- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Enggan Berlalu Di Pagi Haluu


TS
simanusiakupluk
Enggan Berlalu Di Pagi Haluu

Prolog
Mungkin, sesuatu yang sangat kita mimpikan, tidak selalu ingin diwujudkan. Terkadang mimpi itu malah semakin menghilang, mengajari kita untuk melawan kerasnya rindu.
Sendiri bersama kopi, pasti banyak orang yang pernah merasakannya. Di pagi hari yang dingin atau di senja hari yang hangat, di keramaian rutinitas mesin kota dan di manapun itu. Mungkin banyak orang yang pada saat ini sedang merasakannya. Terkecuali, untuk sebagian orang yang tidak suka minum kopi. Mereka pasti sedang khusyuk sendiri bersama teh, air putih, bir item, bir putih, aer oksigen, susu beruang, atau apapun itu. Tetapi minuman hanyalah sebuah minuman. Karena lembaran lembaran suatu kenanganlah yang membuat kita tidak bosan untuk menikmati kopi hangat ditengah kerinduan. Buat gw, kenangan adalah teman sejati untuk tersenyum, di dalam hati yang sedang kesepian.
Suatu pagi, di bulan juli th.2016
Gw duduk di sebuah teras, menatap cangkir kopi yang dari tadi tidak bosan gw aduk, aduk dan aduk. Bukan untuk melarutkan kopi, tapi untuk melarutkan kesedihan di dalam hati. Dan gw buka sebuah surat yang tergeletak di atas meja. Surat yang seminggu lalu diantarkan oleh seorang petugas jasa pengiriman.
Isinya :
Dear Usman.
Terima kasih, atas setiap detik yang pernah kita lewati bersama. Untuk setiap uap dari euphoria yang pernah kita buat bersama.
Aku hanya ingin bilang...
Esok adalah hari dimana aku menjadi bagian dari takdirnya, berbagi kebahagiaan di kehidupannya, serta menjadi sosok pertama yang ia tatap tatkala ia membuka mata di setiap pagi.
Mungkin saat ini kita adalah dua buah anak sungai yang terpisah. Yang dahulu kita adalah satu, kini kita harus menjalani alur sungai kita masing-masing. Tetapi akan ada saatnya bagi kita tuk bertemu lagi. Di lautan lepas, tempat dimana kita sudah saling mengikhlaskan serta membahagiakan cinta terakhir kita. Meskipun itu bukan kamu, aku bersyukur, karena kita telah menukar unsur air di dalam sungai kita, di kala sungai kita masih bersama.
Percayalah,
Aku telah membunuh mimpi kita, untuk mengubahnya menjadi kenangan.
Adel
10/07/2016
Setelah membaca itu. Gw tersenyum. Senyum yang seolah-olah menjadi talang untuk air mata gw yang jatuh, meski hanya satu tetes. Gw pejamkan mata, seperti baru kemarin tahun 2005. Tahun pertama kali gw rasakan jatuh cinta.
Index :
Part 1 - Jim Morrison
Part 2 - Bidadari lapar
Part 3 - Jemari yang mungil
Part 4 - Aroma buah stroberi
Part 5 - The Beatles di warung jamu
Part 6 - Gelas demi gelas
Part 7 - Happy Birthday Kurt
Diubah oleh simanusiakupluk 15-09-2020 04:30






tanpa.arah dan 8 lainnya memberi reputasi
9
1.9K
16


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan