Inovasi desa Banjar Kalimantan ini membuat geleng-geleng
TS
sportingcorner
Inovasi desa Banjar Kalimantan ini membuat geleng-geleng
Kita tahu bahwa inovasi dapat bersumber dari manapun. Orang-orang desa Cabi, bukan Chubby, di Banjar, Kalimantan Selatan ini bisa bikin inovasi kreatif tempat pembuangan sampah. Ini buktinya:
Spoiler for Sandal dari barang bekas:
Sejumlah inovasi dari Desa Cabi Kecamatan Simpangempat Kabupaten Banjar menarik perhatian Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI.
Desa itu masuk dalam nominasi Desa Terbaik Nasional kategori Prakarsa dan Inovasi Desa tahun 2018, penghargaan diserahkan oleh Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Taufik Madjid kepada Kepala Desa Cabi, Pahrul Hidayat di Jakarta 29 November 2018 lalu.
Kepala Desa Cabi, Pahrul Hidayat bersyukur atas penghargaan yang diraih. Pihaknya menyadari bahwa di Desa Cabi minim kekayaan alam, sehingga terus melahirkan inovasi-inovasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa itu sendiri, serta meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia di Desa Cabi.
Banyak sekali kegiatan inovasi yang dilakukan warga di desa tersebut. Selain dari menyulap eceng gondok menjadi sendal, dengan prosesnya seperti
"Desa Cabi tidaklah kaya akan sumber daya alam seperti tempat lain. Namun keinginan warganya untuk maju sangatlah tinggi, sehingga tidak susah baginya untuk mengajak mereka berkreasi dengan memanfaatkan alam sekitar," katanya.
Tempat pembuangan sampah berukuran 15 x 30 meter di Desa Cabi, Kecamatan Simpang Empat, Banjar, Kalimantan Selatan, berhasil disulap menjadi taman bermain layak anak (TBLA).
Itulah inovasi unik dari Bhabinkamtibmas Polsek Simpang Empat Aipda Zainuddin Renngur.
Inovasi tersebut terlintas di benak Zainuddin dari pantauannya terhadap tempat pembuangan sampah yang justru membuat keadaan bertambah kumuh di Desa Cabi, tahun 2017 silam.
Zainuddin menilai ada permasalahan dengan tumbuh kembang anak-anak di kawasan tersebut lantaran kumuhnya keadaan di sana.
"Mungkin dikarenakan jauhnya jarak desa ini dari perkotaan. Hal itulah yang membuat saya berinisiatif untuk mengubah yang tadinya tempat pembuangan sampah akhir menjadi taman bermain layak anak," ujar Zainuddin, kepada awak media, Jumat (20/12/2019).