Seringkali kita merasa kesulitan memiliki lahan yang terbatas, di tambah rumah yang berdempetan tidak ada celah untuk bisa kita tanam di pekarangan rumah. Bisa jadi tanah depan rumah kita sudah di tutupi oleh semen untuk jalan atau hanya sepetak kecil saja yang terlihat lahannya. Lain halnya dengan lahan yang ada di pedesaan mudah untuk bercocok tanam di dukung dengan banyaknya lahan kosong. Namun itu bukan menjadi kendala bagi kita yang masih menyenangi penghijauan secara optimal.
Mengingat kondisi lahan pekarangan yang sempit, maka pemanfaatan pekarangan di daerah perkotaan dapat di lakukan dengan teknik maupun teknologi bercocok tanam yang modern, seperti : Vertikultur, tabulampot ( tanaman buah dalam pot ), tabulakar ( tanaman buah dalam karung ), dan hidroponik.

Beberapa teknik tersebut selain dapat menyiasati sempitnya ketersediaan lahan. Juga dapat mengurangi limbah sampah di perkotaan, seperti pemanfaatan berbagai benda bekas sebagai media tanam, seperti botol ataupun plastik bekas.

Kita masih bisa menggunakan barang bekas sebagai sarana pot untuk tanaman, seperti halnya ; bungkus plastik sabun, ember yang sudah tidak layak untuk di pakai. Dalam mengoptimalkan manfaat pekarangan beberapa teknik yang dapat dilakukan antara lain melalui sistem pot gantung, polybag, bedengan.

Selain dari manfaat estetis dan produktif dari pekarangan yang di tanami, kita turut mendukung gaya hidup hijau. Sebagai suatu upaya untuk mengatasi laju pemanasan global di sekitar rumah kita.

Beberapa hal lain yang perlu di perhatikan dalam mengoptimalkan manfaat pekarangan yaitu dengan mempersiapkan media tanam, menentukan jenis tanaman, teknik penanaman, pemeliharaan tanaman, pengairan, pemanenan, rotasi tanaman, serta pengolahan hasil pekarangan sesuai dengan potensi.

Dengan kita menanam tanaman yang bisa di masak untuk kebutuhan dapur, seperti ; cabai, tomat, jahe, sereh, pandan, dan lain-lain. Cara ini kita dapat membantu mengurangi pengeluaran belanja dapur, karena ketersediaan di pekarangan rumah sudah terpenuhi. Di samping itu pula rumah terlihat hijau dan bersih.

Luasnya Lahan Memudahkan bercocok tanam.

Berbeda sekali dengan halaman yang luas, kita bisa bebas menanam apa saja. Selain menanam tanaman kita bisa membuat kolam sebagai Budidaya ikan, seperti : gurame, ikan mas, lele dan mujair. Jadi konsep kawasan secara optimal memanfaatkannya pekarangan sebagai sumber pangan dan gizi keluarga secara berkelanjutan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam menuju kemandirian pangan,  sekaligus melestarikan sumber daya alam.