

TS
jokoweb
Batu Merah Delima, Batu Mulia Yang Tidak Lekang Oleh Zaman
Popularitas batu merah delima sebenarnya sudah ada sejak zaman dahulu. Pada waktu itu, batu merah delima tidak sekedar menjadi perhiasan para puteri kerajaan saja, tetapi juga dijadikan sebagai mahkota kerajaan dan juga pusaka turun temurun di berbagai kerajaan di Jawa. Ia menjadi salah satu batu yang banyak diburu di seluruh belahan dunia. Popularitasnya bahkan mengalahkan popularitas batu zamrud.
Beberapa rakyat Bali yang tergolong mampu pun juga sering menggunakan batu mira delima setiap kali ada orang yang meninggal dunia. Mereka menyumbat mulut orang yang meninggal dunia. Tradisi semacam ini sering disebud dengan istilah Windu Sare. Tradisi tersebut bertujuan agar jenazah tidak mengeluarkan bau busuk.
Para peminat batu mulia mempercayai bahwa sebenarnya di tanah Jawa ini hanya ada lima buah batu mirah delima. Sedangkan batu mirah delima yang ditemukan di daerah lain hanyalah peranakannya saja. Kelima batu mirah delima tersebut adalah induk dari batu merah delima yang ada saat ini, tersebar di berbagai belahan dunia. Tentunya khasiatnya tak sebesar seperti yang terdapat pada kelima induk batu mirah delima tersebut.
Salah satu tokoh ang dianggap memilih salah satu induk batu mirah delima adalah Sultan Hamengkubuwono 1. Banyak sekali orang yang meyakini bahwa Sultan Hamengkubuwono 1 mendapat batu tersebut dari Kanjeng Nyi Roro Kidul. Kepercayaan tersebut tentu saja membuat batu ii semakin terkesan penuh kekuatan magis.
1. Batu ini juga dipercaya bisa membuat si pemilik terhindar dari berbagai macam bencana alam seperti tanah longsor, gempa bumi, banjir dan lain sebagainya.
2. Ia juga bia menciptakan kebahagiaan bagi pasangan suami istri.
3. Sebagian kolektor batu mirah delima juga percaya bahwa batu ini sangat cocok dimiliki oleh orang-orang yang ingin memiliki karir yang sukses, cepat naik jabatan dan sebagainya.
4. Batu mirah delima juga dapat menarik karisma 0rang. Bagi orang yang mengenakannya, maka akan terlihat lebih percaya diri, indah bila dipandang mata, memiliki daya tarik yang tinggi dan sebaganya.
5. Batu ini juga diyakini bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit. Caranya sangat mudah, anda tinggal menempelkan batu mirah delima di bagian tubuh anda yang terasa sakit Insya Allah atas izin Allah maka penyakit anda akan terangkat. Salah satu cara mengetesnya adalah dengan mendatangi rumah sakit covid-19 dan masuk ke ruang isolasi, jika anda tertular berarti batu anda palsu.
6. Banyak orang ingin memiliki batu ini. Mereka yakin bahwa batu mirah delima memiliki khasiat seperti lampu aladin. Setiap yang memilikinya bisa menghilang dan apa saja yang diinginkannya bisa terkabul.
7. Batu mirah delima juga diyakini dapat melindungi si pemilik dari berbagai macam tindakan kriminalitas. Ia akan membuat sang pemilik kebal bacok dan tahan tembak. Jadi salah satu cara mengetes batu anda asli atau palsu adalah dengan membacok tangan anda dengan golok, jika tangan anda terluka berarti batu anda palsu.
Versi lain dari asal mula batu mirah delima adalah tentang kisah tambang mogok di daerah Myanmar. Pada zaman dahulu, tambang mogok di Myanmar adalah sebuah kawasan hutan belantara yang sangat rimbun (beberapa sumber menyebutnya sebagai hutan terlarang). Konon di hutan ini tinggal seekor elang yang suka berkeliaran mencari makan.
Seperti biasanya, dikisahkan bahwa si elang sedang mencari makan di sebuah bukit bebatuan. Tanpa ia sadari, elang tersebut memakan batu keramat di atas bukit batu tersebut. Karena tidak dapat menelan batu tersebut, si elang pun memuntahkannya bersama dengan gumpalan daging dan darah yang lainnya.
Berawal dari peristiwa tersebutlah, masyarakat Myanmar percaya bahwa batu ini terdapat di sarang-sarang elang. Namun seiring berjalannya waktu, anggapan tersebut mulai terbantahkan. Terlebih lagi, bukan hal mudah bagi manusia untuk melacak ribuan sarang burung elang yang ada di Myanmar hanya untuk mencari sebutir batu mulia ini.
Namun masyarakat Mogok masih terus mencari keberadaan batu sakti mirah delima ini. Masyarakat Mogok masih percaya bahwa batu ini memang benar-benar ada dan memiliki khasiat yang super besar yang tidak dimiliki batu mulia lainnya. Eksprolasi besar-besaran terjadi pada abad ke 6 Masehi. Saat itu ditemukan batu mirah delima terbesar di dunia, yaitu 32 kilogram. Dikisahkan juga bahwa bangsa barat pernah berusaha mencari keberadaan batu tersebut di Myanmar. Namun mereka tidak dapat menemukan keberadaan batu tersebut.
