Murah.



Kehadiran toko online, terlebih dimusim pandemi seperti sekarang ini jelas sangat memudahkan. Orang tak perlu keluar rumah jika butuh sesuatu. Tinggal buka aplikasi, cari barang, pilih - pilih, checkout, nunggu barang dateng. Semudah itu. Harga dan spesifikasi barang yang kita inginkan juga lebih mudah buat kita bandingkan, ketimbang kalau kita beli di toko.

Gratis Ongkir.



Satu hal lagi yang membuat orang kalap saat membeli barang via online yaitu adanya fasilitas gratis ongkir yang diberikan aplikasi jual beli online. Saat ini hampir semua aplikasi memang memberikan fasilitas ini untuk menarik minat beli masyarakat. Meski dengan syarat yang berbeda - beda. Ada yang mensyaratkan harus membeli dengan minimal nominal tertentu, ada yang harus beli dengan quantity tertentu, dan ada pula yang benar - benar memberi gratis ongkir tanpa syarat apapun.

Lebih Privasi.



Pernah nggak sih Gansis ingin membutuhkan sesuatu tapi malu untuk membelinya? Celana dalam motif renda - renda misalnya? Atau buat yang sudah menikah, ingin membeli kontrasepsi? Kalau beli ditoko pasti kalah sama malunya deh. Nah, belanja online ini jadi salah satu jalan keluar, karena ada beberapa toko atau aplikasi yang memberi fasilitas "privasi terjaga". Paket yang dikirim ke kita tidak akan tercantum sama sekali barang yang kita beli, sehingga tetap bisa membeli tanpa malu dan was - was.

Banyak Pilihan Pembayaran.



Pembayaran mungkin jadi kendala bagi sebagian orang yang ingin belanja online. Apalagi tak semua orang punya rekening bank. Namun saat ini, aplikasi jual beli online kebanyakan sudah memberi banyak alternatif cara pembayaran. Selain melalui transfer, pembayaran juga bisa dilakukan melalui minimarket, kartu kredit, bahkan ada fasilitas paylater.

Aman.



Ini yang menjadi keluhan banyak orang. Katanya belanja online itu nggak aman, banyak penipuan. Lihat dulu belanja online yang kayak gimana? Kalau belinya via Instagram atau FB dan langsung transfer ke penjual memang rawan ditipu. Tapi kalau belanja via aplikasi, duit akan aman, karena dana kita belum akan diteruskan ke penjual jika barang belum kita terima. Meski, memang ada beberapa kasus ketika pembeli belum menerima barang tapi dana sudah diteruskan ke penjual.

Meski banyak yang mengeluhkan saat melakukan transaksi pembelian via aplikasi online, namun hingga saat ini masih lebih banyak orang yang tetap membeli dengan cara ini. Kalau kita perhatikan, tak hanya pembeli saja yang kadang kecewa saat melakukan jual beli online; penjual pun terkadang juga dirugikan. Ada pembeli nakal yang mengaku barangnya rusak dan diretur padahal sebenarnya barang sudah dites sebelum dikirimkan. Entah rusak karena pengiriman atau memang pembeli yang sengaja menukar dengan barang yang sudah rusak.

Namun, pihak aplikasi online tentu saja punya aturan yang mengatur sedemikian rupa agar tak ada yang dirugikan. Misalnya menyarankan agar pembeli dan penjual membuat video saat membungkus atau membuka paket agar jika terjadi kerusakan dapat dijadikan bukti. Perlu diperhatikan juga, agar jangan melakukan jual beli online dengan mentransfer langsung ke penjual, karena cara ini banyak menimbulkan korban dan rentan terjadinya penipuan.