Pembelajaran di rumah atau pembelajaran melalui media online lebih bagus daripada masuk ke gedung sekolah bersama dengan orang tua yang suka mengabaikan anaknya. Para orang tua bisa mengawasi anak di rumah, kemudian mendidik anak sesuai dengan kemauannya sehingga anak menjadi tumbuh dewasa bersama orang tua yang merupakan cita-cita semua orang tua yaitu membesarkan anaknya dan mampu membalas budi baik orang tua yang telah membesarkan dan sekaligus mendidiknya sesuai dengan yang diinginkan dan menjadi satu persamaan karakter.

Orang tua menjadi salah jika anak justru menjadi berbeda karakternya dari orang tua ketika pulang sekolah. Orang tua hanya bisa memarahi anak dan berkepala pusing tentang anak kemudian melakukan protes terhadap pendidikan online. Pendidikan yang diimpikan menjadi kacau tidak multipleintelegence karena orang tua yang otoriter dan orang tua yang konservatif, orang tua yang selalu menginginkan kekuasaan amarah dan bukan kontrol emosi, tetapi untuk menghentikan amarahnya setiap hari dari sang anak sehingga mengusir anaknya dari rumah untuk pergi ke sekolah dengan uang jajan yang nominalnya tidak sama dengan pajak layak hidup. Membiarkan anak-anaknya bertarung di lingkungan yang berzona hitam sehingga jika terkena api maka anak-anak akan terpanggang tetapi jika terkena air anak-anak akan kedinginan dan anak-anak menjadi sering bermimpi buruk tentang imajinasi bullying.

Pendidikan online adalah terobosan tepat untuk mengembangkan pembelajaran yang baik. Tidak terlepas dari banyaknya uang yang dikeluarkan, justru pembelajaran online yang bersifat gratis masih dalam tahap uji coba namun banyaknya keluahan yang di keluarkan para orang tua justru menghalangi proses gratis pendidikan online, sehingga orang tua sebenarnya memberikan gambaran buruk tentang manajemen sehari-hari dan lebih mementingkan urusan perceraian atau lebih mementingkan menaikkan bahan pokok makanan untuk bisa mendapatkan untung yang berlebihan tetapi para orang tua justru kebingungan dengan keuntungan yang dia dapatkan karena hasrat berhutang pada lembaga pemberi hutang.