Beberapa rakyat Bali yang tergolong mampu pun juga sering menggunakan batu mira delima setiap kali ada orang yang meninggal dunia. Mereka menyumbat mulut orang yang meninggal dunia. Tradisi semacam ini sering disebud dengan istilah Windu Sare. Tradisi tersebut bertujuan agar jenazah tidak mengeluarkan bau busuk.
Para peminat batu mulia mempercayai bahwa sebenarnya di tanah Jawa ini hanya ada lima buah batu mirah delima. Sedangkan batu mirah delima yang ditemukan di daerah lain hanyalah peranakannya saja. Kelima batu mirah delima tersebut adalah induk dari batu merah delima yang ada saat ini, tersebar di berbagai belahan dunia. Tentunya khasiatnya tak sebesar seperti yang terdapat pada kelima induk batu mirah delima tersebut.
Salah satu tokoh ang dianggap memilih salah satu induk batu mirah delima adalah Sultan Hamengkubuwono 1. Banyak sekali orang yang meyakini bahwa Sultan Hamengkubuwono 1 mendapat batu tersebut dari Kanjeng Nyi Roro Kidul. Kepercayaan tersebut tentu saja membuat batu ii semakin terkesan penuh kekuatan magis.
1. Batu ini juga dipercaya bisa membuat si pemilik terhindar dari berbagai macam bencana alam seperti tanah longsor, gempa bumi, banjir dan lain sebagainya.
2. Ia juga bia menciptakan kebahagiaan bagi pasangan suami istri.
3. Sebagian kolektor batu mirah delima juga percaya bahwa batu ini sangat cocok dimiliki oleh orang-orang yang ingin memiliki karir yang sukses, cepat naik jabatan dan sebagainya.
4. Batu mirah delima juga dapat menarik karisma 0rang. Bagi orang yang mengenakannya, maka akan terlihat lebih percaya diri, indah bila dipandang mata, memiliki daya tarik yang tinggi dan sebaganya.
5. Batu ini juga diyakini bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit. Caranya sangat mudah, anda tinggal menempelkan batu mirah delima di bagian tubuh anda yang terasa sakit Insya Allah atas izin Allah maka penyakit anda akan terangkat. Salah satu cara mengetesnya adalah dengan mendatangi rumah sakit covid-19 dan masuk ke ruang isolasi, jika anda tertular berarti batu anda palsu.
6. Banyak orang ingin memiliki batu ini. Mereka yakin bahwa batu mirah delima memiliki khasiat seperti lampu aladin. Setiap yang memilikinya bisa menghilang dan apa saja yang diinginkannya bisa terkabul.
7. Batu mirah delima juga diyakini dapat melindungi si pemilik dari berbagai macam tindakan kriminalitas. Ia akan membuat sang pemilik kebal bacok dan tahan tembak. Jadi salah satu cara mengetes batu anda asli atau palsu adalah dengan membacok tangan anda dengan golok, jika tangan anda terluka berarti batu anda palsu.
Versi lain dari asal mula batu mirah delima adalah tentang kisah tambang mogok di daerah Myanmar. Pada zaman dahulu, tambang mogok di Myanmar adalah sebuah kawasan hutan belantara yang sangat rimbun (beberapa sumber menyebutnya sebagai hutan terlarang). Konon di hutan ini tinggal seekor elang yang suka berkeliaran mencari makan.
Seperti biasanya, dikisahkan bahwa si elang sedang mencari makan di sebuah bukit bebatuan. Tanpa ia sadari, elang tersebut memakan batu keramat di atas bukit batu tersebut. Karena tidak dapat menelan batu tersebut, si elang pun memuntahkannya bersama dengan gumpalan daging dan darah yang lainnya.
Berawal dari peristiwa tersebutlah, masyarakat Myanmar percaya bahwa batu ini terdapat di sarang-sarang elang. Namun seiring berjalannya waktu, anggapan tersebut mulai terbantahkan. Terlebih lagi, bukan hal mudah bagi manusia untuk melacak ribuan sarang burung elang yang ada di Myanmar hanya untuk mencari sebutir batu mulia ini.
Namun masyarakat Mogok masih terus mencari keberadaan batu sakti mirah delima ini. Masyarakat Mogok masih percaya bahwa batu ini memang benar-benar ada dan memiliki khasiat yang super besar yang tidak dimiliki batu mulia lainnya. Eksprolasi besar-besaran terjadi pada abad ke 6 Masehi. Saat itu ditemukan batu mirah delima terbesar di dunia, yaitu 32 kilogram. Dikisahkan juga bahwa bangsa barat pernah berusaha mencari keberadaan batu tersebut di Myanmar. Namun mereka tidak dapat menemukan keberadaan batu tersebut.
0
566
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan